Surah Al-Fil, yang berarti "Gajah", adalah salah satu surah pendek namun sarat makna dalam Al-Qur'an. Surah ini menceritakan peristiwa luar biasa tentang upaya penghancuran Ka'bah oleh pasukan besar yang dipimpin oleh seorang raja Yaman bernama Abrahah, dan bagaimana Allah SWT menyelamatkan rumah-Nya melalui pertolongan yang tak terduga.
Ayat ketiga dari surah ini sangat krusial karena menjelaskan mekanisme hukuman yang akan diturunkan kepada pasukan gajah tersebut. Untuk memahami kedalaman kisahnya, mari kita simak teks aslinya dan terjemahannya.
"yang melempari mereka dengan batu-batu dari tanah yang dibakar,"
Ayat 3 ini menggambarkan senjata pemusnah yang digunakan Allah SWT untuk menghentikan invasi Abrahah. Kata kunci dalam ayat ini adalah "hijaratun min sijjiil". Para mufassir (ahli tafsir) menjelaskan bahwa kata sijjiil memiliki beberapa interpretasi yang mengarah pada satu kesimpulan: kehancuran total.
Secara harfiah, hijaratun berarti batu-batu. Namun, penambahan kata min sijjiil memberikan dimensi khusus pada batu-batu tersebut. Beberapa penafsiran populer meliputi:
Pesan utama yang ingin disampaikan melalui ayat ini adalah bahwa kekuatan manusia, betapapun besar dan lengkap senjatanya—dalam hal ini pasukan gajah yang dianggap tak terkalahkan—tidak ada artinya di hadapan kekuatan dan kehendak Allah SWT. Gajah, simbol kekuatan militer pada masa itu, menjadi tidak berdaya ketika dihadapkan pada batu-batu kecil yang dilemparkan oleh burung-burung kecil (Ababil).
Ayat 1 dan 2 telah menetapkan peristiwa: "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Tuhanmu telah melakukan terhadap golongan gajah?" dan "Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?". Ayat 3 kemudian menjelaskan bagaimana tipu daya itu digagalkan—yaitu dengan mengirimkan batu-batu tersebut. Ayat selanjutnya (Ayat 4 dan 5) menyimpulkan bahwa mereka dihancurkan hingga menjadi seperti daun yang dimakan ulat, menegaskan totalitas kehancuran musuh tersebut.
Kisah Surah Al-Fil, yang berpusat pada terjemahan Surah Al Fil ayat 3, menjadi pengingat abadi bagi umat Islam tentang janji pertolongan Allah kepada mereka yang menjaga kesucian-Nya, serta peringatan bahwa kesombongan dan keangkuhan dalam menentang kebenaran akan berakhir dengan kehinaan.
--- Akhir Konten ---