Memahami Malam Kemuliaan: Tafsir Al-Misbah Surat Al-Qadr

Surat Al-Qadr, yang sering disebut sebagai jantung spiritual bulan Ramadan, adalah surat pendek namun sarat makna dalam Al-Qur'an. Surat kelima dari sepuluh ayat dalam Juz Amma ini menjadi fokus utama bagi para mufassir, termasuk dalam karya monumental **Tafsir Al-Misbah** karya Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah dikenal karena pendekatannya yang kontekstual, logis, dan membumi, sehingga memudahkan pembaca awam untuk menyelami kedalaman pesan ilahiah.

Signifikansi Malam Lailatul Qadar

Inti dari Surat Al-Qadr adalah penjelasan tentang keagungan satu malam spesifik yang lebih baik dari seribu bulan: Lailatul Qadar. Quraish Shihab dalam tafsirnya menekankan bahwa penekanan pada "lebih baik dari seribu bulan" bukanlah sekadar perbandingan kuantitatif, melainkan kualitatif. Seribu bulan adalah estimasi rentang usia yang panjang, yang jika dianalogikan dalam perhitungan zaman, mewakili kesempatan emas bagi umat Islam untuk meraih pahala luar biasa.

"Inna anzalnahu fi lailatil qadr (1) Wa ma adrakama ma lailatul qadr (2) Lailatul qadri khairum min alfi syahr (3) Tanazzalul mala'ikatu war-ruhu fiha bi-idzni rabbihim min kulli amr (4) Salamun hiya hatta matla'il fajr (5)"

Penurunan Al-Qur'an dan Makna "Tanazzalu"

Ayat pertama, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan," langsung menunjuk pada peristiwa Nuzulul Qur'an. Tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa kata "anzalnahu" (Kami telah menurunkannya) merujuk pada penurunan Al-Qur'an secara keseluruhan dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia (Baitul Izzah), sebuah proses yang berbeda dengan penurunan bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun.

Kemudian, pada ayat keempat, disebutkan: "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhan mereka membawa segala urusan." Quraish Shihab menafsirkan turunnya para malaikat ini sebagai manifestasi rahmat dan keberkahan yang membanjiri bumi. Kehadiran "Ruh," yang umumnya ditafsirkan sebagai Malaikat Jibril, menegaskan bahwa malam itu adalah malam distribusi energi spiritual dan penetapan takdir sementara untuk tahun berikutnya. Ini bukan sekadar malam peringatan, melainkan malam aktifnya intervensi ilahiah dalam tatanan alam semesta.

Keselamatan Hingga Terbit Fajar

Ayat penutup, "Malam itu penuh kesejahteraan (salam) hingga terbit fajar," memberikan sentuhan akhir yang menenangkan. Menurut penafsiran modern, kata "salam" di sini bukan hanya berarti damai sejahtera secara fisik, tetapi juga terhindar dari segala bencana, musibah, dan kesesatan. Energi positif yang diturunkan pada malam tersebut bersifat protektif.

M. Quraish Shihab mengingatkan bahwa fokus utama seharusnya adalah penghayatan esensi malam tersebut, bukan semata-mata mencari kepastian tanggalnya. Ketidakpastian kapan Lailatul Qadar tiba (walaupun banyak indikasi mengarah pada sepuluh malam terakhir Ramadan) justru bertujuan agar umat Islam meningkatkan ibadah mereka di sepanjang Ramadan, khususnya di sepuluh hari terakhir. Jika tanggalnya pasti, potensi munculnya kemalasan setelah tanggal tersebut terlewati sangat besar. Dengan membuatnya samar, umat didorong untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri secara total.

Implikasi Praktis dari Tafsir Al-Misbah

Membaca Surat Al-Qadr melalui lensa Tafsir Al-Misbah mengajarkan bahwa kemuliaan sejati tidak diukur dari lamanya waktu, melainkan dari kualitas perbuatan yang dilakukan di dalamnya. Malam Lailatul Qadar adalah peluang untuk 'reset' spiritual, di mana doa dan ibadah yang tulus akan mendapatkan penggandaan nilai yang tak terbayangkan. Ia menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah rahmat yang diturunkan untuk membimbing manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya, dan malam penurunan awalnya adalah simbol dari janji keberlanjutan bimbingan tersebut setiap tahun.

Oleh karena itu, pemahaman mendalam atas Surat Al-Qadr, sebagaimana dipaparkan dalam Al-Misbah, mendorong setiap Muslim untuk menjadikan malam-malam Ramadan sebagai medan jihad ruhani yang maksimal, menyambut turunnya berkah surgawi dengan hati yang penuh harap dan ketundukan.

🏠 Homepage