Memasuki rumah baru adalah momen penuh syukur. Salah satu tradisi Islami yang dianjurkan saat menempati hunian baru adalah mengumandangkan adzan di dalam rumah tersebut. Tindakan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bertujuan untuk memberkahi tempat tinggal, mengusir gangguan setan, serta menandai dimulainya aktivitas ibadah di rumah tersebut.
Keutamaan Mengumandangkan Adzan di Rumah Baru
Mengumandangkan adzan (atau iqomah) saat memasuki rumah baru memiliki landasan kuat dalam sunnah Rasulullah SAW. Diriwayatkan bahwa adzan di rumah memiliki fungsi utama sebagai pengusir syaitan. Ketika syaitan mendengar lafadz adzan yang jelas, mereka akan lari tunggang langgang dari tempat itu. Oleh karena itu, sebelum kita mulai menempati dan mengisi rumah dengan aktivitas duniawi, sangat penting untuk membersihkan aura spiritualnya terlebih dahulu melalui seruan mulia ini.
Tujuan utama adzan adalah menyeru umat Islam untuk melaksanakan shalat fardhu. Dengan mengadzan di rumah baru, kita seolah-olah ‘mendaftarkan’ rumah tersebut sebagai tempat yang siap tunduk dan mendirikan shalat lima waktu, menjadikan rumah tersebut insya Allah sebagai tempat yang diridhai Allah SWT.
Langkah-Langkah Praktis Cara Adzan di Rumah Baru
Proses mengumandangkan adzan di rumah baru relatif sama dengan adzan biasa, namun dilakukan di dalam ruangan utama atau ruang tamu sebagai tanda awal. Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan:
1. Niatkan dengan Benar
Sebelum memulai, niatkan dalam hati bahwa adzan ini ditujukan untuk mengharapkan keberkahan, mengusir gangguan, dan memulai ibadah di rumah baru tersebut.
2. Berwudhu (Sunnah)
Walaupun tidak diwajibkan bagi muadzin, sangat dianjurkan bagi yang akan mengumandangkan adzan untuk dalam keadaan suci (berwudhu) sebagai bentuk penghormatan terhadap lafadz yang akan diucapkan.
3. Menghadap Kiblat dan Berdiri
Berdirilah menghadap kiblat (atau setidaknya dalam posisi tegak), sebagaimana adzan dilaksanakan di masjid.
4. Kumandangkan Lafadz Adzan
Ucapkan lafadz adzan dengan suara yang jelas dan merdu. Beberapa ulama menganjurkan untuk sedikit memutar badan saat mengucapkan "Hayya 'alash shalah" (menghadap kanan saat yang pertama, dan sedikit ke kiri saat yang kedua), meskipun hal ini lebih sering dipraktikkan di masjid.
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Asyhadu an laa ilaaha illallaah
Asyhadu an laa ilaaha illallaah
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
Hayya 'alash shalah
Hayya 'alash shalah
Hayya 'alal falah
Hayya 'alal falah
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Laa ilaaha illallaah
5. Dilanjutkan dengan Iqomah
Setelah adzan selesai, sangat dianjurkan untuk langsung dilanjutkan dengan mengumandangkan iqomah. Iqomah adalah penanda bahwa shalat akan segera didirikan.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Adzan?
Setelah adzan dan iqomah dikumandangkan, segera dirikanlah shalat sunnah (jika ada waktu yang diperbolehkan) atau shalat fardhu berjamaah bersama keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Ini adalah inti dari tujuan mengadzan; yaitu untuk mendirikan shalat.
Jika Anda tidak berniat shalat segera setelah itu (misalnya adzan Maghrib untuk menandai waktu), cukupkan adzan dan iqomah. Namun, untuk kasus rumah baru, shalat berjamaah setelahnya sangat dianjurkan. Rumah yang pertama kali dihidupkan dengan suara adzan dan shalat akan menjadi sarang keberkahan.
Penting untuk diingat bahwa adzan di rumah tidak menggantikan kewajiban adzan dan iqomah di masjid saat tiba waktu shalat fardhu. Adzan di rumah baru ini adalah sunnah khusus sebagai bentuk penyambutan spiritual terhadap rumah baru Anda. Lakukanlah dengan penuh kekhusyukan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Semoga dengan lantunan adzan pertama di rumah baru Anda, Allah SWT senantiasa menjaga, memberkahi, dan menjadikan tempat tersebut sebagai ladang pahala bagi seluruh penghuninya. Selamat menikmati hunian baru yang penuh ketenangan dan ketaatan.