Fadhilah dan Teks Surat Al-Kahfi Ayat 20 - 30

Surat Al-Kahfi (Gua) adalah surat ke-18 dalam Al-Qur'an yang sarat akan pelajaran dan hikmah. Ayat 20 hingga 30 dari surat ini secara spesifik mengisahkan tentang kaum Ashabul Kahfi (Pemilik Gua) setelah mereka terbangun dari tidurnya yang panjang. Bagian ini menggambarkan reaksi masyarakat terhadap penemuan mereka dan menunjukkan kebesaran kuasa Allah SWT.

Membaca dan merenungkan ayat-ayat ini sangat dianjurkan, terutama pada hari Jumat, karena mengandung kisah keteguhan iman di tengah tekanan sosial dan materi.

Ilustrasi Gua dan Cahaya Ilahi Kisah Keteguhan

Teks Surat Al-Kahfi Ayat 20 sampai 30

وَكَذَٰلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوا أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَأَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيهَا إِذْ يَتَنَازَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ ۖ فَقَالُوا ابْنُوا عَلَيْهِم بُنْيَانًا ۖ رَّبُّهُمْ أَعْلَمُ بِهِمْ ۚ قَالَ الَّذِينَ غَلَبُوا عَلَىٰ أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِم مَّسْجِدًا 20
"Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (penduduk negeri) kepada mereka, agar mereka (penduduk negeri itu) mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya; ketika mereka berselisih faham tentang urusan mereka, kaum itu berkata: 'Dirikanlah suatu bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui keadaan mereka.' Orang-orang yang menguasai urusan mereka berkata: 'Pasti akan kami dirikan sebuah rumah peribadatan di atas mereka.'"
كَذَٰلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوا أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَأَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيهَا إِذْ يَتَنَازَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ ۖ فَقَالُوا ابْنُوا عَلَيْهِم بُنْيَانًا ۖ رَّبُّهُمْ أَعْلَمُ بِهِمْ ۚ قَالَ الَّذِينَ غَلَبُوا عَلَىٰ أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِم مَّسْجِدًا 21
"Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (penduduk negeri) kepada mereka, agar mereka (penduduk negeri itu) mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya; ketika mereka berselisih faham tentang urusan mereka, kaum itu berkata: 'Dirikanlah suatu bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui keadaan mereka.' Orang-orang yang menguasai urusan mereka berkata: 'Pasti akan kami dirikan sebuah rumah peribadatan di atas mereka.'"
سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُل رَّبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِم مِّنْهُمْ أَحَدًا 22
"(Ada pula) yang mengatakan jumlah mereka tiga orang, yang keempat adalah anjingnya dan (yang lain) mengatakan lima orang, yang keenam adalah anjingnya, sebagai tebakan terhadap barang yang gaib; dan (ada pula) yang mengatakan tujuh orang, dan yang kedelapan adalah anjingnya. Katakanlah: 'Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali segelintir orang.' Maka janganlah kamu memperdebatkan tentang (jumlah) mereka kecuali perdebatan dzahir saja dan jangan (pula) kamu meminta penjelasan tentang mereka (Ashabul Kahfi) kepada seorang pun di antara mereka."
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَاىْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَٰلِكَ غَدًا 23 إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ ۚ وَاذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا 24 وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ وَزَادُوا تِسْعًا 25
"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu, 'Saya pasti akan mengerjakan itu besok pagi', (24) kecuali (dengan menyebutkan): 'Insya Allah'. Dan ingatlah Tuhanmu apabila kamu lupa dan katakanlah: 'Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat daripada ini sebagai pedoman.' (25) Dan mereka telah tinggal di dalam gua mereka tiga ratus tahun dan mereka menambah sembilan tahun (lagi)."
قُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوا ۖ لَهُ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ أَبْصِرْ بِهِ وَأَسْمِعْ ۚ مَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا يُشْرِكُ فِي حُكْمِهِ أَحَدًا 26 وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِن كِتَابِ رَبِّكَ ۖ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَن تَجِدَ مِن دُونِهِ مُلْتَحَدًا 27 وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا 28 وَقُلِ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَن شَاءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِن يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا 29 إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا 30
"(26) Katakanlah: 'Allah Maha Mengetahui berapa lama mereka tinggal. Dia-lah yang Maha Mengetahui segala yang gaib di langit dan bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya! Tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia, dan Dia tidak mengambil seorang pun sekutu dalam menetapkan hukum-Nya.' (27) Dan bacakanlah (hai Muhammad) apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari Dia. (28) Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti keinginannya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (29) Dan katakanlah: 'Kebenaran itu datang dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang ingin (beriman) biarlah ia beriman; dan barangsiapa yang ingin (kufur) biarlah ia kafir.' Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu dinding-dinding api yang akan mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi cair yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (30) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan yang baik di antara mereka."

Hikmah Penting dari Ayat 20-30

Kisah pemuda Ashabul Kahfi yang dihidupkan kembali setelah ratusan tahun tidur memberikan pelajaran mendalam. Ayat 22 menyoroti bagaimana manusia cenderung berspekulasi mengenai hal yang gaib, padahal Allah SWT lebih mengetahui. Ayat 23 dan 24 mengajarkan tentang pentingnya berserah diri dan mengatakan "Insya Allah" ketika merencanakan masa depan, mengakui bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya.

Lebih lanjut, ayat 28 memberikan perintah penting kepada Nabi Muhammad SAW (dan umatnya) untuk senantiasa bersabar bersama orang-orang yang beriman yang taat, serta memperingatkan untuk tidak tergiur oleh kemewahan duniawi dan tidak mengikuti hawa nafsu yang menjauhkan dari mengingat Allah. Puncak dari segmen ini (Ayat 30) adalah janji manis bagi orang yang beriman dan beramal saleh bahwa usaha mereka tidak akan disia-siakan oleh Allah SWT.

🏠 Homepage