Kisah Pemuda Ashabul Kahfi: Tafsir Ringkas Ayat 11-20

Ilustrasi gua tempat para pemuda bersembunyi Tidur

Latar Belakang Ayat

Kisah Ashabul Kahfi (Penghuni Gua) adalah salah satu narasi penting dalam Al-Qur'an yang menceritakan tentang sekelompok pemuda beriman yang melarikan diri dari kekejaman raja zalim yang memaksa mereka menyembah selain Allah. Mereka mencari perlindungan di gua, dan Allah SWT mengabadikan kisah mereka dalam Surah Al-Kahfi. Ayat 11 hingga 20 secara khusus membahas permohonan mereka kepada Allah saat memasuki gua dan bagaimana Allah menjaga mereka.

Fokus utama pada rentang ayat ini adalah permintaan perlindungan mutlak dan bagaimana Allah memberikan jalan keluar berupa tidur panjang sebagai ujian dan rahmat.

Surah Al-Kahfi Ayat 11 - 20 Beserta Terjemahannya

فَضَرَبْنَا عَلَىٰٓ ءَاذَانِهِمْ فِى ٱلْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
QS. Al-Kahfi Ayat 11
Maka Kami tutup telinga mereka dengan tidur selama bertahun-tahun di dalam gua itu.
ثُمَّ بَعَثْنَٰهُمْ لِنَعْلَمَ أَىُّ ٱلْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوٓا۟ أَمَدًا
QS. Al-Kahfi Ayat 12
Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui mana di antara kedua golongan itu (Ashabul Kahfi dan kaumnya) yang lebih tepat menghitung lama mereka berdiam diri.
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَٰهُمْ هُدًى
QS. Al-Kahfi Ayat 13
Kami ceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا۟ فَقَالُوا۟ رَبُّنَا رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَا۟ مِن دُونِهِۦٓ إِلَٰهًا ۖ لَّقَدْ قُلْنَآ إِذًا شَطَطًا
QS. Al-Kahfi Ayat 14
Dan Kami kuatkan hati mereka, ketika mereka berdiri lalu berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak akan menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh, kami jika demikian telah mengucapkan perkataan yang melampaui batas."
هَٰٓؤُلَآءِ قَوْمُنَا ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً ۖ لَّوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِم بِسُلْطَٰنٍۭ بَيِّنٍۢ ۖ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا
QS. Al-Kahfi Ayat 15
Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (sembahan). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang perbuatan mereka itu)? Tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.
وَإِذِ ٱعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ فَأْوُۥٓا۟ إِلَى ٱلْكَهْفِ يَنشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّن رَّحْمَتِهِۦ وَيُهَيِّئْ لَكُم مِّنْ أَمْرِكُم مِّرْفَقًا
QS. Al-Kahfi Ayat 16
Dan (sekarang) jika kamu menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung di gua. Tuhanmu akan melimpahkan rahmat-Nya kepadamu dan menyiapkan kemudahan dalam urusanmu.
وَتَرَى ٱلشَّمْسَ إِذَا طَلَعَت تَّزَٰوَرُ عَن كَهْفِهِمْ ذَاتَ ٱلْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَت تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ ٱلشِّمَالِ وَهُمْ فِى فَجْوَةٍۢ مِّنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ ۗ مَن يَهْدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلْمُهْتَدِ ۖ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ وَلِىًّا مُّرْشِدًا
QS. Al-Kahfi Ayat 17
Dan kamu (seandainya melihat mereka), niscaya kamu akan mengira mereka sedang bangun, padahal mereka sedang tidur. Dan Kami membalik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengulurkan kedua kakinya di muka gua. Dan jika kamu memerhatikan mereka, tentulah kamu akan lari bercerai-berai dari mereka dan jiwamu akan dipenuhi ketakutan terhadap mereka.
وَكَذَٰلِكَ بَعَثْنَٰهُمْ لِيَتَسَآءَلُوا۟ بَيْنَهُمْ ۚ قَالَ قَآئِلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ ۖ قَالُوا۟ لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍۢ ۚ قَالُوا۟ رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَٱبْعَثُوٓا۟ أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمْ هَٰذِهِۦٓ إِلَى ٱلْمَدِينَةِ فَلْيَنظُرْ أَيُّهَآ أَزْكَىٰ طَعَامُهُۥ فَلْيَأْتِكُم بِرِزْقٍۢ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا
QS. Al-Kahfi Ayat 18
Dan demikian (pula) Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka. Berkatalah salah seorang di antara mereka, "Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?" Mereka menjawab, "Kita berada di sini sehari atau setengah hari." Mereka berkata, "Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada di sini. Maka, utuslah salah seorang dari kamu dengan uang perakmu ini ke kota, dan biarlah dia melihat manakah makanan yang paling baik, lalu biarlah dia membawakan makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali menceritakan hal ihwalmu kepada seorang pun."
إِنَّهُمْ إِن يَظْهَرُوا۟ عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِى مِلَّتِهِمْ وَلَن تُفْلِحُوٓا۟ إِذًا أَبَدًا
QS. Al-Kahfi Ayat 19
Sesungguhnya jika mereka mengetahui keadaanmu, mereka akan mengalahkanmu dengan rajam, atau mengembalikan kamu kepada agama mereka, dan sekali-kali kamu tidak akan beruntung selama-lamanya."
وَكَذَٰلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيهَآ إِذْ يَتَنَٰزَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ ۖ فَقَالُوا۟ ٱبْنُوا۟ عَلَيْهِم بُنْيَٰنًا ۖ رَّبُّهُمْ أَعْلَمُ بِهِمْ ۚ قَالَ ٱلَّذِينَ غَلَبُوا۟ عَلَىٰٓ أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِم مَّسْجِدًا
QS. Al-Kahfi Ayat 20
Dan demikian (pula) Kami jadikan (manusia) terkesan atas mereka agar mereka (penduduk kota) tahu, bahwasanya janji Allah itu benar, dan bahwasanya hari kiamat itu pasti datang. Ketika orang-orang itu berselisih pendapat tentang urusan mereka, mereka berkata, "Dirikanlah suatu bangunan di atas (gua) mereka." Tuhan mereka lebih mengetahui keadaan mereka. Orang-orang yang menguasai urusan mereka berkata, "Kita pasti akan mendirikan tempat ibadah di atas mereka."

