Sholat adalah tiang agama dan ibadah yang paling utama dalam Islam. Mengikuti tata cara sholat yang diajarkan dan dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam (SAW) adalah esensi dari kesempurnaan ibadah kita. Sholat Nabi adalah contoh nyata ketenangan, kekhusyukan, dan kepatuhan penuh kepada Allah SWT.
Memahami setiap gerakan, bacaan, dan adab dalam sholat Nabi Muhammad SAW akan meningkatkan kualitas spiritual kita, mengubah ritual menjadi dialog yang mendalam dengan Sang Pencipta. Berikut adalah panduan ringkas mengenai rukun dan tata cara sholat yang sesuai dengan tuntunan beliau.
Setiap sholat harus diawali dengan niat yang tulus di dalam hati, tidak perlu dilafalkan. Setelah niat, dilanjutkan dengan Takbiratul Ihram, yaitu mengangkat kedua tangan sejajar telinga sambil mengucapkan: "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar).
Setelah takbir, tangan diletakkan di dada (bagi laki-laki, meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri, atau sebaliknya).
Sholat yang sah memiliki rukun-rukun yang jika ditinggalkan dengan sengaja akan membatalkan sholat tersebut. Semua rukun ini dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW secara konsisten:
Bagi Nabi Muhammad SAW, sholat adalah penyejuk mata (*Qurratu A'yun*). Untuk mencapai kekhusyukan yang beliau contohkan, penting untuk memperhatikan aspek berikut:
Setiap gerakan dalam sholat memiliki makna spiritual yang mendalam, meniru tata cara yang diajarkan Jibril kepada Rasulullah SAW:
Membungkuk hingga punggung lurus sejajar lantai, kedua tangan memegang lutut. Bacaan utama adalah "Subhana Rabbiyal 'Adzim" tiga kali atau lebih. Nabi SAW sering membaca ini dengan penuh penghayatan.
Sujud adalah puncak ketundukan. Tujuh anggota tubuh harus menyentuh lantai: dahi (beserta hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua jari kaki. Bacaan utamanya adalah "Subhana Rabbiyal A'la". Nabi SAW bersabda bahwa posisi terdekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah saat bersujud.
Ini adalah momen penting untuk bersaksi (syahadat) dan memohon rahmat. Setelah membaca Tasyahud awal, pada tasyahud akhir, kita membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, sebagai bentuk penghormatan tertinggi atas jasa beliau dalam menyampaikan risalah Allah ini. Doa memohon kebaikan dunia dan akhirat juga dipanjatkan di akhir tahiyat ini.
Setelah tuntas membaca tahiyat dan shalawat, sholat ditutup dengan mengucapkan salam ke kanan ("Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"), kemudian ke kiri. Salam ini menandakan berakhirnya ibadah formal, namun seorang muslim tetap dituntut untuk menjaga semangat dan kekhusyukan tersebut dalam aktivitas sehari-hari.
Dengan senantiasa merujuk pada praktik Nabi Muhammad SAW, sholat kita akan menjadi lebih bermakna, mendekatkan kita pada rahmat dan ampunan Allah SWT.