Jawaban Ketika Mendengar Adzan: Panduan Praktis dan Keutamaannya

Suara Panggilan Ilahi Ilustrasi kumandang azan dari sebuah menara masjid, menandakan waktu salat telah tiba.

Adzan adalah panggilan suci yang dikumandangkan oleh muazin lima kali sehari, menandakan masuknya waktu salat fardhu. Mendengar suara azan seharusnya menjadi momen introspeksi dan pengingat akan kewajiban utama seorang Muslim. Namun, seringkali dalam hiruk pikuk aktivitas sehari-hari, banyak orang lupa atau lalai bagaimana seharusnya merespons panggilan agung tersebut.

Mengetahui jawaban atau respons yang benar ketika mendengar adzan bukan sekadar ritual formal, melainkan wujud penghormatan dan pengakuan terhadap keesaan Allah SWT serta kerasulan Nabi Muhammad SAW. Respons yang tepat juga mengandung janji untuk segera meninggalkan urusan duniawi dan beralih fokus pada ibadah.

Dasar Hukum dan Keutamaan Menjawab Adzan

Dalam Islam, merespons panggilan azan sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang mengucapkan seperti yang diucapkan muazin akan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat. Ini menunjukkan betapa mulianya amalan sederhana ini.

Secara umum, ada dua kategori respons utama: mengucapkan lafazh yang sama dengan muazin (kecuali pada lafal 'hayya 'alas shalah' dan 'hayya 'alal falah') dan mengucapkan doa khusus setelah azan selesai.

Langkah-Langkah Tepat Menjawab Ketika Mendengar Adzan

Ketika lantunan azan mulai terdengar, apapun aktivitas yang sedang dilakukan—selama bukan aktivitas yang bersifat darurat atau sangat mendesak—sebaiknya dihentikan sejenak. Berikut adalah panduan praktisnya:

  1. Berhenti dari Aktivitas: Tinggalkan pekerjaan, percakapan, atau kegiatan lain sejenak.
  2. Mengucapkan Seperti Muazin: Ucapkanlah lafazh azan yang dikumandangkan secara perlahan dan penuh penghayatan.

Lafazh Jawaban yang Dianjurkan (Mengikuti Muazin):

Doa Setelah Adzan: Permohonan Agung

Setelah muazin selesai mengumandangkan seluruh rangkaian azan, barulah umat Muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa khusus. Doa ini merupakan permohonan agar Allah SWT menganugerahkan kedudukan tinggi (Al-Wasīlah) kepada Nabi Muhammad SAW di surga, serta memohonkan syafaat untuk beliau.

Doa Setelah Adzan:

"Allaahumma Rabb hadzihid da'watit taammah, wash-sholaatil qaa'imah, aati Muhammadanil wasiilata wal fadhilah, wab'atshu maqaanam mahmuudal ladzii wa’adtah."

Artinya: Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna dan salat yang didirikan, berikanlah kepada Muhammad kedudukan dan keutamaan, serta bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya.

Konteks di Luar Rumah dan Tempat Umum

Bagaimana jika kita sedang berada di tengah perjalanan, di pusat perbelanjaan, atau di tempat umum lainnya saat azan berkumandang? Dalam kondisi seperti ini, jika tidak memungkinkan untuk berhenti total (misalnya saat menyetir), usahakan untuk minimal mengucapkannya dalam hati atau bergumam pelan. Hal terpenting adalah mempertahankan niat untuk menjawab panggilan tersebut, meskipun tindakan fisik untuk berhenti total belum bisa dilakukan saat itu juga.

Prioritas utama setelah menjawab azan adalah segera mengambil wudu dan bersiap melaksanakan salat tepat waktu. Menunda salat setelah azan tanpa alasan yang syar'i merupakan tindakan yang kurang terpuji. Dengan membiasakan diri menjawab azan dengan benar dan segera menuju salat, kita telah menunjukkan ketaatan dan cinta kita kepada syariat yang agung ini.

🏠 Homepage