Bacaan Iqomah Sholat Jenazah

Ilustrasi Proses Sholat Jenazah dengan Keteguhan Sholat Jenazah

Sholat jenazah merupakan salah satu bentuk penghormatan terakhir dan kewajiban fardhu kifayah bagi umat Muslim terhadap saudaranya yang telah meninggal dunia. Setelah prosesi memandikan, mengafani, dan menyalatkan jenazah, prosedur dilanjutkan dengan penguburan.

Dalam sholat fardhu biasa, kita mengenal adanya adzan dan iqomah. Namun, untuk sholat jenazah, tata cara pelaksanaannya sedikit berbeda. Adzan tidak dikumandangkan, tetapi iqomah tetap disunnahkan untuk dikumandangkan oleh mu’adzin atau salah seorang yang ditunjuk.

Fungsi dan Hukum Bacaan Iqomah Sholat Jenazah

Iqomah adalah seruan kedua setelah adzan yang menandakan bahwa sholat akan segera dimulai. Untuk sholat jenazah, meskipun tidak ada adzan, iqomah tetap memiliki fungsi untuk memberitahu jamaah yang belum berada di lokasi atau yang baru datang bahwa sholat akan segera dilaksanakan. Hukum mengumandangkan iqomah untuk sholat jenazah adalah sunnah, berdasarkan praktik Rasulullah SAW dan para sahabat.

Prosesi iqomah ini membantu mengatur barisan jamaah agar segera bersiap melaksanakan sholat empat takbir (lima takbir jika mengikuti mazhab tertentu) yang menjadi inti dari sholat jenazah.

Bacaan Iqomah Sholat Jenazah (Lafaz Arab dan Terjemahan)

Lafaz iqomah untuk sholat jenazah pada dasarnya sama persis dengan iqomah sholat fardhu lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada konteks pelaksanaannya, yaitu sebelum memulai sholat jenazah, bukan sholat wajib lima waktu. Berikut adalah lafaz lengkapnya:

Lafaz Arab (Teks Lengkap)

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ
Asyhadu an laa ilaaha illallah.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ
Asyhadu an laa ilaaha illallah.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.
Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
Hayya 'alash shalah.
Marilah mendirikan sholat.
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
Hayya 'alash shalah.
Marilah mendirikan sholat.
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
Hayya 'alal falah.
Marilah menuju kemenangan (atau kesuksesan).
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
Hayya 'alal falah.
Marilah menuju kemenangan (atau kesuksesan).
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ
Laa ilaaha illallah.
Tiada Tuhan selain Allah.

Perbedaan Utama dalam Iqomah Sholat Jenazah

Seperti yang terlihat di atas, bacaan iqomah sholat jenazah memiliki satu kalimat tambahan di bagian akhir, yaitu:

لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ (Laa ilaaha illallah)

Kalimat ini diucapkan setelah takbir terakhir dan sebelum jamaah maju untuk melaksanakan sholat.

Beberapa ulama juga menyarankan bahwa kalimat "Hayya 'alash shalah" dan "Hayya 'alal falah" mungkin diganti dengan bacaan lain, atau bahkan dihilangkan sama sekali karena sholat jenazah tidak dilakukan dalam konteks mencari pahala dengan bersegera menuju sholat berjamaah layaknya sholat fardhu lainnya (karena jenazah sudah siap dan waktu menunggu). Namun, praktik yang paling umum dan kuat adalah mengumandangkan iqomah lengkap dengan penambahan kalimat tauhid di akhir, sebagai penegasan kembali syahadat sebelum pelaksanaan ritual.

Tata Cara Setelah Iqomah

Setelah iqomah selesai dikumandangkan, imam akan maju ke depan dan berdiri sejajar dengan kepala jenazah (jika jenazah laki-laki) atau sejajar dengan pinggang jenazah (jika jenazah perempuan).

  1. Imam memulai sholat dengan membaca takbir pertama (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.
  2. Setelah takbir pertama, jamaah membaca surat Al-Fatihah di dalam hati.
  3. Imam bertakbir kedua, jamaah membaca shalawat Nabi di dalam hati.
  4. Imam bertakbir ketiga, jamaah membaca doa khusus untuk jenazah di dalam hati.
  5. Imam bertakbir keempat, jamaah membaca doa penutup atau salam.

Meskipun iqomah sholat jenazah terkesan formalitas, ia tetap merupakan sunnah yang baik untuk menjaga ketertiban dan kekhusyukan jamaah yang hadir. Memahami bacaan ini memastikan bahwa ritual penting ini dilaksanakan dengan mengikuti tuntunan syariat yang telah ditetapkan.

🏠 Homepage