Di tengah hiruk pikuk dunia hobi tanaman hias, nama Aglaonema (atau Sri Rejeki) telah lama menjadi primadona. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, popularitasnya meroket hingga menciptakan pasar kolektor yang sangat kompetitif. Beberapa varietas langka kini diperdagangkan dengan harga yang fantastis, melampaui nilai tanaman hias biasa dan menjelma menjadi aset investasi yang diperhitungkan. Ketika kita membicarakan aglaonema termahal saat ini, kita tidak hanya melihat keindahan visual, tetapi juga sejarah mutasi genetik, kesulitan propagasi, dan tren pasar kolektor global.
Faktor utama yang mendorong harga Aglaonema melambung tinggi adalah keunikan corak daun. Setiap helai daun adalah hasil dari seleksi alam dan budidaya intensif. Semakin langka kombinasi warna—terutama perpaduan antara merah menyala, pink cerah, perak (silver), dan hijau tua—semakin tinggi pula harganya. Kolektor mencari "variegata" yang sempurna, di mana distribusi warna pada setiap daun cenderung tidak berulang.
*Spesimen tunggal yang memiliki postur ideal dan kualitas warna prima bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.*
Mengenal Raja-Raja Aglaonema Termahal
Beberapa nama terus mendominasi daftar teratas dalam segi valuasi. Varietas-varietas ini seringkali menjadi rebutan di bursa tanaman hias internasional. Perlu dicatat bahwa harga sangat fluktuatif, tergantung pada ketersediaan indukan (maternal plant) dan musim permintaan.
Aglaonema Red Peacock (atau Red Diamond): Salah satu legenda harga tinggi. Warna merahnya yang pekat dan menyebar luas pada daunnya menjadikannya simbol status. Meskipun beberapa klona telah lebih mudah diperbanyak, spesimen yang benar-benar 'solid red' masih sangat mahal.
Aglaonema Moonlight (atau Silver Queen versi premium): Walaupun Silver Queen adalah varietas umum, versi 'Moonlight' dengan dominasi warna putih keperakan yang hampir total dan sedikit semburat hijau di pinggiran daun seringkali mematok harga tinggi karena kesulitannya dalam mempertahankan warna putih tanpa daun yang rentan gosong.
Aglaonema Red Anjamani: Dikenal dengan kontras tajam antara merah menyala di bagian tengah dan tepi hijau yang tegas. Keindahan simetrisnya membuat Anjamani selalu menjadi buruan kolektor.
Aglaonema Ruby Pink / Jiwa / Suksom: Kelompok Aglaonema dengan dasar pink cerah. Generasi terbaru seperti 'Pink Beauty' atau 'Pink Goliath' dengan daun lebar dan persentase warna pink yang tinggi dapat menembus angka fantastis, terutama jika dijual dalam bentuk anakan yang sudah stabil.
Mengapa Harganya Melebihi Tanaman Lain?
Nilai sebuah Aglaonema termahal tidak hanya ditentukan oleh penampilannya yang memukau. Ada beberapa aspek budidaya dan pasar yang memengaruhi valuasi:
Keterbatasan Indukan (Mother Plant): Tanaman yang dijual sangat mahal seringkali adalah indukan utama yang menjadi sumber stek. Propagasi Aglaonema, terutama untuk varietas baru, membutuhkan waktu yang lama dan tingkat kegagalan yang tinggi, sehingga menaikkan harga ‘sumber’ genetik tersebut.
Siklus Mutasi Genetik: Beberapa harga tertinggi dibayarkan untuk hasil mutasi genetik yang belum berhasil distabilkan. Kolektor bersedia membayar mahal untuk menjadi yang pertama memiliki varietas yang belum dinamai secara resmi.
Tren Pasar Global: Seperti halnya seni atau fashion, tanaman hias memiliki tren. Aglaonema yang populer di Taiwan, Thailand, atau Amerika Serikat akan langsung memengaruhi harga domestik di Indonesia karena permintaan ekspor yang masif.
Kualitas Perawatan: Tanaman yang dijual dengan harga selangit biasanya terawat secara optimal, bebas hama, dan memiliki morfologi daun yang sempurna (tanpa cacat ujung atau lipatan yang tidak diinginkan).
Bagi para penggemar serius, mengoleksi Aglaonema termahal adalah bentuk apresiasi terhadap hortikultura modern. Ini adalah perburuan untuk mendapatkan spesimen yang tidak hanya cantik, tetapi juga langka dan memiliki potensi nilai jual kembali di masa depan. Meskipun harganya fantastis, permintaan tetap stabil, membuktikan bahwa Aglaonema adalah investasi hijau yang solid di mata para kolektor sejati.