Surah At-Takwir (التكوير) adalah surah ke-81 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Nama "At-Takwir" diambil dari kata pertama dalam surah ini yang berarti "penggulungan". Surah ini tergolong Makkiyah, diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Dengan 29 ayat, At-Takwir memberikan gambaran yang sangat jelas dan mengerikan tentang peristiwa-peristiwa dahsyat yang akan terjadi pada hari Kiamat, sekaligus menegaskan kebenaran wahyu yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ.
Konteks dan Tema Utama
Tema sentral dari Surah At-Takwir adalah gambaran kengerian saat terjadinya Hari Kiamat. Allah SWT memulai surah ini dengan bersumpah menggunakan fenomena alam semesta yang luar biasa untuk menekankan kebenaran pesan yang disampaikan. Penggulungan matahari, bintang yang berjatuhan, gunung yang dihancurkan, dan lautan yang meluap adalah tanda-tanda kehancuran total alam yang kita kenal, sebelum kebangkitan dan perhitungan amal dimulai.
Selain fokus pada hari pembalasan, surah ini juga berfungsi sebagai penguat keyakinan bagi Nabi Muhammad ﷺ, menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah wahyu murni dari Allah, bukan hasil karangan beliau.
Teks dan Terjemahan Surah At-Takwir
At-Takwir (Penggulungan) - Ayat 1 sampai 29
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ
1. Apabila matahari digulung,
وَنُجُومٌ انسَكَبَتْ
2. dan apabila bintang-bintang berjatuhan dan cahayanya hilang,
وَالْجِبَالُ سُيِّرَتْ
3. dan apabila gunung-gunung dijalankan,
وَإِذَا الْعَشْرُ أُبُشِّرَتْ
4. dan apabila kehamilan-kehamilan (yang ada di dunia) digugurkan,
وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ
5. dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ
6. dan apabila lautan dipanaskan (sehingga meluap),
وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ
7. dan apabila jiwa-jiwa dipertemukan (dengan amalannya),
وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ
8. dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
بِأَيِّ ذَنبٍ قُتِلَتْ
9. karena dosa apakah dia dibunuh?
وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ
10. dan apabila catatan-catatan (amal) telah dibuka,
وَعُرِفَتْ نَفْسٌ مَّا أَحْضَرَتْ
11. dan apabila setiap jiwa diberitahu tentang apa yang telah ia kerjakan,
فَلَا أُقْسِمُ بِالْخُنَّسِ
12. Maka aku bersumpah demi (bintang-bintang) yang tersembunyi (terbenam),
الْجَوَارِ الْكُنَّسِ
13. (yaitu) yang beredar dan tersembunyi,
وَاللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ
14. dan demi malam apabila telah larut,
وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ
15. dan demi subuh apabila telah mulai bernapas,
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
16. sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar wahyu (yang dibawa oleh) seorang utusan yang mulia (Jibril),
ذِي قُوَّةٍ عِندَ ذِى الْعَرْشِ مَكِينٍ
17. yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Pemilik 'Arsy,
مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ
18. yang ditaati di sana (di alam malaikat), lagi dipercaya.
وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ
19. Dan temanmu (Muhammad) itu sekali-kali bukan orang gila.
وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ
20. Dan sungguh, Muhammad telah melihat Jibril di ufuk yang nyata.
وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ
21. Dan Muhammad sekali-kali bukanlah orang yang bakhil (mengingkari) wahyu yang diwahyukan kepadanya.
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَانٍ مَّرِيدٍ
22. Dan Al-Qur'an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk.
فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ
23. Maka, ke manakah kamu akan pergi?
إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَالَمِينَ
24. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam,
لِمَن شَاءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ
25. (yaitu) bagi siapa saja di antara kamu yang ingin menempuh jalan yang lurus.
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
26. Dan kamu tidak dapat berkehendak (mencapai tujuan itu) kecuali jika dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.
لِمَن شَاءَ مِنكُمْ أَن يَتَّبِعَ طَرِيقًا سَوِيًّا
27. (Surah ini adalah peringatan) bagi siapa saja di antara kamu yang ingin menempuh jalan yang lurus.
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
28. Dan kamu tidak dapat berkehendak (mencapai tujuan itu) kecuali jika dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.
تَكْوِيرٌ
29. (Itulah Surah At-Takwir).
Hikmah dalam Surah At-Takwir
Pembahasan mengenai kiamat dalam At-Takwir memiliki beberapa fungsi penting. Pertama, ia menanamkan rasa takut dan kesadaran akan pertanggungjawaban mutlak atas setiap perbuatan, sekecil apa pun, seperti yang disinggung pada ayat ke-8 tentang pertanyaan kepada bayi yang dikubur hidup-hidup.
Kedua, penekanan pada kebenaran Al-Qur'an (ayat 16-21) adalah penegasan bahwa sumber ajaran ini adalah wahyu ilahi yang disampaikan melalui Jibril AS, seorang utusan yang terpercaya dan memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah. Ini membantah klaim-klaim musyrikin Mekah bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah seorang penyair atau orang gila.
Ketiga, surah ini mengajarkan tentang konsep kehendak mutlak Allah (ayat 26 dan 28). Manusia memiliki ikhtiar untuk memilih jalan yang lurus, namun keberhasilan dalam menempuh jalan tersebut sepenuhnya berada dalam izin dan kehendak Allah SWT. Pemahaman ini mendorong seorang mukmin untuk selalu bergantung (tawakkal) kepada-Nya setelah berusaha semaksimal mungkin.