Di antara amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama menjelang hari Jumat, adalah membaca Surat Al-Kahfi. Surat ke-18 dalam Al-Qur'an ini bukan sekadar bacaan biasa; ia mengandung hikmah, pelajaran hidup, dan janji perlindungan spiritual yang luar biasa dari Allah SWT. Meluangkan waktu di malam atau hari Jumat untuk merenungi ayat-ayatnya adalah investasi akhirat yang sangat berharga.
Keutamaan paling masyhur dari membaca Surat Al-Kahfi adalah janji cahaya yang melingkupinya. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan disinari cahaya (nur) di antara dua Jumatnya. Cahaya ini bersifat spiritual dan nyata.
Cahaya ini membebaskan pembacanya dari kegelapan fitnah duniawi. Dunia penuh dengan godaan dan kesesatan, mulai dari godaan harta, kekuasaan, nafsu, hingga kebingungan dalam memahami hakikat kehidupan. Al-Kahfi, yang kisahnya berpusat pada pemuda Ashabul Kahfi yang menyelamatkan diri dari kesesatan, mengingatkan kita tentang pentingnya memegang teguh iman di tengah arus peradaban yang menyesatkan.
Surat Al-Kahfi secara substansial membahas empat fitnah besar yang dihadapi manusia sepanjang sejarah, yang mana hal ini sangat relevan hingga hari ini:
Membaca surat ini secara rutin membantu menjaga kontinuitas hubungan kita dengan kalamullah. Di hari Jumat, ketika pahala amal dilipatgandakan, membaca Al-Kahfi menjadi jembatan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui perenungan. Ayat-ayatnya mengandung peringatan yang lembut namun tegas, menstimulasi hati kita untuk senantiasa waspada terhadap tipu daya syaitan dan hawa nafsu.
Waktu terbaik untuk melaksanakannya adalah sejak terbenamnya matahari hari Kamis (malam Jumat) hingga terbenamnya matahari hari Jumat. Meskipun demikian, membacanya di sepanjang hari Jumat juga mendapatkan fadhilah yang dijanjikan. Tidak perlu terburu-buru; fokuslah pada pemahaman makna dari setiap kisah dan pelajaran yang terkandung di dalamnya.
Secara jangka panjang, pembiasaan membaca Al-Kahfi menanamkan mentalitas seorang mukmin sejati. Kita diajarkan untuk tidak mudah terbuai oleh gemerlap dunia, untuk selalu bersyukur, dan untuk sadar bahwa setiap kesulitan pasti akan berakhir—seperti para pemuda Ashabul Kahfi yang akhirnya dibangunkan oleh Allah. Kesadaran ini menciptakan ketenangan batin yang hakiki.
Oleh karena itu, mari kita jadikan tradisi membaca Surat Al-Kahfi sebagai ritual mingguan yang tidak terpisahkan. Ini adalah bekal spiritual yang dibutuhkan untuk menavigasi badai kehidupan modern yang penuh dengan berbagai macam syubhat (keraguan) dan syahwat (hawa nafsu). Semoga dengan cahaya Al-Kahfi, langkah kita senantiasa diterangi menuju jalan keridhaan-Nya.