(Lailatul Qadr) Malam Seribu Bulan

Visualisasi Malam Kemuliaan

Surah Al-Qadr Beserta Panduan Tajwidnya

Surah Al-Qadr (atau Al-Qadir) adalah salah satu surat terpendek dalam Al-Qur'an, terdiri dari lima ayat. Meskipun singkat, kandungan maknanya sangat agung karena menceritakan tentang malam yang paling mulia dalam Islam, yaitu Lailatul Qadr (Malam Kemuliaan), yang diturunkan padanya Al-Qur'an.

Memahami dan membaca surat ini dengan tajwid yang benar adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan maksimal. Berikut adalah teks lengkap Surah Al-Qadr, terjemahannya, dan penjelasan tajwid di setiap ayatnya.


إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan.
Tajwid Ayat 1:
  • إِنَّآ (Innaa): Terdapat Syaddah pada huruf Nun, maka dibaca dengung (ghunnah) selama 2 harakat (Hukum Tasydid).
  • أَنزَلْنَـٰهُ (Anzalnaahu): Terdapat Nun Sukun bertemu Zaa' (أ) di awal kalimat, ini adalah Ikhfa', namun karena di sini diawali Alif Hamzah Washl bertemu Nun, ini lebih mengacu pada hukum Idgham Bighunnah jika kita melihat konteks sambungan dengan bacaan sebelumnya, atau cukup dibaca normal sebagai Ikhfa' Haqiqi (dengung samar) jika dibaca terpisah.
  • الْقَدْرِ (Al-Qadri): Huruf Dhal (ذ) berbaris kasrah diikuti Ra' berbaris kasrah, dibaca jelas (Sharih).
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Tajwid Ayat 2:
  • وَمَآ (Wamaa): Bacaan Madd Tabii' (panjang 2 harakat) karena Alif sukun didahului harakat Fathah.
  • أَدْرَاكَ (Adraaka): Bacaan Madd Tabii' (panjang 2 harakat).
  • مَا لَيْلَةُ (Maa lailatu): Terdapat Madd Badal (Alif dibaca panjang 2 harakat) diikuti Alif, namun karena ia bertemu dengan lafadz yang diawali Hamzah washol (Lam Ta'rif), terjadi pergantian bacaan. Secara umum, bacaan ini adalah Madd Tabii' pada Maa.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Tajwid Ayat 3:
  • خَيْرٌ مِّنْ (Khairun min): Nun Sukun (tanwin kasrah) bertemu Mim (م) di awal kata berikutnya, ini adalah Idgham Bighunnah (masuk dengan dengung).
  • أَلْفِ شَهْرٍ (Alfi Syahrin): Nun Sukun (tanwin kasrah) bertemu Syin (ش), ini adalah hukum Ikhfa' Haqiqi, dibaca dengan dengung samar.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
Tajwid Ayat 4:
  • تَنَزَّلُ (Tanazzalu): Terdapat Syaddah pada Nun (ن), dibaca dengung (ghunnah) 2 harakat.
  • الْمَلَائِكَةُ (Al-Malaa-ikatu): Terdapat Madd Wajib Muttashil karena Alif (ٓ) didahului Hamzah dalam satu kalimah, dibaca panjang 4 atau 5 harakat (tergantung qiraat).
  • الرُّوحُ (Ar-RuuHu): Huruf Ra' (ر) berbaris Dhommah didahului Alif (bukan Hamzah), maka Ra' dibaca tebal (Tafkhim).
  • مِّن كُلِّ (Min kulli): Nun Sukun (نْ) bertemu Kaf (ك), ini adalah Ikhfa' Haqiqi (dengung samar).
  • أَمْرٍ (Amrin): Ra' (ر) berbaris kasrah didahului Nun Sukun, maka Ra' dibaca tipis (Tarqiq).
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Tajwid Ayat 5:
  • سَلَامٌ هِيَ (Salaamun hiya): Nun Sukun (tanwin) bertemu Hamzah (ا), ini adalah hukum Izhar Halqi (dibaca jelas tanpa dengung).
  • حَتَّىٰ (Hattaa): Terdapat Alif kecil (Alif Khafiya) setelah Taa', dibaca panjang 2 harakat (Madd Tabii').
  • مَطْلَعِ (Mathla'i): Qalqalah dibaca pada huruf 'Ain (ع) yang disukunkan, namun sangat ringan.

Keutamaan Malam Al-Qadr

Surah Al-Qadr secara langsung menjelaskan mengapa malam ini begitu istimewa. Keutamaan Lailatul Qadr meliputi beberapa poin utama yang menjadikan malam ini target ibadah umat Islam di sepuluh malam terakhir Ramadan.

1. Penurunan Al-Qur'an

Ayat pertama menegaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan secara total (dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia) pada malam ini. Ini adalah kehormatan tertinggi bagi Kitab Suci umat Islam.

2. Lebih Baik dari Seribu Bulan

Pernyataan ini (Ayat 3) adalah inti kemuliaannya. Seribu bulan kurang lebih setara dengan 83 tahun. Artinya, beribadah (shalat, doa, dzikir) pada satu malam ini setara dengan ibadah tanpa henti selama rentang waktu yang sangat panjang tersebut, jauh melebihi usia rata-rata manusia.

3. Turunnya Malaikat dan Jibril

Ayat keempat menjelaskan bahwa para malaikat, dipimpin oleh Ruhul Amin (Jibril AS), turun ke bumi untuk menyaksikan dan mencatat amal ibadah hamba Allah. Kehadiran mereka membawa rahmat dan berkah yang melimpah.

4. Malam Penuh Keselamatan

Kata 'Salaam' (keselamatan) menunjukkan bahwa malam tersebut dipenuhi kedamaian, tanpa ada keburukan atau godaan, dari awal hingga terbitnya fajar. Ini adalah waktu mustajab untuk memohon ampunan dan keselamatan dunia akhirat.

Kapan Terjadinya Lailatul Qadr?

Meskipun Allah SWT merahasiakan waktu pastinya untuk mendorong umat Islam giat beribadah sepanjang waktu, hadis-hadis Nabi Muhammad SAW menunjukkan kecenderungan kuat bahwa Lailatul Qadr jatuh pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, membaca Al-Qur'an, shalat malam (Qiyamul Lail), dan beritikaf pada malam-malam tersebut, seperti tanggal 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan.

Dengan memahami makna dan memperhatikan tajwid saat membaca Surah Al-Qadr, seorang Muslim dapat lebih menghayati kedalaman ibadah yang dilakukan pada malam yang dinanti-nantikan ini.

🏠 Homepage