Surat Al-Kahfi (Gua) adalah surat ke-18 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 110 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Surat ini memiliki keutamaan yang luar biasa, terutama jika dibaca pada hari Jumat, di mana ia menjadi penerang bagi pembacanya antara dua Jumat.
Kisah-kisah utama di dalamnya—Ashabul Kahfi (pemuda Ashabul Kahfi), pemilik dua kebun, kisah Nabi Musa dengan Khidir, dan kisah Dzulqarnain—semuanya mengandung pelajaran moral dan spiritual yang mendalam mengenai ujian keimanan, godaan harta dan ilmu, serta kekuasaan Allah SWT.
Berikut adalah penggalan ayat awal beserta terjemahannya sebagai pembuka pemahaman.
Terjemahan: Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikan di dalamnya kebengkokan sedikit pun.
Terjemahan: (Kitab itu) sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang keras dari sisi-Nya, dan memberikan berita gembira kepada orang-orang mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik.
Terjemahan: Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Terjemahan: Dan untuk memperingatkan orang-orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
Terjemahan: Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula bapak-bapak mereka. Besar sekali (dampak) perkataan yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan melainkan dusta.
Terjemahan: Maka (apakah) engkau akan membinasakan dirimu karena kesedihan terhadap jejak mereka, jika mereka tidak beriman kepada keterangan ini?
Terjemahan: Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
Terjemahan: Dan sesungguhnya Kami sungguh akan menjadikan (pula) apa yang ada di atas bumi itu sebagai tanah yang tandus.
Terjemahan: Apakah kamu mengira bahwa orang-orang Ashabul Kahfi dan Ar-Raqim itu adalah suatu keajaiban di antara tanda-tanda kekuasaan Kami?
Terjemahan: (Ingatlah) ketika para pemuda itu berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan sediakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
Surat Al-Kahfi berfungsi sebagai panduan untuk menghadapi empat fitnah besar yang akan menguji keimanan seorang Muslim di akhir zaman. Keempat fitnah tersebut adalah:
Membaca dan merenungkan makna surat ini membantu seorang mukmin mempersiapkan diri menghadapi gejolak duniawi, menjaga hati agar tetap fokus pada tujuan akhir yaitu mencari keridhaan Allah SWT. Keutamaan membaca surat ini setiap hari Jumat adalah cahaya yang menerangi jalannya hingga Jumat berikutnya, sebuah janji yang sangat besar dari Rasulullah SAW.