Fokus pada Surat Al-Kahfi Ayat 17-20

Surat Al-Kahfi, surat ke-18 dalam Al-Qur'an, adalah salah satu surat yang sangat dianjurkan untuk dibaca, terutama pada hari Jumat. Surat ini mengandung kisah-kisah penuh hikmah, termasuk kisah Ashabul Kahfi (para pemuda gua), kisah pemilik dua kebun, dan kisah Nabi Musa dengan Khidr. Di antara ayat-ayat yang sarat makna, bagian dari ayat 17 hingga 20 memberikan pelajaran mendalam mengenai perpisahan, perlindungan, dan pentingnya kesiapan spiritual.

Fokus kita kali ini adalah menelaah secara mendalam Surat Al-Kahfi ayat 17 hingga ayat 20. Ayat-ayat ini menceritakan bagaimana kondisi Ashabul Kahfi saat mereka terbangun setelah tidur panjang, sebuah perlindungan ajaib dari Allah SWT.

Perlindungan Ilahi

Ayat-ayat ini menunjukkan bagaimana Allah menjaga mereka, bahkan dalam kondisi fisik yang tampak mengalami perubahan karena tidur yang sangat panjang.

Teks dan Terjemahan Ayat 17-20

وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَتْ تَزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ۗ مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا
Wa tarash-shamsa idhā ṭalaʿat tazāwaru ʿan kahfihim dhātal-yamīni wa idhā gharabat taqriḍuhum dhātash-shimāli wa hum fī fajwatin minhu dhālika min āyātillāh, man yahdillāhu fa-huwal-muhtad, wa man yuḍlil falan tajida lahu waliyyan murshidā.

Dan kamu (Muhammad) akan melihat matahari ketika terbit, akan berpaling dari gua mereka ke sebelah kanan, dan ketika matahari terbenam, akan memotong mereka ke sebelah kiri, sedang mereka berada dalam suatu tempat yang lapang di dalam gua itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka kamu sekali-kali tidak akan menemukan penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
Wa taḥsabuhum ayqāẓan wa hum ruqūd, wa nuqallibuhum dhātal-yamīni wa dhātash-shimāl, wa kalbuhum bāsiṭun dhirāʿayhi bil-waṣīd. Lawiṭṭalaʿta ʿalayhim lawallayta minhum firāranw wa lamuliʾta minhum ruʿbā.

Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tertidur; dan Kami membolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka dilapangkan dua lengannya di muka gua. Dan jika kamu melihat mereka, tentu kamu akan berpaling melarikan diri dari mereka dan dada kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka.

وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَاهُمْ لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۚ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامُهُ فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ وَلْيَتَحَنَّطْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا
Wa kadhālika baʿathnāhum liyatasāʾalū baynahum, qāla qāʾilum minhum kam labit͟hum? Qālū labithnā yawman aw baʿḍa yawm, qālū rabbukum aʿlamu bimā labith͟tum fabʿathū aḥadakum biwariqikum hādihī ilal-madīnati falyanẓur ayyuhā azkā ṭaʿāmuhu falyatikum birizqin minhu wal-yataḥannaṭ walā yushʿiranna bikum aḥadā.

Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka. Berkatalah salah seorang di antara mereka, "Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?" Mereka menjawab, "Kita berada di sini sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain), "Tuhan kalian lebih mengetahui berapa lama kalian berada di sini. Maka, utuslah salah seorang dari kalian dengan uang perakmu ini ke kota, dan hendaklah dia melihat manakah makanan yang paling baik, lalu biarlah dia membawa sebagian makanan itu untuk kalian, dan hendaklah dia berlaku lemah-lembut dan jangan sekali-kali menceritakan hal kalian kepada seorang pun.

إِنَّهُمْ إِنْ يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا
Innahum in yaẓharū ʿalaykum yarjumūkum aw yuʿīdūkum fī millatihim walan tufliḥū idhan abadā.

Sesungguhnya, jika mereka mengetahui keberadaan kalian, niscaya mereka akan merajam kalian atau mengembalikan kalian kepada agama mereka. Dan jika demikian, kalian tidak akan beruntung selama-lamanya."

Pelajaran Berharga dari Perlindungan Fisik

Ayat 17 menjelaskan tentang keajaiban tata surya yang beradaptasi untuk melindungi Ashabul Kahfi. Matahari yang biasanya membakar atau menyengat, diperintahkan Allah untuk menjauhkan sinarnya yang merusak dari tubuh mereka saat terbit dan terbenam. Ini adalah bukti nyata pemeliharaan Allah yang sangat teliti. Kata kunci di sini adalah "ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ" (Itulah sebagian dari tanda-tanda Allah). Keajaiban yang mereka alami bukanlah kebetulan, melainkan intervensi langsung dari Sang Pencipta, menegaskan bahwa petunjuk sejati hanya datang dari Allah.

Ayat 18 menggambarkan keadaan mereka yang tampak segar meskipun tertidur pulas. Mereka disangka terjaga ("تَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ"). Allah membolak-balikkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri. Tujuannya adalah agar tubuh mereka tidak mengalami luka akibat satu posisi tidur yang terlalu lama, sebuah perhatian biologis yang sempurna. Bahkan anjing penjaga mereka, yang ikut beriman, turut dijaga dengan posisi tangan terulur di depan mulut gua, seolah-olah ia berjaga dan menakuti siapa pun yang mendekat. Rasa takut ("رُعْبًا") yang akan dirasakan siapa pun yang melihat mereka adalah bagian dari mekanisme perlindungan gaib Allah.

Setelah terbangun, muncul realitas duniawi yang harus mereka hadapi. Ayat 19 menunjukkan kebingungan mereka mengenai durasi tidur. Mereka hanya merasa seperti tidur sehari atau setengah hari. Hal ini menunjukkan betapa singkatnya waktu bagi mereka dalam dimensi tidur yang sangat panjang itu. Mereka kemudian bersepakat untuk mengutus salah satu dari mereka ke kota dengan membawa uang perak, dengan pesan yang sangat jelas: cari makanan yang paling baik (halal dan bersih), berhati-hati, dan yang terpenting, jangan sampai keberadaan mereka diketahui publik.

Mengapa kerahasiaan ini begitu penting? Jawabannya ada di Ayat 20. Masyarakat saat itu telah berpindah keyakinan dan menjadi sangat fanatik terhadap politeisme. Jika keberadaan mereka diketahui, nasib mereka hanya dua: dirajam hingga mati, atau dipaksa kembali kepada keyakinan lama. Keduanya adalah kehancuran total, baik fisik maupun spiritual. "وَلَنْ تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا" (maka kalian tidak akan beruntung selama-lamanya) adalah peringatan tegas mengenai bahaya kemunduran iman.

Secara keseluruhan, Surat Al-Kahfi ayat 17-20 mengajarkan kita tentang kekuatan perlindungan ilahi (divine protection) dalam aspek fisik (sinar matahari, perputaran tubuh) dan aspek psikologis (rasa takut yang ditimbulkan pada orang luar). Namun, perlindungan ini tidak menghilangkan tanggung jawab mereka untuk berinteraksi dengan dunia secara bijaksana, yaitu dengan menjaga kemurnian akidah di tengah lingkungan yang represif.

🏠 Homepage