Kisah Ashabul Kahfi (Penghuni Gua) adalah salah satu narasi paling mendalam yang diceritakan dalam Al-Qur'an, khususnya dalam Surah Al-Kahfi. Ayat 16 hingga 25 secara spesifik mengisahkan momen krusial ketika para pemuda beriman tersebut memutuskan untuk mencari perlindungan dari penguasa zalim yang memaksakan penyembahan berhala.
Ayat-ayat ini menyoroti keberanian luar biasa dan keyakinan teguh mereka terhadap Allah SWT. Dalam menghadapi tekanan sosial dan ancaman fisik, mereka memilih untuk menjaga kemurnian akidah mereka. Keputusan untuk meninggalkan kenyamanan duniawi demi memegang teguh kebenaran adalah pelajaran pertama yang sangat relevan bagi umat Islam di setiap zaman.
Ayat ini adalah permulaan langkah hijrah mereka:
"Dan ingatlah ketika kamu memisahkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua, Tuhanmu akan melimpahkan rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan kemudahan dalam urusanmu."
Ayat 16 ini menunjukkan bahwa setelah mereka mengambil keputusan untuk menolak penyembahan berhala, mereka kemudian memohon kepada Tuhan mereka untuk menyediakan tempat perlindungan. Kata "fa'wu" (maka carilah tempat berlindung) adalah perintah ilahi yang sekaligus merupakan janji bahwa Allah akan menaungi mereka dengan rahmat-Nya. Ini mengajarkan bahwa iman yang benar harus diiringi dengan ikhtiar mencari jalan keluar yang diridai Allah.
Ayat 25 memberikan gambaran mengenai lamanya mereka berada dalam gua, sebuah periode yang mengubah waktu normal menjadi mukjizat:
"Dan mereka telah tinggal di dalam gua mereka tiga ratus tahun dan mereka menambah sembilan tahun."
Angka 300 tahun ditambah 9 tahun (total 309 tahun) adalah sebuah penegasan atas kekuasaan Allah atas waktu. Bagi manusia, tidur selama itu adalah mustahil, namun bagi Allah, hal itu adalah mudah. Ayat ini memberikan pelajaran tentang keajaiban yang bisa terjadi ketika seseorang sepenuhnya menyerahkan diri dan tujuan hidupnya kepada kehendak Ilahi. Meskipun mereka "tidur" secara fisik, perjuangan iman mereka tetap dicatat dan dipelihara oleh Allah SWT.
Periode dari ayat 16 hingga 25 Surah Al-Kahfi mengandung beberapa hikmah utama yang sangat relevan bagi kehidupan modern:
Kisah ini, yang dimulai dengan pilihan berani untuk berlindung (ayat 16) dan diakhiri dengan penjagaan ajaib oleh waktu (ayat 25), berfungsi sebagai suar bagi umat Islam bahwa integritas akidah akan selalu mendapat dukungan dan pemeliharaan dari Allah, meskipun harus melalui jalan yang ekstrem.