Surat Al-Fatihah, yang secara harfiah berarti "Pembukaan", menempati posisi yang sangat istimewa dalam Islam. Ia adalah surat pertama dalam mushaf Al-Qur'an dan menjadi rukun utama dalam setiap rakaat shalat wajib maupun sunnah. Pertanyaan mendasar mengenai surat ini adalah: Berapa jumlah ayat Surat Al-Fatihah? Jawaban yang telah disepakati secara universal oleh para ulama adalah bahwa Surat Al-Fatihah berjumlah tujuh ayat.
Perincian Tujuh Ayat
Meskipun totalnya adalah tujuh ayat, terdapat sedikit perbedaan pandangan mengenai penempatan basmalah (Bismillāhi r-raḥmāni r-raḥīm). Namun, pandangan yang paling masyhur dan diikuti oleh mayoritas umat Islam, terutama dalam konteks shalat, adalah bahwa Basmalah dihitung sebagai ayat pertama, menjadikan totalnya tujuh ayat.
Jika Basmalah dihitung sebagai ayat pertama, maka rinciannya adalah sebagai berikut:
- Bismillāhi r-raḥmāni r-raḥīm (Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang).
- Alḥamdu lillāhi rabbil-ʿālamīn (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam).
- Ar-raḥmāni r-raḥīm (Maha Pengasih, Maha Penyayang).
- Māliki yawmid-dīn (Yang menguasai Hari Pembalasan).
- Iyyāka naʿbudu wa iyyāka nastaʿīn (Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan).
- Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm (Tunjukilah kami jalan yang lurus).
- Ṣirāṭallażīna an'amta ʿalayhim ghayril-maghḍūbi ʿalayhim walāḍ-ḍāllīn (Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat).
Mengapa Tujuh Ayat Sangat Penting?
Jumlah tujuh ayat ini bukanlah angka sembarangan. Al-Fatihah dikenal sebagai Ummul Kitab (Induk Al-Kitab) dan As-Sab'ul Matsani (Tujuh yang Diulang-ulang). Penamaan "Tujuh yang Diulang-ulang" secara eksplisit merujuk pada jumlah ayatnya. Ayat-ayat ini mencakup tiga pilar utama dalam keimanan seorang Muslim: Pengenalan (Tauhid dan pujian kepada Allah), Penghambaan (pengakuan ibadah hanya kepada Allah), dan Permohonan (meminta petunjuk).
Setiap ayat dalam Al-Fatihah memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Misalnya, ayat keenam, "Tunjukilah kami jalan yang lurus," adalah doa universal yang paling mendasar bagi setiap Muslim, memohon bimbingan agar tidak terjerumus ke dalam kesesatan atau kemurkaan. Ayat ini menjadi inti dari setiap interaksi seorang hamba dengan Penciptanya saat shalat.
Posisi Al-Fatihah dalam Shalat
Keutamaan surat ini semakin jelas terlihat dari kewajiban membacanya dalam shalat. Nabi Muhammad ﷺ bersabda bahwa Allah berfirman mengenai shalat yang dibagi antara-Nya dan hamba-Nya: "Apabila hamba-Ku mengucapkan 'Alhamdulillahirabbil 'alamin', maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah memuji-Ku.' Apabila ia mengucapkan 'Ar-Rahmanirrahim', maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah menyanjung-Ku'..." Demikian hingga ayat terakhir. Ini menunjukkan bahwa membaca tujuh ayat Al-Fatihah adalah bentuk dialog terpenting antara manusia dan Tuhan dalam ibadah harian.
Oleh karena itu, pemahaman yang benar bahwa Surat Al-Fatihah berjumlah tujuh ayat, terlepas dari perhitungan awal basmalah, memberikan penekanan pada kesempurnaan dan kelengkapan makna yang terkandung di dalamnya. Ketujuh ayat ini menjadi fondasi spiritual yang menopang seluruh bangunan ibadah seorang Muslim, memastikan bahwa setiap langkahnya dimulai dengan pengakuan keesaan Allah, pujian, dan permohonan petunjuk. Memahami dan merenungkan setiap ayat dari ketujuh ayat ini adalah kunci untuk meraih kekhusyukan sejati dalam setiap shalat.