Mengenal Beragam Jenis Teratai Air (Nymphaea)

Ilustrasi Bunga Teratai di Permukaan Air

Teratai air, atau yang dikenal secara ilmiah sebagai Nymphaea, adalah salah satu tanaman air tawar paling memukau di dunia. Dikenal karena bunganya yang indah dan daunnya yang lebar mengapung, teratai telah menjadi simbol keindahan, kemurnian, dan pencerahan dalam banyak budaya selama ribuan tahun. Namun, keindahan teratai tidaklah monolitik; flora akuatik ini hadir dalam berbagai jenis dengan karakteristik yang sangat beragam, terutama dalam hal ukuran, warna bunga, dan ketahanan terhadap suhu.

Klasifikasi Utama: Teratai Tropis vs. Teratai Hardy

Untuk memahami jenis teratai air yang ada, penting untuk membagi mereka ke dalam dua kategori besar berdasarkan kebutuhan suhu dan cara mereka bertahan hidup selama musim dingin: Teratai Tropis (Tropical Water Lilies) dan Teratai Hardy (Hardy Water Lilies). Perbedaan ini sangat krusial bagi para pembudidaya.

1. Jenis Teratai Tropis (Tropical Water Lilies)

Teratai tropis adalah bintang pertunjukan di kolam karena menghasilkan bunga yang sangat besar dan seringkali memiliki aroma yang harum. Ciri khas utama mereka adalah mereka tidak tahan embun beku dan biasanya tumbuh dari bibit atau umbi setiap tahun di iklim dingin.

A. Teratai Tropis Siang Hari (Diurnal)

Kelompok ini membuka bunganya di pagi hari dan menutupnya saat sore hari. Mereka cenderung memiliki warna yang sangat cerah. Contoh populernya adalah 'King of Blue' yang terkenal dengan warna biru violet yang langka di dunia teratai, atau 'Mrs. Martin Riley' yang memiliki perpaduan warna merah muda dan kuning. Bunga jenis ini seringkali memiliki kelopak yang lebih banyak dan terkadang memiliki sedikit perbedaan dalam orientasi bunga (beberapa tumbuh di atas permukaan air, sementara yang lain mengapung).

B. Teratai Tropis Malam Hari (Nocturnal)

Seperti namanya, teratai malam membuka bunganya menjelang senja dan tetap mekar semalaman, menutup saat matahari tinggi terbit keesokan harinya. Jenis ini seringkali memiliki aroma yang paling kuat untuk menarik penyerbuk malam seperti ngengat. Nymphaea caerulea (Teratai Biru Mesir Kuno) adalah contoh terkenal dari teratai tropis malam yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi.

2. Jenis Teratai Hardy (Hardy Water Lilies)

Teratai hardy jauh lebih mudah dirawat di banyak wilayah karena kemampuan mereka untuk bertahan hidup dalam kondisi dingin. Akar mereka tetap hidup di dalam lumpur dasar kolam ketika bagian atas (daun dan bunga) mati selama musim dingin. Mereka tumbuh dari stolon atau rimpang.

Bunga teratai hardy umumnya mekar di pagi hari dan menutup pada malam hari, mirip dengan teratai tropis diurnal. Varietas ini cenderung memiliki bunga yang lebih kecil dibandingkan dengan teratai tropis, namun mereka seringkali menghasilkan jumlah kuntum yang lebih banyak sepanjang musim tanam. Warna-warna yang umum ditemukan meliputi kuning cerah (seperti 'Lutea'), putih murni, hingga berbagai nuansa merah muda. Contoh klasik lainnya adalah 'Marliacea Chromatella' yang terkenal karena daunnya yang berbintik cokelat.

3. Spesies Liar dan Varietas Khusus

Selain dua kategori utama di atas, ada juga varietas khusus atau spesies liar yang menarik. Misalnya, Victoria amazonica, meskipun sering disebut teratai, secara teknis masuk dalam famili yang berbeda (Nymphaeaceae tetapi genus yang berbeda), dikenal sebagai teratai raksasa Victoria. Teratai ini memiliki daun yang bisa mencapai diameter lebih dari dua meter, mampu menopang berat seorang anak kecil di atasnya.

Memilih jenis teratai air yang tepat sangat bergantung pada iklim lokal Anda, kedalaman kolam, dan seberapa banyak sinar matahari yang diterima lokasi tersebut. Teratai, apapun jenisnya, selalu menawarkan pesona alami yang menenangkan, mengubah permukaan air yang tenang menjadi kanvas keindahan botani. Perawatan yang tepat memastikan keajaiban ini dapat dinikmati dari musim ke musim.

🏠 Homepage