Mengenal Surat Al-Fil: Urutan dan Keajaiban Penjagaan Baitullah

Dalam Al-Qur'an, terdapat 114 surat yang masing-masing memiliki keunikan dan kekhususan tersendiri. Salah satu surat yang sangat singkat namun sarat dengan makna historis dan keimanan adalah Surat Al-Fil. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: surat al fil adalah surah yang ke berapa dalam susunan mushaf Al-Qur'an?

Posisi Surat Al-Fil dalam Mushaf

Berdasarkan urutan resmi (tartib mushaf) yang kita kenal saat ini, Surat Al-Fil adalah surah yang ke-105. Surat ini terletak setelah Surat Al-Qari'ah (Ayat 101-110) dan sebelum Surat Al-Humazah (Ayat 106-111). Meskipun urutannya di akhir juz ke-30 (Juz 'Amma), Al-Fil merupakan salah satu surat pendek yang diturunkan di Mekkah (Makkiyah).

Kehancuran Pasukan Gajah

Ilustrasi kisah penghancuran pasukan gajah oleh burung Ababil.

Kisah di Balik Penamaan Al-Fil

Surat Al-Fil, yang namanya berarti "Gajah", diturunkan untuk mengenang peristiwa luar biasa yang terjadi sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, yakni sekitar tahun kelahiran beliau. Peristiwa ini dikenal sebagai 'Amul Fil (Tahun Gajah).

Al-Qur'an mengisahkan bagaimana Raja Yaman yang bernama Abraha bin Ash-Shabbah, seorang penguasa dari negeri Yaman yang saat itu dikuasai oleh Abyssinia (Ethiopia), merasa iri dan cemburu terhadap kemuliaan Ka’bah di Mekkah. Abraha memiliki ambisi besar untuk mengalihkan pusat ibadah orang Arab dari Ka’bah ke gereja megah yang ia bangun di Shan’a (Yaman).

Ketika upayanya untuk mengalihkan ritual haji gagal, Abraha marah besar dan memutuskan untuk menghancurkan Ka'bah. Ia memimpin pasukan besar yang luar biasa, lengkap dengan tentara dan sembilan ekor gajah—hewan perang terbesar dan paling menakutkan pada masa itu. Tujuan mereka jelas: merobohkan bangunan suci milik Nabi Ibrahim tersebut.

Janji Perlindungan Allah

Ketika pasukan Abraha mendekati Mekkah, masyarakat Quraisy dan penduduk setempat merasa putus asa karena tidak memiliki kekuatan militer yang sebanding untuk melawan pasukan besar tersebut. Mereka kemudian mengungsi ke perbukitan.

Di sinilah keajaiban terjadi, sebagaimana diceritakan dalam surat al fil adalah surah yang ke-105 ini. Allah SWT mengirimkan pertolongan yang tidak terduga. Surat Al-Fil menjelaskan dengan gamblang:

  1. Ayat 1-2: Allah mengirimkan burung-burung (Ababil) yang datang secara bergelombang dari segala penjuru lautan.
  2. Ayat 3: Burung-burung tersebut membawa batu-batu panas yang terbuat dari tanah liat yang keras (sijjil).
  3. Ayat 4: Batu-batu itu dilemparkan kepada pasukan gajah, membuat mereka hancur lebur seperti daun-daun yang dimakan ulat.

Pasukan Abraha, yang dipimpin oleh gajah terbesar mereka, tercerai-berai dan musnah sebelum sempat mencapai tujuan mereka. Kehancuran total ini menjadi bukti nyata pertama bahwa Ka'bah dan kehormatan Baitullah dilindungi secara langsung oleh Allah SWT. Peristiwa ini memperkuat kedudukan Ka’bah dan suku Quraisy, dan secara tidak langsung mempersiapkan jalan bagi kenabian Muhammad SAW, yang lahir pada tahun yang sama.

Keutamaan dan Pelajaran

Meskipun Surat Al-Fil sangat singkat—hanya terdiri dari 5 ayat—maknanya sangat mendalam. Pelajaran utama yang dapat dipetik adalah keyakinan mutlak akan Qudratullah (Kekuasaan Allah). Tidak ada kekuatan di bumi, sekuat apapun, yang mampu menandingi kehendak dan pertolongan ilahi ketika Allah berkehendak melindungi sesuatu.

Bagi seorang Muslim, mengetahui bahwa surat al fil adalah surah yang ke-105, mengingatkan kita untuk tidak pernah meremehkan pertolongan Allah, sekecil apapun sarana yang digunakan-Nya untuk menolong. Kisah ini adalah pengingat historis bahwa kaum yang bersandar pada kekuatan fisik dan kesombongan akan runtuh di hadapan keimanan dan pertolongan dari Yang Maha Kuasa.

Surat ini juga menjadi mukadimah penting dalam memahami latar belakang sejarah kenabian, mempertegas kemuliaan Mekkah, dan menanamkan rasa syukur atas perlindungan yang senantiasa meliputi umat Islam.

🏠 Homepage