Surah Al Ikhlas, yang merupakan surah ke-112 dalam urutan mushaf Al-Qur'an, memegang posisi yang sangat istimewa di antara seluruh surah lainnya. Ketika kita membahas surah al ikhlas termasuk golongan apa, jawabannya tidak hanya terletak pada klasifikasi lokasi dalam mushaf, tetapi lebih mendalam pada substansi ajarannya. Surah Al Ikhlas secara tegas merupakan penjelas inti dari konsep ketuhanan dalam Islam, yakni Tauhid.
Surah ini hanya terdiri dari empat ayat pendek, namun kandungannya setara dengan sepertiga Al-Qur'an, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis shahih. Kedudukan ini memberikan bobot luar biasa pada setiap huruf dan maknanya. Ia bukan hanya sebuah surah biasa; ia adalah pernyataan deklaratif tentang hakikat Allah SWT.
Secara klasifikasi turunnya wahyu, Surah Al Ikhlas termasuk dalam golongan surah Makkiyah. Surah Makkiyah adalah surah-surah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum beliau Hijrah dari Mekkah ke Madinah. Ciri khas utama dari surah Makkiyah adalah fokusnya yang kuat pada isu-isu mendasar keimanan, seperti penetapan keesaan Allah (Tauhid), kenabian, dan hari akhir.
Konteks turunnya Surah Al Ikhlas sering dikaitkan dengan pertanyaan dari kaum musyrikin Quraisy tentang nasab dan sifat Tuhan yang disembah oleh Nabi Muhammad. Karena itu, surah ini turun untuk menjawab secara langsung dan tuntas, menegaskan bahwa Allah itu Maha Esa, tidak diperanakkan dan tidak pula memperanakkan. Penekanan pada Tauhid murni ini sangat khas bagi surah-surah Makkiyah yang bertujuan membangun fondasi aqidah yang kokoh.
Selain klasifikasi berdasarkan waktu turun (Makkiyah), Surah Al Ikhlas juga termasuk dalam golongan surah yang fokusnya adalah menjelaskan aqidah ketuhanan yang paling murni. Jika dilihat dari segi tematik, Al Ikhlas adalah penjelas utama dari ayat Kursi (Al-Baqarah ayat 255) dan merupakan bantahan paling tegas terhadap segala bentuk politeisme (syirik).
Inilah empat poin utama yang membentuk golongannya sebagai penjelas tauhid sempurna:
Karena kandungan maknanya yang mendalam mengenai tauhid, Surah Al Ikhlas seringkali digolongkan sebagai bacaan yang sangat dianjurkan dalam berbagai ibadah sunnah dan wajib. Keutamaannya yang setara dengan sepertiga Al-Qur'an menunjukkan betapa pentingnya memahami dan mengamalkan konsep keesaan ini dalam kehidupan seorang Muslim.
Dalam konteks amaliah sehari-hari, surah ini termasuk golongan bacaan penting yang diamalkan untuk menjaga benteng aqidah. Misalnya, dalam melaksanakan shalat sunnah rawatib atau shalat Witir, membaca surah ini seringkali dianjurkan bersama dengan Surah Al-Falaq dan An-Naas (sebagai Mu'awwidzatain). Oleh karena itu, jika ditanya surah al ikhlas termasuk golongan mana dalam praktik keagamaan, ia adalah pilar utama perlindungan spiritual melalui penegasan tauhid.
Kesimpulannya, Surah Al Ikhlas termasuk golongan surah Makkiyah yang menjadi inti penegasan Tauhid dalam Islam. Ia adalah fondasi aqidah yang memisahkan antara kebenaran hakiki (Allah yang Maha Esa) dan kesesatan (segala bentuk penyekutuan atau penyamaan dengan-Nya). Pemahamannya yang benar menjamin keabsahan seluruh amal ibadah seorang hamba.