Memahami Surah Al-Ikhlas Ayat 2

Teks Arab dan Terjemahan Ayat 2

اللَّهُ الصَّمَدُ
Terjemahan: "Allah Maha Esa (tempat bergantung segala sesuatu)."

Ayat kedua dari Surah Al-Ikhlas (QS. 112:2) adalah salah satu pernyataan teologis yang sangat padat dan mendalam dalam Islam. Setelah penegasan keesaan Allah pada ayat pertama ("Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'"), ayat kedua segera memperkenalkan sifat fundamental lainnya, yaitu As-Shomad (الصَّمَدُ).

Makna dari kata As-Shomad seringkali menjadi subjek tafsir karena kekayaan maknanya. Secara harfiah, ia berarti sesuatu yang padat, kokoh, atau tempat bergantung. Dalam konteks keilahian, para ulama sepakat bahwa Allah adalah Al-Shomad dalam pengertian bahwa Dialah satu-satunya tujuan akhir dan sandaran bagi seluruh makhluk. Dialah yang dibutuhkan oleh segala sesuatu, sementara Dia sendiri tidak membutuhkan apa pun dari siapa pun.

Kedalaman Makna "Al-Shomad"

Ketika kita merenungkan terjemahan "Allah Maha Esa (tempat bergantung segala sesuatu)", kita diingatkan bahwa dalam setiap kebutuhan, harapan, ketakutan, dan pencarian makna hidup, hanya Allah satu-satunya entitas yang sempurna dan mandiri. Berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya yang rentan, fana, dan selalu membutuhkan sumber daya atau pertolongan lain, Allah adalah sumber segala kesempurnaan.

Misalnya, dalam kondisi kelaparan, kita bergantung pada makanan. Dalam kondisi sakit, kita bergantung pada obat dan penyembuh. Namun, Allah adalah Al-Shomad karena Dialah yang menciptakan makanan, Dialah yang menurunkan hikmah penyembuhan, dan Dialah yang memberi izin terjadinya keduanya. Ketergantungan mutlak ini menegaskan keunikan dan keagungan-Nya, membedakan-Nya secara tegas dari ciptaan-Nya.

Oleh karena itu, memahami terjemahan surah Al Ikhlas ayat 2 ini mengajak seorang Muslim untuk mengarahkan semua bentuk ketergantungan dan permohonan hanya kepada-Nya. Mengaitkan ketergantungan pada selain Allah berarti menempatkan diri pada sesuatu yang fana dan tidak sempurna, yang justru akan menimbulkan kekecewaan pada akhirnya.

Segala Ciptaan (Membutuhkan) ALLAH Al-Shomad (Tempat Bergantung)

Implikasi Praktis Ayat Ini

Ketika ayat ini dikaji, implikasinya meluas ke seluruh aspek kehidupan. Tawakkal (berserah diri) yang sejati hanya mungkin terwujud sempurna ketika kita benar-benar meyakini bahwa Allah adalah Al-Shomad. Jika kita merasa membutuhkan kepastian rezeki, kita harus mengembalikan kebutuhan itu kepada Al-Shomad. Jika kita membutuhkan kedamaian batin, kita bersandar pada Al-Shomad.

Tafsir lain menyebutkan bahwa Al-Shomad adalah Zat yang memiliki kesempurnaan tertinggi dalam segala sifat. Tidak ada yang dapat menyamai-Nya dalam kekuasaan, kemuliaan, atau kemandirian. Dalam rangkaian empat ayat Surah Al-Ikhlas, ayat kedua ini berfungsi sebagai jembatan antara penegasan tunggalitas (Ahad) dan penegasan kemandirian total (Shomad), yang kemudian diperkuat oleh peniadaan kebutuhan dan peniadaan keberanak-anakan di ayat-ayat selanjutnya.

Mempelajari terjemahan surah Al Ikhlas ayat 2 secara mendalam adalah upaya untuk membersihkan hati dari ketergantungan pada selain Allah, menempatkan fokus utama ibadah dan harapan pada Dzat Yang Maha Sempurna dan Maha Dibutuhkan. Ini adalah fondasi utama dalam memahami keesaan sejati (Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah).

🏠 Homepage