Aglaonema, atau sering disebut Sri Rejeki, adalah salah satu tanaman hias daun yang sangat populer di Indonesia karena keindahan corak daunnya yang memukau. Untuk menjaga Aglaonema tetap sehat, rimbun, dan warnanya tetap cerah, salah satu aspek perawatan yang paling krusial adalah penyiraman. Kesalahan dalam menyiram bisa berakibat fatal, menyebabkan akar busuk atau sebaliknya, daun layu karena kekurangan air. Memahami cara penyiraman Aglaonema yang benar adalah kunci utama keberhasilan budidaya tanaman cantik ini.
Ilustrasi: Menyiram media tanam secara perlahan.
Memahami Kebutuhan Air Aglaonema
Aglaonema adalah tanaman tropis yang menyukai kelembapan, namun bukan berarti ia suka tergenang air. Akar Aglaonema sangat sensitif terhadap kondisi "basah kuyup" (waterlogged) yang dapat memicu busuk akar. Oleh karena itu, frekuensi dan teknik penyiraman harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan.
1. Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyiram?
Prinsip utama penyiraman Aglaonema adalah: Siram hanya ketika media tanam (soil mix) sudah mulai mengering. Jangan pernah menyiram berdasarkan jadwal tetap (misalnya, setiap dua hari sekali) karena ini bisa menyesatkan.
- Metode Sentuh Jari: Cara paling akurat adalah dengan menusukkan jari telunjuk Anda sekitar 2-3 cm ke dalam media tanam. Jika terasa lembap, tunda penyiraman. Jika terasa kering, saatnya menyiram.
- Perhatikan Berat Pot: Pot yang kering akan terasa jauh lebih ringan dibandingkan pot yang baru disiram. Latih diri Anda untuk merasakan perbedaan berat pot.
- Faktor Lingkungan: Pada musim kemarau atau ruangan yang sangat panas dan kering (dengan sirkulasi udara baik), frekuensi penyiraman akan lebih sering. Sebaliknya, saat musim hujan atau di ruangan lembap, penyiraman bisa dilakukan lebih jarang.
2. Teknik Penyiraman yang Benar
Setelah Anda menentukan bahwa Aglaonema perlu disiram, lakukanlah dengan teknik yang memastikan seluruh akar mendapatkan kelembapan secara merata tanpa membuat batang utama tergenang.
- Siram Hingga Media Jenuh (Saturasi): Siram permukaan media tanam secara perlahan dan merata hingga air mulai keluar dari lubang drainase di dasar pot. Ini memastikan seluruh sistem perakaran terhidrasi.
- Pastikan Drainase Baik: Segera buang air yang tertampung di wadah atau tatakan pot setelah 15-30 menit penyiraman. Sisa air yang terperangkap di tatakan adalah penyebab utama busuk akar.
- Hindari Genangan di Pangkal Batang: Saat menyiram, usahakan air langsung mengenai media tanam, bukan langsung membasahi pangkal batang Aglaonema. Kelembapan berlebih di area batang rentan menyebabkan penyakit jamur batang.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Mengenai Air dan Media Tanam
Kualitas air dan komposisi media tanam sangat mempengaruhi seberapa sering Aglaonema Anda perlu disiram.
Media Tanam yang Ideal
Media tanam yang terlalu padat (misalnya 100% tanah kebun) akan menahan air terlalu lama. Aglaonema tumbuh subur di media yang poros, gembur, dan cepat mengering. Campuran ideal biasanya terdiri dari sekam bakar, cocopeat, kompos, dan sedikit tanah. Media yang baik akan membantu penguapan air lebih cepat, sehingga Anda tidak perlu khawatir terlalu sering menyiram.
Kualitas Air
Sebaiknya gunakan air hujan atau air sumur yang sudah didiamkan semalaman (air de-klorinasi). Air keran yang mengandung klorin tinggi dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan mikroorganisme baik di dalam media tanam dan menyebabkan ujung daun Aglaonema menjadi cokelat atau kering.
Kenali Tanda Kelebihan dan Kekurangan Air
Mengenali gejala adalah bagian integral dari cara penyiraman Aglaonema yang benar. Tanaman akan "berbicara" melalui daunnya jika kondisinya tidak optimal.
Tanda Kelebihan Air (Overwatering):
- Daun menjadi layu namun media tanam terasa sangat basah.
- Muncul bercak kuning atau cokelat pada daun bagian bawah.
- Batang terasa lunak atau lembek saat disentuh (tanda awal busuk akar).
- Pertumbuhan tanaman terhambat drastis.
Tanda Kekurangan Air (Underwatering):
- Daun tampak kusam dan terkulai lemas.
- Tepi daun terlihat kering, keriting, atau berubah menjadi cokelat rapuh.
- Media tanam terlihat sangat kering dan mungkin menyusut dari sisi pot.
Dengan menerapkan metode sentuh jari dan memastikan drainase selalu lancar, Aglaonema Anda akan mendapatkan hidrasi yang cukup tanpa risiko busuk akar. Konsistensi dalam pengamatan adalah kunci sukses merawat tanaman hias cantik ini.