Perbedaan Mencolok Antara Aglonema dan Sri Rejeki (Difenmbachia)

Aglonema VS Sri Rejeki

Di dunia tanaman hias tropis, ada dua nama yang seringkali membuat penghobi pemula bingung: Aglonema dan Sri Rejeki. Kedua tanaman ini populer karena keindahan daunnya dan kemampuannya beradaptasi di dalam ruangan. Namun, meskipun keduanya termasuk dalam famili Araceae, terdapat perbedaan signifikan, terutama dalam hal nama ilmiah, pola daun, dan karakteristik pertumbuhannya.

Memahami perbedaan ini krusial, tidak hanya untuk penamaan yang benar, tetapi juga untuk menentukan perawatan yang tepat, karena kebutuhan cahaya dan kelembapan mereka bisa sedikit berbeda.

1. Nomenklatur dan Klasifikasi Ilmiah

Kesalahan identifikasi sering terjadi karena nama populer. Mari kita klarifikasi:

Dalam konteks perbandingan umum, perbandingan ini akan fokus pada perbedaan antara Aglaonema dengan Dieffenbachia (Sri Rejeki yang sebenarnya).

2. Karakteristik Fisik Daun

Perbedaan paling jelas terlihat pada morfologi daun kedua tanaman:

Pola Warna dan Corak

Aglonema menampilkan spektrum warna yang jauh lebih kaya. Anda akan menemukan varian dengan warna merah muda, merah tua, oranye, hingga perak murni. Pola pada Aglonema cenderung lebih halus, bergaris, atau memiliki tepi yang kontras.

Sebaliknya, Sri Rejeki (Dieffenbachia) cenderung memiliki warna yang lebih terbatas—dominan hijau tua dengan bercak putih besar, krem, atau kuning cerah yang menyebar di sepanjang tulang daun atau tepi daun. Corak Sri Rejeki seringkali terlihat lebih "bercak" atau "bergaris tebal" dibandingkan Aglonema.

Bentuk dan Tekstur Daun

Aglonema: Daun Aglonema umumnya lebih ramping, sedikit lebih kaku, dan seringkali ujungnya meruncing. Pertumbuhannya cenderung lebih padat dan menjalar ke samping, menghasilkan penampilan yang lebih rimbun dan bertumpuk.

Sri Rejeki (Dieffenbachia): Daun Dieffenbachia cenderung jauh lebih lebar, lonjong, dan permukaannya seringkali terlihat lebih halus dan sedikit mengkilap. Tanaman ini cenderung tumbuh tegak ke atas dengan batang yang lebih jelas terlihat.

3. Pertumbuhan dan Struktur Batang

Cara kedua tanaman ini memunculkan batang juga berbeda:

Aglonema sering kali tumbuh sebagai rumpun padat dari pangkal yang rendah. Batangnya tidak selalu menonjol karena tertutup oleh pangkal daun yang rapat.

Sementara itu, Sri Rejeki (Dieffenbachia) mengembangkan batang yang tebal dan lebih menonjol seiring bertambahnya usia. Jika daun bagian bawah mati, batang tebal ini akan terlihat jelas, mirip dengan batang pada pohon pisang (meskipun Dieffenbachia tidak termasuk dalam genus yang sama).

4. Aspek Toksisitas

Ini adalah poin penting dari segi keamanan, terutama jika Anda memiliki hewan peliharaan atau anak kecil:

Kedua tanaman ini (Aglaonema dan Dieffenbachia) mengandung kristal kalsium oksalat yang beracun jika tertelan. Jika tertelan, dapat menyebabkan iritasi hebat pada mulut dan tenggorokan.

Namun, Dieffenbachia (Sri Rejeki) dikenal memiliki konsentrasi getah yang lebih tinggi dan seringkali dianggap lebih berbahaya (sehingga dikenal sebagai "Dumb Cane" karena dapat menyebabkan pembengkakan lidah dan kesulitan berbicara sementara).

Kesimpulan Ringkas

Meskipun keduanya adalah tanaman hias berdaun indah dari keluarga Araceae yang menyukai kelembapan, perbedaan utama antara Aglonema dan Sri Rejeki (Dieffenbachia) terletak pada keragaman warna daun (Aglonema lebih kaya warna), bentuk daun (Sri Rejeki lebih lebar), dan struktur pertumbuhannya (Sri Rejeki memiliki batang yang lebih menonjol). Kenali jenis Anda agar perawatan—terutama kebutuhan sinar matahari yang berbeda antara varian merah Aglonema dan Sri Rejeki putih—menjadi optimal.

🏠 Homepage