Visualisasi sederhana dari kerangka tengkorak.
Kerangka tengkorak, atau kranium, adalah salah satu struktur paling penting dan ikonik dalam tubuh manusia. Fungsinya yang utama adalah sebagai perisai biologis, melindungi organ vital otak dari benturan fisik, cedera, dan ancaman eksternal lainnya. Terdiri dari banyak tulang yang saling terhubung erat melalui jahitan (sutura) yang kaku, tengkorak membentuk rongga pelindung yang hampir sempurna.
Secara umum, tengkorak dibagi menjadi dua bagian utama: neurokranium (yang melindungi otak) dan viscerokranium atau splanknokranium (tengkorak wajah yang menopang indra dan saluran pernapasan/pencernaan atas). Mempelajari struktur ini tidak hanya relevan dalam dunia medis dan forensik, tetapi juga dalam memahami evolusi dan perkembangan manusia.
Neurokranium terdiri dari delapan tulang utama. Empat di antaranya adalah tulang tunggal: frontal (dahi), oksipital (belakang kepala), sfenoid (dasar tengkorak), dan etmoid (di antara mata). Sisanya adalah pasangan: dua temporal (samping kepala) dan dua parietal (atap kepala). Kekokohan sambungan sutura ini memastikan bahwa meskipun kita mengalami aktivitas fisik sehari-hari, otak tetap berada dalam lingkungan yang stabil.
Sementara itu, tengkorak wajah terdiri dari tulang-tulang yang memberikan bentuk pada wajah kita, termasuk maksila (rahang atas), mandibula (rahang bawah yang merupakan satu-satunya tulang tengkorak yang bergerak bebas), zigomatik (tulang pipi), dan nasal (tulang hidung). Tulang-tulang ini juga menjadi tempat melekatnya otot-otot ekspresi wajah dan mekanisme pengunyahan.
Lebih dari sekadar pelindung pasif, kerangka tengkorak merupakan fondasi tempat organ-organ sensorik terpasang. Rongga mata (orbit) menampung bola mata, melindungi saraf optik yang sangat sensitif. Tulang-tulang temporal memiliki saluran kompleks yang melindungi organ pendengaran dan keseimbangan. Bahkan, struktur tulang hidung berperan penting dalam mengatur suhu dan kelembaban udara yang kita hirup sebelum mencapai paru-paru.
Di luar biologi murni, tengkorak memegang peranan penting dalam beberapa disiplin ilmu:
Keunikan desain kerangka tengkorak—kombinasi antara kekuatan struktural maksimal dan efisiensi material—menjadikannya mahakarya evolusi yang terus dipelajari hingga kini. Struktur ini adalah monumen keras yang menceritakan kisah kehidupan, cedera, dan akhir dari setiap individu.