Keutamaan dan Hikmah Setelah Surat Ad Dhuha

Dhuha

Ilustrasi Ketenangan Pagi Setelah Sholat Dhuha

Surat Ad Dhuha adalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang penuh dengan kehangatan, janji, dan penguatan iman. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada masa-masa sulit ketika wahyu sempat terhenti, surat ini membawa penegasan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang berserah diri. Setelah membaca dan merenungkan kandungan surat ini, muncul pertanyaan penting: Apa yang sebaiknya kita lakukan setelah surat Ad Dhuha dibaca, baik dalam konteks sholat sunnah yang menyertainya maupun dalam konteks kehidupan sehari-hari?

Makna dan Penutup Surat Ad Dhuha

Surat Ad Dhuha (dijelaskan dalam ayat 1 hingga 11) dimulai dengan sumpah demi waktu dhuha (pagi hari) dan malam yang sunyi. Ayat-ayat selanjutnya menegaskan kasih sayang Allah kepada Nabi, menjanjikan kemudahan setelah kesulitan, dan mengingatkan agar selalu mensyukuri nikmat-Nya. Puncak dari pesan surat ini terletak pada penutupnya: "Maka terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu siarkan (atau syukuri)." (QS. Ad Dhuha: 11).

Oleh karena itu, apa pun aktivitas yang dilakukan setelah surat Ad Dhuha dibaca—baik dalam sholat sunnah Dhuha maupun saat memulai aktivitas harian—harus dijiwai oleh semangat syukur dan penyebaran kebaikan. Surat ini bukan sekadar bacaan, melainkan cetak biru untuk perilaku seorang mukmin.

Aktivitas Setelah Sholat Sunnah Dhuha

Secara praktis, sholat Dhuha adalah ibadah sunnah muakkadah yang dilakukan setelah matahari meninggi hingga menjelang waktu Dzuhur. Setelah mengakhiri salam sholat Dhuha, seorang Muslim dianjurkan untuk melanjutkan rangkaian amalan yang memperkuat pesan surat tersebut.

1. Berdoa Memohon Rezeki dan Kemudahan

Salah satu keutamaan sholat Dhuha adalah dimudahkannya urusan rezeki. Meskipun janji tersebut adalah bagian dari rahmat Allah, kita tetap dianjurkan untuk memohon. Doa yang sering dikaitkan setelah sholat Dhuha adalah memohon agar Allah memudahkan pintu-pintu rezeki yang halal, sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkan. Doa ini adalah manifestasi dari tawakkal yang seimbang; telah berusaha (dengan sholat) dan kemudian meminta pertolongan.

2. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar

Waktu dhuha adalah waktu yang baik untuk berdzikir. Setelah menunaikan sholat, meluangkan waktu sejenak untuk beristighfar atau mengucapkan kalimat tauhid akan mengisi waktu kosong dengan amal pahala. Ini selaras dengan semangat surat Ad Dhuha yang mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik saat kesulitan maupun kemudahan.

3. Menyiapkan Diri untuk Bekerja atau Beraktivitas

Surat Ad Dhuha menegaskan bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Filosofi ini harus diterapkan saat memasuki dunia kerja atau aktivitas harian. Setelah surat Ad Dhuha dan sholatnya, seorang Muslim seharusnya memasuki hari dengan semangat baru, optimisme, dan kesadaran bahwa setiap langkahnya adalah ibadah yang bernilai jika diniatkan karena Allah. Ini adalah bentuk syukur yang paling nyata: menggunakan anugerah waktu dan kekuatan fisik untuk mencari kebaikan.

Implementasi Syukur dalam Kehidupan

Inti dari apa yang dilakukan setelah surat Ad Dhuha adalah implementasi syukur (ayat 11). Rasa syukur tidak berhenti pada ucapan lisan ("Alhamdulillah"), tetapi harus tampak dalam tindakan.

Pada akhirnya, setiap kata dalam Surat Ad Dhuha berfungsi sebagai pengingat abadi. Mengetahui maknanya dan melaksanakan sholat Dhuha hanyalah pintu masuk. Kehidupan yang tenang, produktif, dan penuh berkah yang datang setelah surat Ad Dhuha adalah hasil dari mengamalkan pesan ketuhanan tersebut sepanjang hari.

🏠 Homepage