Surah Al-Mulk (الملك), yang berarti "Kerajaan" atau "Kekuasaan", adalah surah ke-67 dalam susunan mushaf Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 30 ayat dan merupakan surah Makkiyah, diturunkan sebelum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Nama "Al-Mulk" diambil dari kata pertama ayat pertama surah ini.
Al-Mulk adalah surah yang sarat dengan penekanan pada tauhid uluhiyyah dan rububiyyah, yaitu pengesaan Allah dalam kepemilikan, penciptaan, dan pengaturan seluruh alam semesta. Ayat-ayatnya mengajak kita untuk merenungkan kebesaran Allah yang Mahakuasa, yang tidak hanya menciptakan segala sesuatu tetapi juga mengaturnya dengan sempurna tanpa cacat. Pemahaman mendalam terhadap isi surah ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seorang hamba.
Salah satu keutamaan besar dari membaca Surah Al-Mulk adalah janji syafaatnya di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda bahwa surah ini akan datang membela pembacanya hingga Allah mengampuninya. Oleh karena itu, surah ini sangat dianjurkan untuk dibaca setiap malam sebelum tidur sebagai benteng pelindung dari azab kubur.
Berikut adalah kutipan beberapa ayat penting dari Surah Al-Mulk beserta terjemahannya:
1.
2.
3.
4.
14.
Surah Al-Mulk adalah cerminan sempurna tentang bagaimana seorang mukmin seharusnya memandang alam semesta. Ia mengajarkan bahwa setiap detail, dari struktur langit berlapis hingga peredaran bintang, semuanya diciptakan oleh Dzat yang Maha Sempurna, Allah SWT. Ayat 3 dan 4 khususnya mengajak kita untuk melakukan observasi mendalam terhadap keteraturan alam. Keteraturan ini adalah bukti nyata bahwa Penciptanya adalah Al-’Aziz (Maha Perkasa) dan Al-Khaliq (Sang Pencipta).
Selain keagungan penciptaan, surah ini juga menyinggung tentang kehidupan dan kematian (Ayat 2). Tujuan hidup di dunia ini bukan hanya sekadar mencari kesenangan duniawi, melainkan sebagai ajang ujian amal. Allah ingin melihat siapa yang paling baik amalnya. Ini memotivasi pembaca untuk selalu memperbaiki kualitas ibadah dan muamalah sehari-hari.
Poin penting lainnya adalah peringatan keras bagi mereka yang menolak kebenaran. Surah ini menggambarkan kondisi orang-orang kafir di akhirat, di mana mereka menyesali penolakan mereka saat api neraka telah menyala. Penyesalan di saat pintu taubat telah tertutup adalah kerugian terbesar. Ayat 10 dan 11 menegaskan, "Dan mereka berkata, 'Sekiranya kami dahulu mendengarkan atau memperhatikan, tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.' Lalu mereka diakui dosa-dosa mereka, maka celakalah penghuni neraka."
Sebagai penutup, Surah Al-Mulk menegaskan bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, bahkan bisikan hati yang paling tersembunyi (Ayat 14). Kesadaran ini seharusnya mendorong kita untuk selalu berada dalam keadaan ihsan, seolah-olah kita dilihat oleh-Nya. Dengan memahami Surah Al-Mulk, seorang Muslim diingatkan akan kekuasaan mutlak Allah dan kewajibannya untuk tunduk dan beribadah hanya kepada-Nya sepanjang hidupnya.