Sholat Dzuhur: Waktu, Niat, dan Tata Cara

Sholat Dzuhur adalah salah satu dari lima sholat fardhu (wajib) harian yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim. Waktu pelaksanaannya dimulai ketika matahari telah melewati titik zenith (puncak tertinggi) dan condong ke barat, hingga bayangan benda menjadi sama panjang dengan benda itu sendiri (sebelum masuk waktu Ashar). Melaksanakan sholat tepat waktu adalah kunci utama dalam ibadah ini.

Pentingnya Menjaga Waktu Sholat Dzuhur

Dalam ajaran Islam, konsistensi dalam menjalankan ibadah menunjukkan ketaatan seorang hamba kepada Rabb-nya. Sholat Dzuhur, yang sering kali bertepatan dengan kesibukan aktivitas duniawi, menjadi ujian nyata dalam menjaga prioritas. Melewati waktu Dzuhur tanpa alasan syar'i dapat mengurangi keberkahan waktu kita.

Secara khusus, sholat Dzuhur terdiri dari empat rakaat dengan niat yang jelas di dalam hati, dikerjakan dengan tenang dan penuh kekhusyukan. Keempat rakaat ini terdiri dari dua rakaat sholat sunnah qabliyah (sebelum Dzuhur, sangat dianjurkan) dan dua rakaat sholat fardhu itu sendiri.

Ilustrasi Visual Waktu Sholat Dzuhur Waktu Dzuhur

Niat Sholat Dzuhur (Fardhu)

Niat adalah fondasi dari setiap amal ibadah. Meskipun dilafalkan dalam hati, melafalkannya secara lisan (bagi yang terbiasa) membantu menguatkan kekhusyukan. Niat ini harus diucapkan sebelum memulai takbiratul ihram.

Lafaz Niat (Arab):

أُصَلِّي سُنَّةَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِوَجْهِ اللَّهِ تَعَالَى، أَدَاءً مَأْمُومًا/إِمَامًا

(Koreksi untuk niat fardhu Dzuhur):

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِوَجْهِ اللَّهِ تَعَالَى، أَدَاءً مَأْمُومًا/إِمَامًا

Artinya: "Saya berniat shalat fardhu Dzuhur empat rakaat karena Allah Ta'ala, tunai karena Allah, sebagai makmum/imam."

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Dzuhur

Sholat Dzuhur dilaksanakan empat rakaat. Dua rakaat pertama dikerjakan dengan jahr (suara) yang pelan atau sirr (diam), diakhiri dengan tahiyat awal. Dua rakaat terakhir dikerjakan dengan sirr (diam).

  1. Niat: Menetapkan hati untuk melaksanakan Sholat Dzuhur fardhu empat rakaat.
  2. Takbiratul Ihram: Mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan.
  3. Rakaat 1 & 2 (Sama seperti sholat biasa): Membaca Surat Al-Fatihah, diikuti surat pendek, lalu ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan berdiri untuk rakaat kedua.
  4. Tahiyat Awal: Setelah sujud kedua rakaat kedua, duduk untuk membaca tahiyat awal.
  5. Rakaat 3 & 4 (Dua Rakaat Terakhir): Berdiri melanjutkan ke rakaat ketiga dan keempat, hanya membaca Surat Al-Fatihah dan dilanjutkan bacaan pendek (jika mampu) atau hanya Al-Fatihah saja, lalu ruku', i'tidal, dan sujud.
  6. Tahiyat Akhir: Duduk untuk membaca tahiyat akhir, shalawat, dan doa setelahnya.
  7. Salam: Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri untuk mengakhiri sholat.

Perbedaan Sholat Dzuhur dan Ashar

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah tertukar antara Dzuhur dan Ashar, terutama karena waktu keduanya berdekatan di sore hari. Perbedaan utamanya terletak pada:

  1. Waktu: Dzuhur dimulai setelah matahari tepat di atas kepala dan mulai condong. Ashar dimulai ketika bayangan benda menjadi lebih panjang dari benda aslinya (setelah pertengahan sore).
  2. Niat: Niat harus secara spesifik menyebut "Dzuhur" atau "Ashar".
  3. Sunnah Qabliyah: Sholat Dzuhur dianjurkan didahului sholat sunnah rawatib qabliyah empat rakaat, sedangkan Ashar dianjurkan didahului empat rakaat sunnah ghairu mu'akkadah (kurang ditekankan).

Dengan memahami secara mendalam mengenai waktu, niat, serta tata cara yang benar, diharapkan pelaksanaan Sholat Dzuhur kita menjadi lebih sempurna dan diterima di sisi Allah SWT. Konsistensi dalam melaksanakan sholat tengah hari ini akan menjadi penyeimbang antara urusan dunia dan akhirat.

🏠 Homepage