Ilustrasi Gua dan Cahaya Petunjuk dan Perlindungan

Fadhilah dan Bacaan Surah Al-Kahfi Ayat 1-10 dan 101-110

Surah Al-Kahfi adalah salah satu surah mulia dalam Al-Qur'an yang dikenal memiliki keutamaan besar, terutama jika dibaca pada hari Jumat. Surah ini mengandung kisah-kisah peringatan penting, termasuk kisah Ashabul Kahfi (pemuda penghuni gua), serta penekanan kuat pada Tauhid dan bahaya kesesatan duniawi.

Sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir (ayat 101-110) sering kali menjadi fokus utama karena mengandung inti ajaran penting mengenai pujian kepada Allah, peringatan atas kesesatan, dan pengingat akan hari kebangkitan serta imbalan bagi orang beriman.

Bacaan Surah Al-Kahfi Ayat 1–10

Ayat-ayat pembuka ini menegaskan keagungan Al-Qur'an sebagai pemberi peringatan dan petunjuk, sekaligus menetapkan bahwa Allah tidak menciptakan sesuatu yang sia-sia.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak menjadikan di dalamnya kebengkokan sedikit pun.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ
2. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang keras dari sisi-Nya dan memberikan berita gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa mereka akan memperoleh pahala yang baik.
قَيِّمًۭا لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًۭا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًۭا
3. Mereka akan kekal di dalamnya selama-lamanya.
مَّـٰكِثِينَ فِيهِ أَبَدًۭا
4. Dan untuk memperingatkan orang-orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
وَيُنذِرَ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدًۭا
5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kalimat yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
مَّا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍۢ وَلَا لِـَٔابَآئِهِمْ ۚ كَبُرَتْ كَلِمَةًۭ تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَٰهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًۭا
6. Maka (seolah-olah) kamu hendak membinasakan dirimu karena mereka berdukacita apabila mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).
فَلَعَلَّكَ بَـٰخِعٌۭ نَّفْسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثَـٰرِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا۟ بِهَـٰذَا ٱلْحَدِيثِ إِنْ أَسَفًا
7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amalnya.
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى ٱلْأَرْضِ زِينَةًۭ لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا
8. Dan sungguh, Kami akan menjadikan (pula) apa yang ada di atas bumi itu tandus tidak bertanaman.
وَإِنَّا لَجَـٰعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًۭا جُرُزًۭا
9. Apakah kamu mengira bahwa orang yang mendiami gua dan Ar-Raqim itu termasuk di antara tanda-tanda (kebesaran) Kami yang mengherankan?
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَـٰبَ ٱلْكَهْفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُوا۟ مِنْ ءَايَـٰتِنَا عَجَبًا
10. (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan sediakanlah bagi kami petunjuk yang benar dalam urusan kami."
إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةًۭ وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًۭا
*** Peringatan Penting Mengenai Ujian Dunia ***

Bacaan Surah Al-Kahfi Ayat 101–110

Ayat-ayat penutup ini memberikan gambaran tentang kondisi orang-orang yang berpaling dari kebenaran Allah serta janji pahala bagi orang yang teguh dalam iman dan amal saleh.

