Ilustrasi Simbol Tauhid dan Keikhlasan إخلاص

Surah Al Ikhlas: Urutan dan Keutamaan dalam Al-Qur'an

Salah satu surah yang paling sering dibaca dan memiliki kedudukan istimewa dalam Islam adalah Surah Al-Ikhlas. Surah ini singkat, padat, namun mengandung inti ajaran tauhid (mengesakan Allah SWT) yang paling murni. Pertanyaan mengenai surah al ikhlas urutan ke berapa sering muncul di kalangan pembaca Al-Qur'an, terutama bagi mereka yang baru mempelajari struktur mushaf.

Secara spesifik, Surah Al-Ikhlas menempati posisi yang sangat jelas dalam susunan mushaf Utsmani yang kita gunakan saat ini. Untuk menjawab pertanyaan utama, Surah Al-Ikhlas adalah Surah ke-112 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Meskipun urutan ini berdasarkan ketetapan (tauqifi) para sahabat Nabi SAW dalam penyusunan mushaf, penting untuk memahami bahwa penomoran ini tidak selalu sama dengan urutan turunnya wahyu.

Penempatan dalam Mushaf dan Maknanya

Surah Al-Ikhlas berada di juz ke-30, yaitu juz terakhir dalam Al-Qur'an. Surah ini terletak tepat sebelum dua surah pelindung terakhir, yaitu Surah Al-Falaq (ke-113) dan Surah An-Nas (ke-114). Bersama dengan kedua surah tersebut, Al-Ikhlas membentuk kelompok yang sering disebut sebagai "Al-Mu'awwidzatain" atau surah-surah perlindungan, meskipun Al-Ikhlas memiliki fokus yang lebih teologis dan deskriptif mengenai hakikat Allah SWT.

Keistimewaan utama surah ini terletak pada kandungan maknanya. Surah ini terdiri dari empat ayat pendek yang berfungsi sebagai bantahan tegas terhadap segala bentuk kesyirikan atau penyimpangan dalam memahami sifat-sifat Allah. Ayat pertama hingga terakhirnya menjelaskan tentang Keesaan Allah (Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah) tanpa celah sedikit pun.

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ

(1) Qul Huwallaahu Ahad

Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa (Ahad)."

ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ

(2) Allahush-Shamad

Allah tempat bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

(3) Lam Yalid Walam Yuulad

Allah tidak beranak dan tiada pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ

(4) Walam Yakul Lahukufuwan Ahad

Dan tidak ada seorang pun yang menyamai Dia."

Keutamaan dan Kedudukan Surah Al-Ikhlas

Mengapa surah yang berada di urutan ke-112 ini begitu penting? Keutamaannya dijelaskan dalam banyak hadis sahih. Salah satu hadis yang paling masyhur diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa Surah Al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga (1/3) Al-Qur'an.

Pernyataan ini seringkali menimbulkan pertanyaan lebih lanjut: bagaimana bisa empat ayat pendek setara dengan keutamaan membaca sekitar 200 halaman Al-Qur'an? Para ulama menjelaskan bahwa kesetaraan ini bukan dari sisi jumlah huruf atau pahala membaca harfiah semata, melainkan karena Al-Ikhlas merangkum esensi ajaran tauhid yang merupakan pokok utama dari seluruh Al-Qur'an. Al-Qur'an secara keseluruhan berbicara tentang Allah, perintah-Nya, kisah para nabi, dan hukum-hukum-Nya, namun Surah Al-Ikhlas memberikan definisi langsung dan sempurna mengenai Dzat Allah SWT.

Selain itu, membaca Surah Al-Ikhlas saat shalat sunnah atau fardhu sangat dianjurkan. Jika seseorang mencintai sesuatu, ia akan cenderung mengulanginya. Cinta terhadap tauhid dan keikhlasan menjadikan surah ini sebagai bacaan rutin yang mendekatkan diri kepada Allah. Membaca surah ini menunjukkan pengakuan penuh seorang hamba bahwa Tuhannya Maha Esa, tidak membutuhkan siapapun, dan tidak memiliki tandingan.

Mengapa Surah Ini Bernama Al-Ikhlas?

Nama "Al-Ikhlas" berarti pemurnian atau ketulusan. Penamaan ini didasarkan pada konteks turunnya surah. Terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa kaum musyrikin atau Yahudi pernah datang kepada Nabi Muhammad SAW dan meminta beliau untuk menjelaskan tentang Tuhan yang disembahnya. Mereka ingin mengetahui silsilah dan perawakan Tuhan tersebut. Sebagai jawaban atas pertanyaan yang didasari oleh pemikiran antropomorfis (menggambarkan Tuhan dalam bentuk manusiawi), Allah menurunkan Surah Al-Ikhlas.

Surah ini adalah manifestasi keikhlasan dalam beribadah. Ibadah yang diterima Allah hanyalah yang ditujukan semata-mata kepada-Nya, tanpa menyekutukan-Nya dengan apapun, sekecil apapun. Oleh karena itu, memahami surah al ikhlas urutan ke-112 ini adalah langkah awal memahami kemurnian akidah seorang Muslim.

Kesimpulannya, Surah Al-Ikhlas terletak di posisi urutan ke-112 dalam mushaf Al-Qur'an. Meskipun posisinya berada di akhir juz 30, kedudukannya dalam teologi Islam sangatlah tinggi karena ia adalah deklarasi tauhid yang paling jelas dan ringkas. Mengamalkan dan memahami makna di balik setiap ayatnya merupakan ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT.

🏠 Homepage