Memahami lafal, makna, dan tata cara mengumandangkan seruan salat Ashar.
Salat Ashar adalah salah satu dari lima salat wajib harian yang dilaksanakan umat Islam pada sore hari. Seperti salat lainnya, penanda dimulainya waktu salat adalah melalui kumandang adzan. Meskipun lafal adzan Ashar secara umum sama dengan adzan Subuh, Dzuhur, dan Maghrib, terdapat perbedaan lafal khusus pada bagian "Hayya 'alal Ashr".
Memahami dan mengetahui lafal bacaan adzan Ashar adalah penting agar kita tidak terlambat melaksanakan kewajiban ini. Berikut adalah panduan lengkap mengenai bacaan adzan Ashar, yang mencakup teks Arab, transliterasi Latin, serta artinya.
Adzan Ashar diawali dengan takbir dan diakhiri dengan syahadat. Perbedaan utama terletak pada lafal penutup sebelum salam.
Adzan adalah seruan ilahi yang memiliki kedudukan agung dalam Islam. Selain menandai masuknya waktu salat, adzan juga berfungsi sebagai pengingat bagi kaum muslimin yang mungkin sedang sibuk dengan urusan duniawi.
Seperti yang telah disorot di atas, perbedaan utama antara adzan Dzuhur/Maghrib/Isya/Subuh dengan adzan Ashar adalah penyebutan spesifik 'Ashr' (العصر). Lafal ini berbunyi "Hayya 'ala shalaatil 'ashr" yang berarti "Mari shalat Ashar". Penyebutan ini bertujuan untuk membedakan waktu salat secara jelas, mengingat waktu Ashar seringkali berdekatan dengan waktu sore yang terkadang memiliki aktivitas padat.
Dalam beberapa madzhab, terutama dalam riwayat yang lebih tua, terdapat variasi dalam pengucapan kalimat tambahan ini, namun mayoritas ulama sepakat bahwa menyebutkan nama salat yang sedang dipanggilkan adalah sunnah dan dianjurkan. Lafal ini menegaskan fokus umat Islam untuk segera beralih dari kesibukan dunia menuju ibadah wajib sore hari.
Salat Ashar memiliki kedudukan istimewa yang disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Rasulullah ﷺ pernah bersabda, "Siapa yang menjaga dua salat dingin (Salat Subuh dan Salat Ashar), ia akan masuk surga." (HR. Bukhari dan Muslim). 'Salat dingin' merujuk pada waktu pelaksanaannya yang cenderung sejuk, baik di pagi hari (Subuh) maupun di sore hari (Ashar).
Menghadiri adzan Ashar dan segera melaksanakan salat menunjukkan komitmen seorang hamba terhadap perintah Tuhannya, meskipun di waktu tersebut banyak orang sedang menyelesaikan pekerjaan harian mereka sebelum matahari terbenam.
Setelah selesai mengumandangkan adzan, dianjurkan untuk membaca doa yang sama seperti setelah adzan salat lainnya. Doa ini merupakan permohonan kepada Allah SWT agar memberikan kedudukan yang terpuji kepada Nabi Muhammad ﷺ di akhirat.
Dengan memahami bacaan adzan Ashar dan membiasakan diri membacanya, seorang muslim akan lebih dekat dengan waktu salat dan senantiasa berada dalam lindungan rahmat Allah SWT.