Red Anjamani, atau yang sering dikenal dengan nama ilmiah Philodendron erubescens 'Red Emerald', adalah tanaman hias populer yang dicintai karena dedaunannya yang unik berwarna merah tua hingga burgundy pekat. Untuk menjaga keindahan dan vitalitasnya, tanaman ini memerlukan perawatan yang spesifik dan konsisten. Merawat Red Anjamani bukan sekadar menyiramnya sesekali; ini melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan cahaya, media tanam, dan kelembapan.
Pencahayaan adalah faktor krusial dalam perawatan Red Anjamani. Meskipun banyak orang berpikir warna merahnya membutuhkan sinar matahari penuh, faktanya tanaman ini justru lebih menyukai kondisi teduh atau cahaya tidak langsung yang terang. Sinar matahari langsung yang terlalu terik, terutama pada siang hari, dapat menyebabkan daunnya terbakar dan warna merahnya memudar menjadi kusam atau bahkan kekuningan.
Kesalahan paling umum dalam merawat hampir semua tanaman hias, termasuk Red Anjamani, adalah penyiraman berlebihan (overwatering). Akar yang terus-menerus tergenang air akan mudah membusuk, yang merupakan ancaman serius bagi kesehatan tanaman ini. Cara terbaik untuk menentukan kapan harus menyiram adalah dengan memeriksa kelembaban media tanam.
Lakukan tes dengan memasukkan jari Anda sekitar 2-3 cm ke dalam tanah. Jika terasa lembap, tunda penyiraman. Siram hanya ketika lapisan atas tanah mulai terasa kering. Saat menyiram, pastikan air mengalir keluar dari lubang drainase pot. Hal ini memastikan seluruh akar mendapat kelembapan yang cukup tanpa meninggalkan genangan air.
Red Anjamani menyukai media tanam yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang sangat baik. Media tanam harus mampu menahan kelembapan tetapi tidak boleh padat. Campuran yang ideal sering kali melibatkan unsur-unsur berikut:
Pastikan pot yang digunakan memiliki lubang drainase yang memadai. Repotting (memindahkan ke pot baru) biasanya dibutuhkan setiap 1-2 tahun sekali, atau ketika akar sudah mulai keluar dari bawah pot.
Sebagai tanaman tropis, Red Anjamani sangat menyukai tingkat kelembapan udara yang tinggi. Lingkungan kering, terutama di ruangan ber-AC atau pemanas, dapat menyebabkan ujung daunnya mengering dan menjadi coklat. Untuk meningkatkan kelembapan di sekitar tanaman, Anda bisa:
Suhu ideal untuk Red Anjamani adalah antara 18°C hingga 27°C. Hindari menempatkannya di dekat ventilasi AC atau jendela yang berangin kencang yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu drastis.
Untuk menjaga warna merahnya tetap hidup dan mendorong pertumbuhan yang sehat, pemupukan sangat penting, terutama selama musim tanam aktif (umumnya musim semi hingga awal musim gugur). Gunakan pupuk cair seimbang (misalnya NPK 20-20-20) yang diencerkan setengah dosis dari anjuran produsen. Aplikasikan pupuk sekitar dua minggu sekali.
Selama musim dingin atau saat tanaman sedang dorman, kurangi frekuensi pemupukan secara drastis atau hentikan sama sekali. Terlalu banyak pupuk, terutama nitrogen, dapat mendorong pertumbuhan daun hijau baru mengorbankan intensitas warna merah yang kita dambakan.
Meskipun relatif tangguh, Red Anjamani rentan terhadap beberapa hama umum seperti tungau laba-laba, kutu sisik, dan kutu putih. Periksa bagian bawah daun dan celah batang secara berkala. Jika terdeteksi hama:
Jika daun menguning dan layu, seringkali ini merupakan tanda kelebihan air. Jika daun coklat kering, ini pertanda kurangnya kelembapan udara. Dengan perhatian rutin terhadap enam aspek perawatan di atas, Red Anjamani Anda akan tumbuh subur dan memancarkan warna merahnya yang memukau di sudut ruangan Anda.