101. (Yaitu) orang-orang yang matanya dalam selubung dari memperhatikan petunjuk-Ku, dan mereka sekali-kali tidak mampu mendengar.
ٱلَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِى حِجَابٍ عَن ذِكْرِى وَكَانُوا۟ لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًۭا
102. Maka apakah orang-orang yang kafir menyangka bahwa mereka dapat menjadikan hamba-hamba-Ku sebagai wali (pelindung) selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan Neraka Jahannam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir.
أَفَحَسِبَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَن يَتَّخِذُوا۟ عِبَادِى مِن دُونِىٓ أَوْلِيَآءَ ۚ إِنَّا اعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَٰفِرِينَ نُزُلًۭا
103. Katakanlah (Muhammad), "Apakah Kami akan memberitahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling rugi amalnya?"
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُم بِٱلْأَخْسَرِينَ أَعْمَـٰلًا
104. (Yaitu) orang-orang yang telah sirna (sia-sia) usahanya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya perbuatan.
ٱلَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًۭا
105. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (mengingkari) pertemuan dengan-Nya, maka amallah mereka itu sia-sia, dan Kami tidak akan memberikan penimbangan (nilai) bagi mereka pada hari kiamat.
أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَـٰتِ رَبِّهِمْ وَلِقَآئِهِۦ فَحَبِطَتْ أَعْمَـٰلُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ وَزْنًۭا
106. Itulah balasan mereka, yaitu Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasung-rasul-Ku sebagai ejekan.
أُو۟لَـٰٓئِكَ جَزَآؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا۟ وَٱتَّخَذُوٓا۟ ءَايَـٰتِى وَرُسُلِى هُزُوًۭا
107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka mendapat Surga Firdaus sebagai tempat tinggal.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّـٰتُ ٱلْفِرْدَوْسِ نُزُلًۭا
108. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.
خَـٰلِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًۭا
109. Katakanlah, "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, niscaya akan habis (kering) lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu pula."
قُل لَّوْ كَانَ ٱلْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَـٰتِ رَبِّى لَنَفِدَ ٱلْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَـٰتُ رَبِّى وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِۦ مَدَدًۭا
110. Katakanlah, "Bahwasanya aku ini hanyalah seorang manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, biarlah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam ibadah kepada Tuhannya."
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌۭ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌۭ وَٰحِدٌۢ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًۭا صَـٰلِحًۭا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۭا
*** Keutamaan dan Hikmah ***

Pentingnya Memahami Ayat-ayat Ini

Sepuluh ayat pertama dari Surah Al-Kahfi memberikan fondasi keimanan. Ayat 1-5 menekankan bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang sempurna tanpa cacat, bertujuan meluruskan akidah umat manusia dari kesesatan, seperti anggapan bahwa Allah memiliki anak.

Ayat 6 secara dramatis menggambarkan kesedihan Nabi Muhammad SAW atas penolakan kaumnya, menunjukkan betapa berharganya petunjuk yang dibawa. Ayat 7 dan 8 mengingatkan kita bahwa kenikmatan duniawi (perhiasan bumi) hanyalah ujian sementara; pada akhirnya, semuanya akan musnah dan menjadi tandus sebagai penanda kepastian Hari Kiamat.

Ayat 9 dan 10 adalah pembuka kisah Ashabul Kahfi, di mana para pemuda tersebut memohon rahmat dan petunjuk jalan yang lurus, menunjukkan bahwa berlindung kepada Allah adalah solusi terbaik saat menghadapi fitnah dan kesulitan.

Penutup dan Hakikat Ibadah (Ayat 101-110)

Bagian akhir surah ini memperjelas konsekuensi akhir dari pilihan hidup. Orang-orang yang berpaling dari petunjuk Allah (ayat 101-102) akan menghadapi Neraka Jahannam. Sebaliknya, orang yang amalnya sia-sia karena kesombongan atau kesesatan (ayat 103-106) akan rugi total.

Puncak ajaran dalam ayat-ayat penutup ini adalah penegasan Tauhid (ayat 110). Rasulullah SAW hanyalah seorang manusia yang menerima wahyu, dan Tuhan yang patut disembah hanyalah Allah Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kebahagiaan sejati di akhirat diraih melalui amal saleh yang murni, bebas dari unsur kesyirikan sedikit pun. Keagungan firman Allah digambarkan dalam ayat 109, menunjukkan bahwa segala ciptaan tidak akan pernah mampu menandingi ilmu dan kekuasaan-Nya.

Membaca dan merenungkan ayat-ayat ini membantu seorang Muslim menguatkan fondasi imannya, menjauhi kesombongan duniawi, dan fokus pada amal yang diridai Allah demi meraih Surga Firdaus sebagai tempat tinggal kekal.

🏠 Homepage