Memahami Penempatan Surah Al-Fil
Ketika mempelajari Al-Qur'an, salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah mengenai urutan penurunan surah. Apakah urutan dalam mushaf saat ini sama dengan urutan pewahyuan nabi Muhammad SAW? Khususnya mengenai Surah Al-Fil, banyak yang ingin mengetahui di posisi mana surah ini berada dalam rangkaian kronologis kenabian. Pertanyaan yang sering diajukan adalah: surah al fil diturunkan sesudah surat apa, dan di mana posisinya dalam kompilasi mushaf yang kita kenal saat ini?
Secara umum, urutan surah dalam Al-Qur'an yang kita baca saat ini (disebut mushaf Utsmani) disusun berdasarkan ijtihad para sahabat dan berdasarkan petunjuk dari Rasulullah SAW, bukan murni berdasarkan kronologi turunnya ayat. Surah Al-Fil menempati urutan ke-105 dalam mushaf, berada di Juz Amma. Namun, dalam konteks kronologi pewahyuan (nuzul), penempatannya jauh lebih awal.
Kronologi Pewahyuan vs. Mushaf
Untuk menjawab pertanyaan mengenai surah al fil diturunkan sesudah surat apa, kita harus merujuk pada catatan sejarah periwayatan Islam mengenai Asbabun Nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) dan urutan kronologis. Surah Al-Fil (Surah ke-105) menceritakan peristiwa besar tentang gagalnya pasukan Abrahah yang ingin menghancurkan Ka'bah, dan Allah mengirimkan burung Ababil untuk membinasakan mereka. Peristiwa ini terjadi sebelum Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Menurut mayoritas ulama tafsir dan ahli tarikh, Surah Al-Fil termasuk dalam kelompok surah Makkiyah, yaitu surah yang diwahyukan di Makkah sebelum Hijrah. Dalam urutan kronologis pewahyuan, Surah Al-Fil diperkirakan turun setelah Surah Al-Humazah (Surah ke-104) dan sebelum Surah Quraisy (Surah ke-106). Dalam konteks ini, jawaban praktisnya adalah: surah al fil diturunkan sesudah surat Al-Humazah.
Keterkaitan dengan Surah Quraisy
Menariknya, Surah Al-Fil dan Surah Quraisy seringkali dibahas bersamaan karena keterkaitan kontekstualnya yang erat. Bahkan, ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa kedua surah ini seharusnya digabungkan menjadi satu surah karena Surah Quraisy menjelaskan mengapa kaum Quraisy (yang merupakan kaum Nabi SAW) aman dari nasib seperti kaum Abrahah—karena mereka adalah penjaga Baitullah. Dalam beberapa riwayat bacaan lama, kedua surah ini tidak dipisahkan oleh Basmalah. Ini menunjukkan kedekatan tematik mereka yang kuat.
Meskipun demikian, dalam kodifikasi mushaf standar (Utsmani), Surah Al-Fil (105) ditempatkan mendahului Surah Quraisy (106). Ini menegaskan bahwa meskipun urutan mushaf tidak selalu kronologis, ia memiliki dasar penetapan yang diakui oleh kepemimpinan sahabat.
Pentingnya Membedakan Urutan
Memahami perbedaan antara urutan mushaf dan urutan pewahyuan sangat penting. Urutan mushaf adalah panduan kita dalam membaca dan menghafal Al-Qur'an secara resmi. Sementara itu, urutan kronologis membantu kita memahami konteks sejarah dan perkembangan dakwah Islam pada periode awal. Mengetahui bahwa surah al fil diturunkan sesudah surat Al-Humazah memberikan perspektif bagaimana isu-isu penting di Mekkah saat itu direspons melalui wahyu ilahi. Peristiwa 'Amul Fil (tahun peristiwa pasukan gajah) sendiri merupakan salah satu penanda waktu penting dalam sejarah pra-Islam, yang kemudian diperkuat oleh kedatangan Islam.
Sebagai kesimpulan, meskipun Surah Al-Fil berada di urutan ke-105 dalam mushaf, secara kronologis pewahyuan, ia merupakan salah satu surah Makkiyah awal yang turun setelah Surah Al-Humazah, menceritakan mukjizat perlindungan Ka'bah yang menegaskan kebesaran Allah SWT jauh sebelum Islam menjadi kekuatan besar di Madinah.