Lailatul Qadr

Ilustrasi Malam Kemuliaan

Menyingkap Rahasia: Surah Al Qadr Terdiri Atas Ayat-Ayat yang Agung

Setiap surah dalam Al-Qur'an memiliki keistimewaan dan pesan tersendiri yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu surah yang paling dikenal karena hubungannya erat dengan salah satu malam termulia dalam Islam adalah Surah Al-Qadr. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: **surah al qadr terdiri atas ayat** berapa? Jawabannya singkat namun maknanya sangat mendalam: Surah Al-Qadr, yang berarti "Kemuliaan" atau "Ketentuan", terdiri atas **lima (5) ayat**.

Meskipun hanya berjumlah lima ayat, kedudukan Surah Al-Qadr sangatlah tinggi. Surah ini menjelaskan tentang turunnya Al-Qur'an pada Malam Lailatul Qadr, malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Pemahaman mendalam mengenai setiap ayat dalam surah ini memberikan perspektif vital mengenai pentingnya malam tersebut dalam kalender spiritual umat Islam.

Keutamaan Malam Lailatul Qadr

Fokus utama Surah Al-Qadr adalah penetapan waktu turunnya Al-Qur'an. Allah SWT memilih waktu tertentu, bukan waktu sembarangan, untuk memulai penurunan wahyu agung ini. Ayat-ayatnya secara ringkas namun padat menjelaskan tiga poin utama: waktu penurunan, para malaikat yang turun, dan keutamaan malam itu sendiri.

Teks Surah Al-Qadr (Terjemahan)

1. Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr – Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Al-Qadr.

2. Wa maa adraaka maa lailatul qadr – Dan tahukah kamu apakah malam Al-Qadr itu?

3. Lailatul qadri khairum min alfi syahr – Malam Al-Qadr itu lebih baik daripada seribu bulan.

4. Tanazzalul malaa-ikatu warruhu fiihaa bi-idzni rabbihim min kulli amr – Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

5. Salaamun hiya hattaa mathla’il fajr – Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Ayat kedua, "Wa maa adraaka maa lailatul qadr," adalah sebuah pertanyaan retoris yang menunjukkan betapa luar biasanya malam ini, sehingga akal manusia biasa tidak mungkin mampu mendefinisikannya secara utuh. Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh ayat ketiga dengan pernyataan yang sangat tegas: kebaikannya melebihi amalan selama 83 tahun lebih.

Peran Malaikat dan Ruh pada Malam Qadr

Ayat keempat menjelaskan aspek penting lainnya: kehadiran masif para malaikat. "Tanazzalul malaa-ikatu warruhu fiihaa bi-idzni rabbihim min kulli amr." Ini bukan sekadar penurunan wahyu yang terjadi sekali saja (yaitu saat permulaan Al-Qur'an diturunkan ke langit dunia), tetapi juga merupakan malam di mana ketetapan tahunan atas berbagai urusan makhluk ditetapkan oleh Allah SWT. Malaikat Jibril (Ar-Ruh) memimpin rombongan besar malaikat untuk membawa ketenangan dan melaksanakan perintah ilahi.

Fenomena turunnya para malaikat ini memberikan energi spiritual yang luar biasa. Kehadiran mereka adalah jaminan keamanan dan keberkahan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk beribadah secara maksimal pada malam ini, sebab setiap amal ibadah yang dilakukan akan mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda.

Kesejahteraan Hingga Fajar

Ayat terakhir, "Salaamun hiya hattaa mathla’il fajr," menutup rangkaian kemuliaan ini dengan memberikan jaminan kedamaian. Kata "Salaam" (kesejahteraan, keselamatan) menekankan bahwa sepanjang malam tersebut, hingga batas waktu terbitnya fajar, atmosfer di bumi dipenuhi dengan rahmat, ampunan, dan kedamaian dari Allah SWT. Tidak ada bahaya, tidak ada musibah, hanya limpahan ketenteraman ilahi bagi mereka yang menghidupkan malam tersebut dengan ketaatan.

Dengan demikian, meskipun Surah Al-Qadr hanya terdiri atas lima ayat, kontennya mencakup dimensi waktu (kapan Al-Qur'an diturunkan), dimensi nilai (lebih baik dari seribu bulan), dimensi aktor (turunnya malaikat dan Ruh), dan dimensi hasil (kedamaian total). Memahami bahwa surah al qadr terdiri atas ayat-ayat yang ringkas namun padat ini mendorong setiap Muslim untuk mencari dan memaksimalkan ibadah di malam yang dirahasiakan oleh Allah SWT ini, biasanya jatuh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Keagungan lima ayat ini menjadi pengingat abadi akan nilai sejati sebuah ketetapan ilahi.

🏠 Homepage