Waspada! Sisi Gelap Keindahan Tanaman Aglonema Beracun
Tanaman hias Aglonema, atau sering dikenal sebagai Sri Rejeki, telah merebut hati banyak pecinta tanaman hias di Indonesia. Dengan variasi warna daun yang memukau—mulai dari merah menyala, pink cerah, hingga perpaduan putih dan hijau yang elegan—Aglonema menjadi primadona di berbagai sudut rumah dan kantor. Namun, di balik kecantikannya yang memesona, tersimpan fakta penting yang sering terabaikan: sebagian besar spesies Aglonema mengandung zat beracun.
Mengapa Aglonema Dianggap Beracun?
Sama seperti kerabat dekatnya dalam keluarga Araceae (seperti Dieffenbachia atau Philodendron), Aglonema mengandung kristal kalsium oksalat yang tidak larut. Senyawa ini berbentuk jarum mikroskopis yang, jika tertelan atau bersentuhan dengan kulit sensitif dan selaput lendir, dapat menyebabkan iritasi hebat.
Zat beracun utama yang bertanggung jawab atas efek samping ini adalah Saponin dan Kristal Kalsium Oksalat. Toksisitas ini bukanlah racun mematikan seperti sianida, namun cukup berbahaya jika tidak ditangani, terutama bagi rumah tangga yang memiliki anak kecil atau hewan peliharaan.
Risiko Paparan Tanaman Aglonema Beracun
Risiko keracunan muncul ketika bagian dari tanaman, seperti daun, batang, atau getahnya, masuk ke dalam tubuh. Berikut adalah gejala umum yang mungkin terjadi akibat kontak dengan Aglonema beracun:
Iritasi Mulut dan Tenggorokan: Jika termakan, kristal oksalat akan menusuk jaringan mulut, menyebabkan rasa terbakar hebat, bengkak pada bibir, lidah, dan tenggorokan.
Gangguan Pencernaan: Rasa mual, muntah, dan sakit perut parah bisa menyertai jika tanaman tertelan dalam jumlah signifikan.
Masalah Pernapasan: Pembengkakan pada tenggorokan dapat menghambat jalur napas, meskipun ini jarang terjadi kecuali dalam kasus paparan yang sangat besar.
Iritasi Kulit: Kontak langsung dengan getah tanaman dapat menyebabkan ruam, kemerahan, dan rasa gatal pada kulit yang sensitif.
Peringatan Penting: Semua bagian tanaman Aglonema, termasuk akarnya, harus dianggap berpotensi beracun. Jauhkan dari jangkauan balita dan hewan peliharaan seperti kucing dan anjing yang cenderung mengunyah tanaman.
Jenis Aglonema yang Sering Ditemukan Beracun
Meskipun tingkat toksisitas bervariasi antar spesies, sebagian besar kultivar populer Aglonema (yang merupakan hibrida dari spesies liar) membawa risiko racun karena mengandung senyawa kimia yang sama. Beberapa yang paling umum diperdagangkan dan perlu diwaspadai antara lain:
Aglonema Red Kochin
Aglonema Red Anjani
Aglonema Emerald Bay
Aglonema Silver Queen (meski tingkat toksisitasnya cenderung lebih rendah)
Intinya, jika Anda tidak yakin dengan spesies spesifiknya, selalu asumsikan bahwa tanaman tersebut berpotensi beracun dan terapkan langkah pencegahan yang ketat.
Langkah Pencegahan dan Pertolongan Pertama
Mencintai Aglonema tidak harus berarti mengabaikan keselamatannya. Pencegahan adalah kunci utama.
Pencegahan
Penempatan Strategis: Letakkan tanaman di tempat yang tinggi atau di luar jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Kebersihan Tangan: Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah memindahkan pot, memotong daun, atau mengganti media tanam. Getah bisa menempel di tangan.
Hindari Pemotongan: Sebisa mungkin, hindari memotong atau mematahkan daun jika memungkinkan, kecuali saat benar-benar dibutuhkan.
Pertolongan Pertama
Jika terjadi kontak atau konsumsi yang tidak disengaja:
Kontak Mulut: Segera bilas mulut korban dengan air bersih dalam jumlah banyak. Jangan memaksakan muntah.
Kontak Kulit: Segera cuci area yang terkena dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit.
Jika Gejala Berlanjut: Jika pembengkakan parah atau kesulitan menelan terjadi, segera cari bantuan medis profesional atau hubungi pusat kendali racun terdekat. Bawa sampel tanaman jika memungkinkan untuk identifikasi.
Dengan kesadaran penuh terhadap sifat toksik Aglonema, Anda tetap bisa menikmati keindahan warna-warninya tanpa membahayakan keluarga. Keindahan alam harus selalu diimbangi dengan kewaspadaan.