Hari Jumat adalah hari yang mulia dalam kalender Islam. Selain keutamaannya sebagai hari raya mingguan umat Muslim, pelaksanaan ibadah sholat pada hari ini memiliki kekhususan, terutama sholat Dzuhur yang digantikan atau disertai dengan Sholat Jumat. Memahami tata cara dan keutamaan sholat Dzuhur di hari Jumat sangat penting bagi setiap Muslim untuk memaksimalkan keberkahan di hari yang istimewa ini.
Secara umum, sholat Dzuhur adalah sholat wajib lima waktu yang dilaksanakan ketika matahari telah melewati titik tertingginya (tengah hari). Namun, pada hari Jumat, bagi laki-laki Muslim yang memenuhi syarat, sholat Dzuhur ini digantikan oleh Sholat Jumat berjamaah di masjid. Bagi wanita atau mereka yang berhalangan hadir di masjid, mereka tetap melaksanakan sholat Dzuhur seperti hari biasa.
Keutamaan Hari Jumat dan Sholat Berjemaah
Hari Jumat disebut juga Sayyidul Ayyam (pemimpin hari-hari). Rasulullah SAW bersabda bahwa hari Jumat adalah hari terbaik di mana matahari terbit di hari itu adalah hari terbaik. Keutamaan terbesar pada hari Jumat adalah pelaksanaan Sholat Jumat. Sholat Jumat terdiri dari dua rakaat yang menggantikan empat rakaat sholat Dzuhur, dilaksanakan secara berjamaah setelah khutbah Jumat.
Keutamaan mengikuti Sholat Jumat secara rutin sangat besar. Diriwayatkan bahwa sholat Jumat dapat menghapus dosa-dosa kecil di antara dua Jumat, asalkan seseorang menjauhi maksiat besar. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya komitmen untuk menghadiri sholat wajib tersebut.
Tata Cara Bagi yang Tidak Melaksanakan Sholat Jumat
Apabila seseorang (seperti wanita, anak kecil, orang sakit parah, atau musafir) tidak diperbolehkan atau tidak diwajibkan menghadiri Sholat Jumat, mereka melaksanakan Sholat Dzuhur penuh empat rakaat, layaknya Dzuhur hari biasa.
Berikut adalah ringkasan tata cara sholat Dzuhur empat rakaat tersebut:
- Niat: Dalam hati, berniat melaksanakan sholat Dzuhur karena Allah SWT, baik sendiri maupun berjamaah.
- Rakaat Pertama: Takbiratul Ihram, membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan satu surat pendek, lalu rukuk dan i'tidal.
- Rakaat Kedua: Mengerjakan seperti biasa, lalu duduk tasyahud awal (tahiyat awal).
- Rakaat Ketiga: Bangkit berdiri, membaca Al-Fatihah, dan dianjurkan membaca tasbih (Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar) tiga kali tanpa membaca surat pendek. Lalu rukuk dan i'tidal.
- Rakaat Keempat: Mengerjakan seperti biasa, lalu duduk tasyahud akhir (tahiyat akhir), salam.
Kesesuaian Waktu Sholat Dzuhur di Hari Jumat
Waktu pelaksanaan sholat Dzuhur (baik sebagai pengganti Sholat Jumat maupun sebagai pengganti bagi yang uzur) tetaplah sama, yaitu dimulai setelah matahari tergelincir dari titik tertingginya hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjang dengan bendanya (sebelum masuk waktu Ashar).
Bagi jamaah yang akan mengikuti Sholat Jumat, disunnahkan untuk datang lebih awal. Semakin awal datang, semakin besar pahala yang didapatkan. Kedatangan pagi ini juga memungkinkan seseorang untuk fokus beribadah sunnah, seperti membaca Al-Quran atau berzikir, sebelum imam naik mimbar untuk menyampaikan khutbah.
Persiapan Menghadiri Sholat Jumat
Hari Jumat adalah momen membersihkan diri secara fisik dan spiritual. Persiapan ini termasuk mandi wajib (gusl), mengenakan pakaian terbaik yang bersih dan menutup aurat, serta menggunakan wewangian (bagi laki-laki). Langkah-langkah ini adalah bentuk penghormatan terhadap hari yang agung ini.
Meskipun fokus utama hari Jumat adalah Sholat Jumat, penting untuk diingat bahwa semangat menjaga kualitas ibadah harus tetap terbawa pada sholat-sholat wajib lainnya, termasuk Dzuhur di hari-hari selain Jumat. Integritas spiritual tercermin dari konsistensi dalam menjalankan semua perintah Allah SWT.
Dengan memahami perbedaan dan keutamaan sholat Dzuhur di hari Jumat—baik melalui Sholat Jumat berjamaah maupun melaksanakannya secara mandiri karena uzur—umat Islam dapat menyempurnakan ketaatan mereka di hari yang penuh berkah ini. Jangan sia-siakan kesempatan emas ini untuk meraih ampunan dan rahmat Allah SWT.