Surah Al-Kafirun adalah surah ke-109 dalam urutan mushaf dan merupakan surah Makkiyah (diturunkan di Mekkah). Surah ini memiliki empat ayat yang singkat namun padat makna. Ayat pertama, "Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir,'", menjadi pembuka sekaligus inti dari keseluruhan surah. Kata "Qul" (Katakanlah) adalah perintah langsung dari Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad ﷺ untuk menyampaikan suatu ketetapan yang tegas.
Penting untuk memahami siapa yang dimaksud dengan "Al-Kafirun" (orang-orang kafir) dalam konteks ayat ini. Para ulama tafsir sepakat bahwa ayat ini ditujukan kepada sekelompok pemimpin Quraisy Mekkah yang datang kepada Nabi Muhammad ﷺ dengan tujuan melakukan negosiasi atau kompromi dalam hal ibadah dan keyakinan. Mereka menawarkan kesepakatan timbal balik: mereka akan menyembah Tuhan yang disembah Nabi Muhammad selama satu hari, dan sebagai gantinya, Nabi Muhammad harus menyembah berhala mereka selama satu hari. Tawaran ini adalah bentuk upaya untuk meredam konflik sosial yang terjadi akibat penolakan Nabi terhadap politeisme.
Perintah untuk memulai perkataan dengan "Hai orang-orang kafir" bukanlah sebagai hinaan yang bertujuan memicu permusuhan, melainkan sebagai penanda batas yang jelas. Ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk menegaskan pemisahan total dalam landasan akidah. Ketika seseorang berhadapan dengan pihak yang jelas-jelas menolak dasar-dasar tauhid, kompromi bukanlah pilihan yang diperbolehkan.
Ayat pertama ini menyiapkan panggung bagi penegasan akidah yang akan dilanjutkan pada tiga ayat berikutnya. Jika ayat ini adalah sapaan penanda identitas pihak yang diajak bicara (yaitu mereka yang menyekutukan Allah), maka ayat-ayat selanjutnya (Ayat 2 sampai 6) berisi respons tegas Nabi Muhammad ﷺ terhadap tawaran mereka, yang berpuncak pada pernyataan universal: "Bagi kalian agama kalian, dan bagiku agamaku." (Ayat 6).
Surah Al-Kafirun, dimulai dari ayat pertamanya, mengajarkan prinsip fundamental dalam Islam mengenai kebebasan beragama dan kemurnian tauhid. Ayat ini mengajarkan bahwa:
Meskipun Surah Al-Kafirun hanya terdiri dari enam ayat, kedudukannya sangat tinggi dalam Islam. Rasulullah ﷺ sering menganjurkan umatnya untuk membaca surah ini, terutama dalam shalat sunnah rawatib (seperti qabliyah Subuh dan ba'diyah Maghrib) dan juga dalam shalat sunnah lainnya. Diriwayatkan bahwa membaca Surah Al-Kafirun sebanding dengan membaca seperempat Al-Qur'an. Keutamaan ini menunjukkan bahwa penegasan ketauhidan yang terkandung di dalamnya memiliki bobot spiritual yang sangat besar di sisi Allah SWT. Ayat pertama berfungsi sebagai deklarasi pemisahan diri dari segala bentuk kesyirikan, sebuah syarat mutlak untuk mencapai derajat keikhlasan tertinggi.