Memahami Surah Al Lahab: Dimulai dengan Lafal yang Khas

Simbol Wahyu dan Api Visualisasi Api (Lahab)

Ilustrasi visual mengenai tema Surah Al Lahab.

Setiap surah dalam Al-Qur'an memiliki pembukaan yang unik, menandakan awal dari sebuah wahyu atau pesan Ilahi. Salah satu surah yang paling dikenali karena pembukaannya yang langsung dan tegas adalah Surah Al Lahab (sering juga disebut Surah Al Masad). Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: surah al lahab diawali dengan lafal apa? Jawabannya terletak pada ayat pertamanya yang sangat ikonik.

Surah Al Lahab, yang merupakan surah ke-111 dalam susunan mushaf, terdiri dari lima ayat pendek namun sarat makna. Surah ini turun terkait dengan pamannya Nabi Muhammad SAW, yaitu Abu Lahab, dan istrinya. Pembukaannya bukan menggunakan basmalah (Bismillahirrohmanirrohim), melainkan langsung menukilkan ancaman dan peringatan keras.

Lafal Pembuka Surah Al Lahab

Surah Al Lahab secara spesifik diawali dengan lafal:

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
(Tabbat yadaa Abii Lahabin wa taba.)

Lafal "Tabbat" adalah kata kerja lampau (fi'il madhi) dalam bahasa Arab yang berarti "binasalah" atau "celakalah". Kata ini memberikan penekanan yang sangat kuat pada peringatan yang disampaikan. Ini adalah cara Al-Qur'an memulai kisah atau peringatan: tanpa basa-basi, langsung menuju inti permasalahan yang relevan bagi audiens saat itu, yaitu Abu Lahab.

Makna di Balik Pembukaan

Pemilihan lafal pembuka ini sangat signifikan. Abu Lahab, yang namanya berarti "Bapak Api" (karena wajahnya yang memancarkan cahaya atau karena kecenderungannya pada keburukan), bersama istrinya, adalah dua tokoh yang secara terang-terangan menentang dakwah Rasulullah SAW. Mereka menghabiskan kekayaan dan pengaruh mereka untuk memusuhi Islam.

Ayat pertama, yang menjadi penanda bahwa surah al lahab diawali dengan lafal "Tabbat", adalah doa kehancuran yang ditujukan kepada kedua penentang tersebut. Kata "Tabbat" sendiri mengandung makna kerugian total dan kehancuran total, baik di dunia maupun di akhirat. Ini menunjukkan bagaimana Al-Qur'an menyoroti konsekuensi nyata dari kekafiran dan permusuhan terhadap kebenaran.

Perbedaan dengan Surah Lain

Penting untuk dicatat bahwa mayoritas surah dalam Al-Qur'an diawali dengan kalimat pembuka "Bismillahirrahmanirrahim". Namun, ada beberapa surah yang tidak diawali dengan basmalah, seperti Surah At Taubah dan Surah Al Lahab. Ketidakhadiran basmalah pada Surah Al Lahab sering diinterpretasikan sebagai indikasi bahwa surah ini mengandung unsur peringatan keras dan kutukan langsung, berbeda dengan nada rahmat yang biasanya menyertai pembukaan setiap surah lainnya.

Sebagai kelanjutan setelah lafal pembuka yang tegas tersebut, ayat-ayat berikutnya merinci nasib buruk Abu Lahab dan istrinya. Mereka digambarkan akan menanggung azab yang pedih. Misalnya, disebutkan bahwa harta yang dikumpulkan dan kebanggaan mereka tidak akan menyelamatkan mereka dari api neraka.

Konteks Pewahyuan dan Relevansi

Pewahyuan Surah Al Lahab diperkirakan terjadi setelah Abu Lahab secara terbuka menentang dakwah Nabi ketika beliau mengumpulkan keluarganya di Bukit Safa. Ketika Nabi meminta kaumnya untuk beriman, Abu Lahab langsung mencela dengan kata-kata yang keras. Surah ini berfungsi sebagai respons ilahi yang definitif terhadap permusuhan tersebut.

Meskipun secara spesifik ditujukan kepada individu tertentu, pelajaran dari Surah Al Lahab sangat universal. Surah ini mengajarkan bahwa permusuhan terhadap kebenaran, meskipun didukung oleh kekayaan dan kekuatan duniawi, pada akhirnya akan berujung pada kehancuran. Ia menggarisbawahi bahwa posisi sosial atau kekayaan tidak berarti apa-apa di hadapan keadilan Ilahi.

Oleh karena itu, mengingat kembali bahwa surah al lahab diawali dengan lafal "Tabbat", mengingatkan umat Islam tentang konsekuensi dari kebencian yang mengakar dan bagaimana kejujuran dalam beriman adalah fondasi keselamatan. Memahami pembukaan ini adalah langkah awal untuk menangkap keseriusan pesan yang dibawa oleh surah singkat namun padat ini. Surah ini menjadi penanda historis tentang bagaimana tantangan terhadap risalah kenabian ditanggapi oleh wahyu Ilahi.

🏠 Homepage