Surah Al-Qadr (atau Al-Qadar) adalah surah ke-97 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surah ini tergolong pendek, hanya terdiri dari lima ayat, namun memiliki kedudukan yang sangat agung di sisi Allah SWT karena secara eksplisit menyebutkan tentang malam yang lebih mulia dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Malam ini diyakini sebagai malam diturunkannya Al-Qur'an secara keseluruhan kepada Nabi Muhammad SAW. Memahami makna surah ini penting bagi setiap Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadah, terutama di bulan Ramadan.
Surah ini menjelaskan tiga poin utama: waktu diturunkannya Al-Qur'an (Lailatul Qadar), keutamaan malam tersebut, dan aktivitas yang terjadi pada malam itu, yaitu turunnya para malaikat dengan izin Tuhan mereka membawa segala ketetapan. Keagungan malam ini mendorong umat Islam untuk beribadah secara maksimal pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan, dengan harapan dapat meraih keberkahan malam Lailatul Qadar.
Ayat ketiga secara tegas menyatakan bahwa satu malam ibadah pada malam Lailatul Qadar setara nilainya dengan beribadah selama 83 tahun lebih (1000 bulan). Nilai fantastis ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah yang dilimpahkan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Malam ini adalah momen penetapan (qadar) segala urusan kehidupan tahun berikutnya, termasuk rezeki, ajal, dan takdir yang akan terjadi. Oleh karena itu, para malaikat turun membawa ketetapan ilahi tersebut dengan membawa keselamatan dan kedamaian (salam) hingga waktu subuh tiba.
Keutamaan lain yang disoroti adalah kehadiran Malaikat Jibril AS secara khusus bersama rombongan malaikat lainnya. Kehadiran pemimpin para malaikat ini menegaskan betapa penting dan mulianya malam tersebut bagi alam semesta. Muslim dianjurkan mengisi malam-malam yang dicurigai sebagai Lailatul Qadar (biasanya malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan) dengan shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, berzikir, beristighfar, dan memohon ampunan.
Surah Al-Qadr menjadi pengingat bahwa kesempatan emas ini datang setahun sekali dan berlalu begitu cepat seiring terbitnya fajar. Keberkahan malam ini tidak hanya terbatas pada amal ibadah yang dilakukan secara personal, tetapi juga membawa dampak universal berupa kedamaian yang melingkupi bumi hingga Shubuh. Memahami makna Al-Qadr mendorong seorang mukmin untuk selalu optimis, memohon ampunan, dan berusaha maksimal meraih keridaan Allah di setiap kesempatan yang diberikan.