Mengenal Surat Al-Fiil: Jumlah Ayat dan Kisah Keajaiban Gajah

Gajah

Ilustrasi kekuatan ilahi melawan kesombongan.

Berapa Ayat dalam Surat Al-Fiil?

Pertanyaan mengenai "surat al fiil berapa ayat" adalah pertanyaan mendasar bagi siapa pun yang mempelajari Al-Qur'an. Surat Al-Fiil, yang memiliki arti "Gajah," merupakan salah satu surat pendek dalam Juz 'Amma (juz ke-30) Al-Qur'an. Surat ini terletak setelah Surat Al-Humazah dan sebelum Surat Al-Quraisy.

Secara definitif, Surat Al-Fiil terdiri dari 5 ayat.

Meskipun jumlahnya hanya lima ayat, Surat Al-Fiil menyimpan narasi sejarah yang sangat penting dan pelajaran teologis yang mendalam mengenai kekuasaan absolut Allah SWT dan kehancuran kesombongan manusia. Ayat-ayat ini diturunkan untuk mengingatkan umat Nabi Muhammad SAW akan perlindungan khusus yang pernah Allah berikan kepada Ka'bah, rumah suci-Nya, jauh sebelum masa kenabiannya.

Kisah di Balik Penamaan Surat

Penamaan surat ini berasal dari kisah utama yang diceritakan di dalamnya, yaitu upaya penghancuran Ka'bah oleh pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah bin Ash-Shabah, seorang raja dari Yaman yang merupakan penguasa di bawah kekuasaan Habasyah (Ethiopia).

Abrahah merasa tersaingi oleh kemuliaan Ka'bah di Makkah, yang selalu dikunjungi oleh bangsa Arab untuk berhaji. Ia kemudian membangun sebuah gereja (Qalis) besar di Shan'a, Yaman, dengan tujuan mengalihkan fokus peribadatan orang Arab dari Ka'bah ke gerejanya. Namun, niat ini gagal total, bahkan ada riwayat yang menyebutkan salah seorang pemuda Quraisy telah mengotori gereja tersebut, yang memicu kemarahan Abrahah.

Didorong oleh amarah dan kesombongan, Abrahah mempersiapkan pasukan besar yang dilengkapi dengan gajah perang—hewan yang belum pernah dilihat oleh bangsa Arab di semenanjung itu. Tujuan tunggal mereka adalah menghancurkan Ka'bah hingga rata dengan tanah.

Peristiwa Penyelamatan Dalam 5 Ayat

Kelima ayat Surat Al-Fiil secara ringkas menceritakan puncak dari peristiwa dramatis ini:

  1. Ayat pertama bertanya retoris tentang bagaimana Allah memperlakukan pemilik gajah.
  2. Ayat kedua menegaskan bahwa Allah telah menjadikan tipu daya mereka sia-sia.
  3. Ayat ketiga menjelaskan bahwa Allah mengirimkan burung-burung secara berombongan (Ababil).
  4. Ayat keempat menjelaskan alat pemusnah: batu-batu panas yang dilemparkan kepada pasukan itu.
  5. Ayat kelima menyatakan bahwa pasukan tersebut kemudian dihancurkan seperti daun yang dimakan ulat.

Kisah ini mengajarkan bahwa sebesar apapun kekuatan duniawi yang dikumpulkan oleh manusia—kekuatan militer, gajah perang, atau strategi yang canggih—semuanya akan runtuh di hadapan kehendak dan pertolongan Allah SWT. Para ulama menafsirkan bahwa peristiwa ini terjadi pada tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang kemudian dikenal sebagai 'Amul Fiil (Tahun Gajah).

Pelajaran Penting dari Surat Al-Fiil

Meskipun Surat Al-Fiil hanya lima ayat, signifikansinya sangat besar. Ini adalah pengingat visual tentang konsekuensi dari arogansi dan penentangan terhadap syiar Allah. Surat ini menegaskan prinsip dasar tauhid: bahwa pemeliharaan tempat ibadah dan penindasan terhadap mereka yang lemah pasti akan dihadapi dengan intervensi ilahi.

Surat Al-Fiil, bersama dengan Surat Al-Quraisy yang mengikutinya, sering dibaca berurutan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat. Karena Allah telah melindungi Ka'bah (Al-Fiil), maka kaum Quraisy diberi kemudahan dan keamanan untuk berdagang dan beribadah (Al-Quraisy). Keduanya saling melengkapi dalam narasi perlindungan ilahi atas keluarga Nabi dan pusat ibadah umat Islam.

Kesimpulannya, bagi siapa pun yang mencari jawaban mengenai surat al fiil berapa ayat, jawabannya tegas: lima ayat. Lima ayat yang penuh makna tentang bagaimana Allah menghancurkan satu pasukan besar hanya dengan mengirimkan burung-burung kecil yang membawa kerikil panas, sebagai bukti nyata bahwa pertolongan Allah datang melalui cara-cara yang tidak pernah terduga oleh akal manusia.

🏠 Homepage