Al-Qur'an terdiri dari 114 surah, dan di bagian akhir, kita menemukan beberapa surah pendek yang sangat fundamental dalam ajaran Islam. Surah-surah ini, mulai dari An-Nas (Surah ke-114) hingga Al-Lahab (Surah ke-111), meskipun ringkas, mengandung pesan-pesan mendalam mengenai tauhid (keesaan Allah), perlindungan dari kejahatan, dan konsekuensi dari pendustaan risalah. Mempelajari dan merenungkan maknanya sangat penting bagi setiap Muslim, terutama karena sering dibaca dalam salat sehari-hari.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَٰهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan (pemelihara) manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang tersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
An-Nas adalah doa permohonan perlindungan tertinggi. Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu berlindung kepada Allah SWT, Sang Pemelihara, Raja, dan Tuhan seluruh manusia, dari godaan setan yang berusaha merusak iman melalui bisikan-bisikan halus di dalam hati, baik setan itu berasal dari kalangan jin maupun manusia.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai fajar, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."
Al-Falaq melengkapi permohonan perlindungan dengan meminta penjagaan dari bahaya-bahaya yang nyata dan tampak, seperti kegelapan malam, sihir (yang dianalogikan dengan tiupan pada ikatan), dan sifat dengki yang dapat menimbulkan kerusakan. Fajar melambangkan terbitnya cahaya setelah kegelapan, simbol harapan dan kekuatan Ilahi.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Katakanlah, "Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat bergantung segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tiada (pula) diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya."
Surah ini sering disebut sepertiga Al-Qur'an karena padatnya muatan tauhid di dalamnya. Al-Ikhlas adalah penegasan murni tentang keesaan Allah. Allah bersifat 'Ahad' (satu-satunya), 'Ash-Shamad' (tempat bergantung), tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada satupun yang setara dengan-Nya. Ini adalah pondasi utama akidah Islam.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai fajar, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."
Al-Falaq melengkapi permohonan perlindungan dengan meminta penjagaan dari bahaya-bahaya yang nyata dan tampak, seperti kegelapan malam, sihir (yang dianalogikan dengan tiupan pada ikatan), dan sifat dengki yang dapat menimbulkan kerusakan. Fajar melambangkan terbitnya cahaya setelah kegelapan, simbol harapan dan kekuatan Ilahi.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan dia pun binasa. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang telah ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. (Begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar, yang (memiliki) tali tambang dari sabut di lehernya.
Berbeda dengan tiga surah sebelumnya yang berisi perintah memohon perlindungan, Al-Lahab memberikan peringatan keras. Surah ini diturunkan untuk mencela Abu Lahab, paman Nabi Muhammad SAW, yang secara terang-terangan menentang dakwah Islam. Surah ini menegaskan bahwa harta benda dan usaha duniawi tidak akan menyelamatkan seseorang dari azab Allah jika ia memilih kekafiran dan permusuhan terhadap kebenaran.
Rangkaian surah yang dimulai dari An-Nas hingga Al-Lahab menyajikan sebuah siklus spiritual yang lengkap. Kita diawali dengan pengakuan akan kelemahan diri dan kebutuhan mutlak akan perlindungan Ilahi (An-Nas, Al-Falaq). Kemudian, kita diajak untuk memurnikan pemahaman kita tentang siapa Tuhan kita yang sebenarnya, yaitu Allah Yang Maha Esa (Al-Ikhlas). Puncaknya, kita melihat konsekuensi mengerikan bagi mereka yang menolak kebenaran ini, yang berujung pada api neraka (Al-Lahab). Urutan ini menjadi penutup yang kuat bagi Mushaf Al-Qur'an, mengingatkan bahwa iman harus diiringi dengan perlindungan spiritual dan ketegasan terhadap kebatilan.