Fokus Ibadah Ilustrasi visualisasi fokus saat salat

Panduan Membaca Surat Pendek di Rakaat 3 dan 4 Salat Wajib

Salat (sembahyang) adalah tiang agama dalam Islam. Pelaksanaannya terdiri dari serangkaian gerakan dan bacaan yang telah ditetapkan, termasuk membaca surat Al-Qur'an. Dalam salat wajib empat rakaat (seperti Dzuhur, Ashar, dan Isya), terdapat perbedaan mendasar pada rakaat pertama dan kedua dibandingkan dengan rakaat ketiga dan keempat.

Pada rakaat pertama dan kedua, kita diwajibkan membaca Surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan surat pendek dari Al-Qur'an. Namun, pada rakaat ketiga dan keempat, mayoritas ulama menetapkan bahwa cukup membaca Surat Al-Fatihah saja. Meskipun demikian, membaca surat pendek pada rakaat akhir ini diperbolehkan, namun hukumnya sunnah menurut mazhab Syafi'i, sementara mazhab Hanafi mewajibkannya (setelah Al-Fatihah) pada rakaat 1 dan 2, namun sunnah pada rakaat 3 dan 4.

Ketetapan Bacaan Utama (Rakaat 3 dan 4)

Berdasarkan kesepakatan umum mayoritas ulama (terutama Syafi'i dan Hambali), fokus utama pada rakaat ketiga dan keempat adalah:

  1. Membaca Surat Al-Fatihah dengan tertib.
  2. Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk diam sejenak atau membaca doa iftitah (bagi yang ingin mengulanginya) atau melakukan tasbih/tahlil ringan, namun membaca surat pendek adalah opsional atau bahkan dikurangi hukumnya oleh sebagian ulama.

Tujuan keringanan ini adalah untuk membedakan rakaat awal yang dianggap sebagai bagian utama bacaan, dengan rakaat akhir yang sifatnya lebih ringan dan sebagai penutup salat.

Jika Memilih Membaca Surat Pendek (Sunnah)

Apabila seseorang memilih untuk membaca surat pendek setelah Al-Fatihah pada rakaat ketiga dan keempat (berdasarkan ijtihad atau mengikuti mazhab yang menganjurkannya), surat yang dibaca hendaknya lebih pendek dibandingkan yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua. Hal ini bertujuan agar salat tidak terlalu memberatkan dan tetap menjaga kekhusyukan.

Berikut adalah beberapa rekomendasi surat pendek yang sering digunakan untuk rakaat ketiga dan keempat:

1. Surat Al-Kautsar

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

(Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah untuk-Nya. Sesungguhnya orang yang membencimu dialah yang terputus.)

2. Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

اللَّهُ الصَّمَدُ

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

(Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tiada seorang pun yang menyamai Dia.")

3. Surat An-Nasr

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ

وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

(Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah, maka bertasbihlah memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.)

Hikmah Mengutamakan Al-Fatihah di Rakaat Akhir

Mengapa banyak pandangan yang menganjurkan fokus hanya pada Al-Fatihah di rakaat ketiga dan keempat? Ada beberapa alasan filosofis dan praktis:

  1. Penekanan pada Inti Bacaan: Al-Fatihah adalah 'Ummul Kitab' (Induk Al-Qur'an) yang wajib dibaca di setiap rakaat. Membatasi bacaan pada rakaat akhir menegaskan bahwa inti dari salat terletak pada pengakuan tauhid dan pujian kepada Allah melalui Al-Fatihah.
  2. Menjaga Kekhusyukan dan Keringanan: Salat wajib, terutama yang empat rakaat, dimaksudkan untuk dilaksanakan secara efisien. Dengan membatasi bacaan pada rakaat akhir, hal ini membantu menjaga konsentrasi dan menghindari kelelahan bacaan, sehingga kekhusyukan tetap terjaga hingga salam.
  3. Mengikuti Sunnah Nabi dalam Keringanan: Terdapat riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW terkadang hanya membaca Al-Fatihah pada rakaat ketiga dan keempat, khususnya dalam salat yang panjang (seperti dalam perjalanan atau dalam kondisi tertentu), untuk meringankan jamaah.

Kesimpulan Praktis

Bagi seorang Muslim yang melaksanakan salat wajib, mengikuti panduan yang paling umum dan memberikan ketenangan hati adalah yang terbaik. Jika Anda merasa lebih tenang dan yakin dengan pandangan yang hanya membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat 3 dan 4, maka lakukanlah karena itu sah dan sesuai dengan pandangan ulama yang kuat.

Namun, jika Anda ingin menyertakan surat pendek (seperti Al-Kautsar atau Al-Ikhlas) sebagai pelengkap sunnah, hal tersebut juga diperbolehkan dan pahalanya tetap didapatkan. Kunci utama dalam salat bukanlah panjangnya surat, melainkan keikhlasan, pemahaman makna, dan kekhusyukan saat melaksanakannya.

🏠 Homepage