Surah An-Naziat (النازعات), yang berarti "Malaikat-Malaikat yang Mencabut (Nyawa)", adalah surah ke-79 dalam Al-Qur'an. Surah ini termasuk dalam golongan Makkiyah karena diturunkan sebelum Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Surah ini memiliki 46 ayat dan dibuka dengan sumpah Allah SWT yang tegas mengenai kelompok malaikat tertentu yang bertugas mencabut ruh dengan keras.
Fokus utama dari Surah An-Naziat adalah peringatan keras mengenai kebesaran Allah, kebangkitan setelah kematian (Hari Kiamat), serta menunjukkan bukti-bukti kekuasaan-Nya melalui fenomena alam, seperti penciptaan langit, bumi, gunung, dan air. Surah ini sangat efektif untuk mengingatkan manusia akan tujuan penciptaannya dan konsekuensi dari mengingkari hari perhitungan. Pengulangan tema kiamat dan balasan menjadi inti perenungan bagi setiap pembacanya.
Surah ini dimulai dengan sumpah demi para malaikat pencabut nyawa (An-Naziat) dan malaikat pencabut dengan lemah lembut (An-Nasyitat). Pembukaan ini menetapkan nada serius tentang transisi dari kehidupan dunia ke alam baqa. Ayat-ayat selanjutnya kemudian beralih untuk memberikan argumen logis tentang kepastian Hari Kebangkitan dengan merujuk pada penciptaan alam semesta:
Bagian tengah surah membahas kisah Nabi Musa AS dengan Firaun, sebagai contoh kegagalan orang yang sombong dan menentang ayat-ayat Tuhan. Kisah ini berfungsi sebagai pelajaran bahwa kesombongan akan berakhir dengan kehancuran, sementara ketakwaan akan membuahkan surga.
Berikut adalah cuplikan ayat-ayat awal dan akhir Surah An-Naziat beserta terjemahannya dalam Bahasa Indonesia:
... (Ayat-ayat selanjutnya menjelaskan bukti kekuasaan Allah) ...
Surah An-Naziat secara keseluruhan adalah penekanan bahwa kehidupan dunia ini fana, dan yang abadi adalah pertanggungjawaban atas perbuatan kita. Dengan merenungkan bagaimana Allah mengatur alam semesta—dari angin kencang hingga pergantian musim—seorang mukmin didorong untuk senantiasa waspada dan mempersiapkan diri menghadapi waktu yang tidak diketahui, yaitu hari kiamat. Bagi mereka yang taat, balasan yang menanti adalah kenikmatan abadi di surga, sebagaimana ditegaskan pada ayat 40 dan 41. Mempelajari dan memahami terjemahan surah ini membantu menyejukkan hati sekaligus menajamkan kesadaran akan keesaan dan kekuasaan Allah SWT.