Bonggol, atau batang bawah dari tanaman Aglaonema, merupakan bagian vital yang menyimpan cadangan nutrisi dan menjadi pusat pertumbuhan tunas baru. Perawatan yang tepat pada bonggol sangat menentukan seberapa subur dan rimbun tanaman Anda di masa depan. Banyak orang fokus pada daunnya yang indah, namun seringkali melupakan pondasi utama: bonggol yang sehat.
Jika Aglaonema Anda mulai menunjukkan tanda-tanda kurang sehat, seringkali masalahnya berakar dari kondisi bonggol yang tidak ideal. Merawat bonggol tidak sesulit yang dibayangkan, namun memerlukan perhatian khusus terhadap kelembaban, media tanam, dan sanitasi.
1. Pemilihan Media Tanam yang Tepat
Media tanam adalah faktor nomor satu yang mempengaruhi kesehatan bonggol. Bonggol Aglaonema sangat rentan terhadap pembusukan jika media terlalu padat dan menahan air terlalu lama.
Drainase Maksimal: Gunakan campuran yang sangat porous. Kombinasi sekam bakar, cocopeat (dalam jumlah minim), dan perlit adalah pilihan yang baik. Hindari tanah kebun murni.
Aerasi: Pastikan udara dapat bersirkulasi hingga ke area bonggol. Media yang terlalu padat akan mencekik akar dan memicu jamur pada batang bawah.
pH Netral: Aglaonema tumbuh baik pada pH tanah antara 5.5 hingga 6.5.
2. Pengaturan Penyiraman Kunci Sukses Bonggol
Overwatering adalah pembunuh diam-diam bagi bonggol Aglaonema. Karena bonggol menyimpan air, ia membutuhkan periode kering antara penyiraman.
Siram Hanya Saat Perlu: Jangan ikuti jadwal tetap. Cek kelembaban media dengan memasukkan jari sedalam 3-5 cm. Jika terasa lembab, tunda penyiraman.
Penyiraman Menyeluruh: Ketika menyiram, lakukan hingga air keluar dari lubang drainase pot. Ini memastikan seluruh bagian akar terhidrasi.
Hindari Genangan: Pastikan tidak ada air yang menggenang di tatakan pot selama lebih dari 30 menit. Air yang tergenang akan menyebabkan bonggol menjadi lunak dan busuk.
3. Manajemen Cahaya dan Suhu
Meskipun bonggol berada di bawah tanah atau media, kondisi lingkungan sekitar tanaman secara keseluruhan mempengaruhi metabolisme bonggol.
Cahaya Tidak Langsung: Aglaonema menyukai cahaya terang namun teduh. Cahaya terlalu intens dapat membuat tanaman stres dan kurang optimal dalam menyerap nutrisi yang dibutuhkan bonggol.
Suhu Stabil: Suhu ideal berkisar antara 22°C hingga 30°C. Suhu dingin yang ekstrem, terutama jika media basah, dapat mempercepat pembusukan bonggol.
4. Sanitasi dan Pencegahan Penyakit Bonggol
Penyakit jamur dan bakteri sering menyerang bonggol yang lemah atau terluka.
Jika Anda baru saja memotong (propagasi) atau memindahkan Aglaonema, pastikan bekas luka pada bonggol benar-benar kering dan sudah diaplikasikan sedikit bubuk kayu manis atau fungisida organik sebelum ditanam kembali. Kayu manis bertindak sebagai antiseptik alami yang sangat baik untuk menutup luka tanaman.
5. Penanganan Saat Bonggol Terlihat Busuk
Jika Anda mendapati bonggol Aglaonema Anda mulai lembek, menghitam, atau berbau tidak sedap, tindakan cepat sangat diperlukan untuk menyelamatkan sisanya.
Ekstraksi: Segera keluarkan tanaman dari pot. Bersihkan semua media tanam yang menempel pada bonggol.
Potong Bagian Busuk: Gunakan pisau steril (panaskan ujungnya dengan api) untuk memotong semua bagian yang sudah hitam atau lunak hingga hanya tersisa jaringan yang padat dan sehat.
Pengeringan: Biarkan bonggol yang sudah dipotong tersebut di tempat yang teduh dan kering selama beberapa jam agar luka mengering dan membentuk kalus pelindung.
Penanaman Ulang: Tanam kembali bonggol yang sudah disterilkan di media tanam yang baru dan sangat kering. Tunda penyiraman selama seminggu penuh agar bonggol fokus membangun akar baru, bukan daun.
Merawat bonggol Aglaonema adalah investasi jangka panjang. Dengan memperhatikan drainase, pengendalian air, dan kebersihan lingkungan, bonggol Anda akan berfungsi sebagai fondasi kuat yang menjamin keindahan daun Aglaonema Anda bertahan lama.