Pelajaran Penting dari Ayat 11-20

1. Kekuatan Doa dan Perlindungan Ilahi (Ayat 16)

Ayat 16 adalah puncak dari permohonan pemuda tersebut. Setelah menyatakan pemisahan total dari kesesatan kaum mereka, mereka mencari perlindungan: "Carilah tempat berlindung di gua. Tuhanmu akan melimpahkan rahmat-Nya kepadamu..." Ini mengajarkan bahwa ketika iman diuji dengan ancaman fisik dan penindasan ideologis, mencari tempat perlindungan yang aman sambil tetap bertawakal adalah tindakan yang diperintahkan. Rahmat Allah datang dalam bentuk kenyamanan (kemudahan urusan) dan perlindungan fisik (tidur panjang).

2. Keajaiban Waktu dan Pengaturan Alam (Ayat 17)

Deskripsi pergerakan matahari yang 'menjauhi' mereka dari sisi kanan dan kemudian 'menggiring' cahayanya dari sisi kiri (saat terbenam) adalah bukti nyata pengaturan kosmik Allah. Matahari, yang disembah oleh kaum mereka, justru tunduk pada kehendak Allah dengan menjaga para pemuda itu tetap dalam kegelapan yang aman. Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu di alam semesta tunduk pada Penciptanya, bukan pada ciptaan yang disembah.

3. Pertukaran dan Kehati-hatian (Ayat 18)

Setelah bangun, reaksi pertama mereka adalah kebingungan mengenai waktu. Mereka hanya merasa beristirahat sehari atau setengah hari. Ketika mereka akhirnya mengirim satu orang untuk mencari makanan, perintahnya sangat spesifik: hati-hati dan jangan menarik perhatian. Mereka tahu bahwa iman mereka adalah rahasia berbahaya di tengah masyarakat yang murtad. Kehati-hatian dalam menyampaikan kebenaran di tengah dominasi kebatilan adalah pelajaran penting dalam strategi dakwah.

4. Ancaman Kembali kepada Kekufuran (Ayat 19)

Ayat ini menegaskan konsekuensi jika mereka tertangkap: mereka akan dirajam (hukuman mati) atau dipaksa kembali kepada kekufuran. Ini menekankan betapa pentingnya menjaga akidah dan memilih lingkungan yang aman bagi pengembangan spiritual, karena godaan untuk kembali pada kemudahan duniawi sangat kuat.

5. Tanda Kebenaran Iman (Ayat 20)

Ayat 20 menjelaskan tujuan akhir dari kisah ini diperkenalkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu sebagai penegasan bahwa janji Allah itu benar dan hari kiamat itu pasti datang. Ketika penduduk kota akhirnya mengetahui apa yang terjadi pada para pemuda itu, mereka berselisih tentang cara memperlakukan gua tersebut—membangun monumen atau tempat ibadah. Ini menunjukkan bagaimana sebuah mukjizat atau peristiwa besar pun bisa memicu perdebatan mengenai cara penghormatan yang tepat, tetapi inti pesannya tetap sama: kebenaran ilahi tidak dapat dibantah.

Kisah Al-Kahfi ayat 11 hingga 20 ini memberikan pelajaran mendalam tentang keteguhan iman, pentingnya perlindungan ilahi saat menghadapi penindasan, serta kehati-hatian yang diperlukan saat berinteraksi dengan dunia luar ketika keimanan terancam.
🏠 Homepage