Aglonema, atau yang sering dikenal sebagai Sri Rejeki, merupakan salah satu tanaman hias daun yang sangat populer di Indonesia. Keindahan warnanya yang beragam—mulai dari hijau pekat, merah menyala, hingga kombinasi silver dan pink—membuat banyak orang tertarik untuk membudidayakannya. Namun, tantangan utama bagi para pecinta Aglonema adalah bagaimana memastikan tanaman ini tumbuh subur, daunnya lebar, dan warnanya tetap cerah. Menyuburkan Aglonema bukan hanya soal menyiram, tetapi melibatkan perhatian pada lingkungan, nutrisi, dan perawatan rutin.
Pencahayaan adalah kunci utama kesuburan dan intensitas warna Aglonema. Jangan salah sangka bahwa Aglonema menyukai tempat teduh total. Sebagian besar jenis Aglonema membutuhkan cahaya tidak langsung (indirect light) yang terang. Cahaya yang terlalu redup akan membuat daun menjadi hijau klorosis (pucat kehijauan), batang memanjang (etiolasi), dan warna merah atau pink menjadi pudar.
Tempatkan Aglonema di dekat jendela yang tersaring tirai tipis, atau di teras yang hanya menerima sinar matahari pagi. Sinar matahari langsung yang terik, terutama siang hari, justru dapat membakar daun dan membuat tepi daun mengering. Keseimbangan cahaya adalah fondasi sebelum Anda memikirkan pupuk.
Media tanam yang padat dan menahan air terlalu lama adalah penyebab utama busuk akar, yang otomatis menghentikan pertumbuhan dan kesuburan. Untuk menyuburkan Aglonema, pastikan akarnya bisa 'bernapas'. Media tanam yang ideal haruslah gembur, porous, dan cepat tiris.
Campuran yang sering direkomendasikan adalah perbandingan 1:1:1 antara sekam bakar (atau sekam mentah), kompos/pupuk kandang matang, dan tanah/cocopeat. Jika Anda menggunakan pot, pastikan lubang drainase tidak tersumbat. Media yang sehat mendukung penyerapan nutrisi secara maksimal.
Setelah pencahayaan dan media tercukupi, nutrisi adalah pendorong utama pertumbuhan vegetatif (daun). Aglonema adalah tanaman yang rakus nutrisi, terutama saat memasuki fase pertumbuhan aktif.
Gunakan pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) seimbang. Nitrogen (N) sangat penting untuk produksi klorofil dan pertumbuhan daun hijau. Namun, untuk memperkuat warna, Anda juga membutuhkan unsur mikro.
Cara Aplikasi Pupuk:
Meskipun Aglonema tahan banting, ia adalah tanaman tropis yang menyukai kelembapan tinggi. Udara yang terlalu kering (sering terjadi di ruangan ber-AC) dapat menyebabkan ujung daun mengering dan menghambat laju fotosintesis, yang berujung pada pertumbuhan yang lambat.
Untuk menjaga kelembapan, Anda bisa melakukan penyiraman rutin dengan air bersih ke daun (misting), atau meletakkan pot di atas wadah berisi kerikil yang diberi sedikit air (pastikan dasar pot tidak menyentuh air). Kelembapan yang baik juga membantu stomata daun terbuka sempurna untuk menyerap nutrisi dan CO2.
Banyak Aglonema mati karena terlalu sering disiram. Metode terbaik adalah teknik 'jemur sebentar, siram banyak'. Biarkan permukaan media tanam mengering sekitar 2-3 cm di bawah permukaan sebelum menyiramnya kembali sampai air keluar dari lubang drainase. Ini memastikan seluruh akar mendapatkan hidrasi tanpa membuat media menjadi becek. Penyiraman berlebihan adalah musuh utama kesuburan Aglonema.
Untuk merangsang pertumbuhan tunas baru dan membuat tanaman tampak lebih rimbun, jangan ragu melakukan peremajaan. Jika Aglonema terlalu tinggi dan bagian bawahnya botak, pertimbangkan untuk memotong (stek pucuk). Pemotongan ini akan memaksa batang utama mengeluarkan tunas baru dari bagian pangkal, menghasilkan tanaman yang lebih kompak dan subur.
Dengan memperhatikan lima pilar utama ini—cahaya, media, nutrisi, kelembapan, dan penyiraman—tanaman Aglonema Anda tidak hanya akan bertahan hidup, tetapi akan menunjukkan pertumbuhan yang agresif, daun yang lebar, serta warna yang memukau.