Ilustrasi suasana malam saat melaksanakan sholat tahajud.
Sholat Tahajud adalah sholat sunnah mu'akkadah (sangat dianjurkan) yang dilaksanakan pada malam hari, setelah tidur. Nama lain dari sholat ini adalah Qiyamul Lail, yang berarti menghidupkan malam dengan ibadah. Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Tahajud adalah di sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 01.00 hingga sebelum subuh, karena pada waktu tersebut diyakini sebagai waktu di mana Allah SWT paling dekat dengan hamba-Nya.
Meskipun dilaksanakan setelah tidur, hukumnya tetap sunnah. Namun, jika seseorang belum tidur sama sekali dan kemudian melaksanakan sholat malam, maka sholatnya tetap dihitung sebagai Tahajud atau Qiyamul Lail. Keistimewaan ibadah ini sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Melaksanakan sholat Tahajud secara rutin membawa berbagai manfaat spiritual dan keduniawian. Berikut adalah beberapa keutamaan utamanya:
Pelaksanaan sholat Tahajud tidak memiliki batasan jumlah rakaat yang pasti, namun dianjurkan dilakukan secara dua rakaat salam (santai) hingga maksimal delapan rakaat atau lebih, sesuai kemampuan. Sholat ini diawali dengan niat yang tulus.
Niat dilakukan dalam hati saat akan memulai sholat. Walaupun niat merupakan rukun, mengucapkan niat secara lisan (seperti dalam teks Arab) tidak wajib, namun dapat membantu memantapkan hati.
Lafaz Niat (dalam hati): "Ushalli sunnah Tahajjudi rak'ataini lillahi ta'ala." (Saya berniat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala).
Tata cara sholat Tahajud sama seperti sholat sunnah dua rakaat lainnya, yakni:
Setelah menyelesaikan dua rakaat, dianjurkan untuk melanjutkan dengan dua rakaat berikutnya, dan seterusnya, hingga merasa cukup atau lelah.
Setelah menunaikan sholat, momen terbaik adalah melanjutkan dengan berzikir dan berdoa. Usahakan doa dipanjangkan, memohon ampunan, rezeki, kemudahan urusan, serta hajat dunia dan akhirat. Imam Al-Ghazali menyarankan agar setelah Tahajud dilanjutkan dengan Witr, meskipun Tahajud dan Witr seringkali dilakukan bersamaan.
Disarankan juga untuk membaca beberapa ayat terakhir dari surat Ali 'Imran (Ayat 190-200) yang dikenal sebagai ayat-ayat perenungan tentang penciptaan langit dan bumi, sebelum menutup ibadah malam Anda dengan tidur kembali atau menunggu datangnya waktu Subuh.