Sholat Idul Fitri adalah salah satu ibadah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) yang dilaksanakan umat Islam setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan. Sholat ini dilaksanakan untuk merayakan berakhirnya bulan puasa dan kembalinya fitrah (kesucian) setelah menahan hawa nafsu. Berikut adalah panduan langkah demi langkah mengenai tata cara pelaksanaannya.
Ilustrasi singkat pelaksanaan sholat Ied.
Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Fitri
Sholat Idul Fitri dilaksanakan pada pagi hari tanggal 1 Syawal, yaitu setelah terbit matahari hingga sebelum matahari berada tepat di atas kepala (waktu Dzuhur). Sebaiknya dilakukan setelah matahari naik sekitar seperempat tinggi, dan dianjurkan untuk sedikit lebih lambat dibandingkan sholat Idul Adha untuk memberi kesempatan bagi mereka yang masih menyempurnakan zakat fitrah.
Niat Sholat Idul Fitri
Niat adalah syarat sahnya sholat. Niat diucapkan dalam hati, namun lafalannya dapat dilafalkan sebagai penguat niat. Niat dilakukan sebelum takbiratul ihram.
Lafal Niat (Bahasa Arab dan Artinya):
Usholli sunnatan li ‘idil fithri rak’ataini ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya: "Saya berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat, menjadi makmum karena Allah Ta'ala." (Jika menjadi imam, ganti "ma'muman" menjadi "imaaman").
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Fitri
Sholat Idul Fitri terdiri dari dua rakaat dan memiliki kekhususan pada jumlah takbir di setiap rakaatnya. Berikut adalah rincian tata caranya:
Rakaat Pertama:
- Takbiratul Ihram: Membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan, kemudian melipatnya di bawah dada (seperti sholat biasa).
- Membaca Doa Iftitah: Dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah.
- Takbir Zawa'id (Tambahan): Terdapat 5 kali takbir tambahan di rakaat pertama.
- Takbir ke-1 (setelah Al-Fatihah): Allahu Akbar (angkat tangan, lalu turunkan).
- Takbir ke-2: Allahu Akbar (angkat tangan, lalu turunkan).
- Takbir ke-3: Allahu Akbar (angkat tangan, lalu turunkan).
- Takbir ke-4: Allahu Akbar (angkat tangan, lalu turunkan).
- Takbir ke-5: Allahu Akbar (langsung dilanjutkan membaca surat).
- Membaca Surat Pendek: Setelah takbir kelima, imam membaca surat dengan suara keras. Dianjurkan membaca surat Al-A'la pada rakaat pertama.
- Ruku', I'tidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud: Seperti sholat biasa.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua.
Rakaat Kedua:
- Membaca Surat: Imam membaca surat dengan suara keras. Dianjurkan membaca surat Al-Ghasiyah pada rakaat kedua.
- Takbir Zawa'id (Tambahan): Terdapat 4 kali takbir sebelum ruku'.
- Takbir ke-1 (sebelum ruku'): Allahu Akbar (angkat tangan, lalu turunkan).
- Takbir ke-2: Allahu Akbar (angkat tangan, lalu turunkan).
- Takbir ke-3: Allahu Akbar (angkat tangan, lalu turunkan).
- Takbir ke-4: Allahu Akbar (langsung ruku').
- Ruku', I'tidal, Sujud, dan Duduk Tahiyat Akhir: Seperti sholat biasa.
- Salam: Menyelesaikan sholat dengan salam.
Khutbah Setelah Sholat Idul Fitri
Setelah sholat Idul Fitri selesai dilaksanakan dua rakaat, imam akan menyampaikan khutbah Idul Fitri. Khutbah ini terdiri dari dua bagian, di mana khatib akan mengingatkan jamaah tentang pentingnya menjaga semangat takwa setelah Ramadan, membayar zakat fitrah, dan hikmah perayaan hari kemenangan.
Jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah dengan khusyuk. Setelah khutbah selesai, sholat Idul Fitri dianggap berakhir, dan umat Islam dapat saling bersalam-salaman dan mengucapkan selamat Hari Raya.
Hikmah Sholat Idul Fitri
Pelaksanaan sholat Idul Fitri bukan sekadar ritual tahunan, melainkan mengandung makna mendalam. Ini adalah wujud syukur atas kemampuan menjalani ibadah puasa satu bulan penuh. Sholat berjamaah di lapangan terbuka atau masjid besar juga mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim, menunjukkan persatuan dan kebersamaan dalam merayakan hari kemenangan.
Setelah melaksanakan sholat dan khutbah, tradisi dilanjutkan dengan saling mengunjungi, bermaaf-maafan, dan menikmati hidangan khas hari raya. Sholat Idul Fitri menjadi penutup ibadah Ramadan yang syar'i dan penuh sukacita.