Pertanyaan mendasar bagi banyak umat Islam yang mempelajari Al-Qur'an adalah mengenai penempatan surah tertentu dalam mushaf. Salah satu surah yang sering menarik perhatian karena kisahnya yang unik dan dramatis adalah Surah Al Fil.
Secara spesifik, Surah Al Fil termasuk surah yang terletak di dalam Juz Amma, yaitu juz ke-30 dari 30 juz Al-Qur'an. Surah ini menempati urutan ke-105 dalam susunan mushaf Al-Qur'an standar. Surah ini juga termasuk dalam golongan surah-surah pendek, yang terdiri hanya dari lima ayat. Karena letaknya yang berada di akhir Al-Qur'an, surah ini sering kali dihafal dan dibaca oleh kaum Muslimin, terutama dalam shalat sehari-hari.
Selain itu, Surah Al Fil merupakan salah satu dari empat surah dalam Al-Qur'an yang diawali dengan sumpah (Al-Muqassimat). Surah ini secara tematik berkaitan erat dengan Surah Quraisy yang berada tepat di depannya (urutan 104). Kedua surah ini sering disebut sebagai pasangan yang tidak terpisahkan karena menceritakan latar belakang sejarah kaum Quraisy dan perlindungan khusus yang Allah berikan kepada mereka, yang berpuncak pada peristiwa penghancuran pasukan gajah.
Nama "Al Fil" (الفيل) sendiri berarti "Gajah". Penamaan ini diambil langsung dari peristiwa agung yang diceritakan dalam surah tersebut. Peristiwa ini adalah kisah nyata tentang upaya penghancuran Ka'bah oleh tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, penguasa Yaman saat itu, yang berusaha mengalihkan pusat ibadah orang Arab dari Mekkah ke gereja megah yang ia bangun di Yaman.
Ringkasan Inti Surah Al Fil: Surah ini menjelaskan bagaimana Allah mengirimkan burung-burung (Thair Ababil) yang membawa batu-batu panas (sijil) untuk menghancurkan pasukan Abrahah yang hendak merusak Ka'bah. Ayat-ayatnya menjadi bukti nyata kekuasaan mutlak Allah dalam melindungi rumah-Nya.
Ketika pasukan Abrahah yang terdiri dari ribuan tentara dan beberapa ekor gajah besar tiba di dekat Mekkah, mereka dihadang oleh pemandangan yang tak terduga. Allah mengirimkan kawanan burung kecil yang kemudian melemparkan batu-batu kecil yang keras kepada pasukan tersebut. Batu-batu itu menghantam pasukan gajah dan tentara Abrahah hingga hancur lebur seperti daun yang dimakan ulat.
Sebagai surah Makkiyah, Surah Al Fil turun di Mekkah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Surah ini diturunkan sebagai penghibur hati Nabi Muhammad SAW dan sebagai peringatan keras bagi kaum musyrik Quraisy bahwa Allah mampu melindungi rumah-Nya bahkan sebelum kedatangan Islam secara utuh.
Keutamaan membaca surah ini sangat besar. Selain mendapatkan pahala membaca Al-Qur'an, Surah Al Fil juga dipercaya memiliki khasiat perlindungan. Para ulama menafsirkan bahwa kisah ini menegaskan bahwa siapapun yang berniat jahat terhadap syiar Allah atau tempat-tempat suci-Nya, pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Ini adalah pesan universal mengenai pemeliharaan kebenaran.
Oleh karena itu, untuk menjawab secara lugas, surah Al Fil termasuk surah pendek yang berada di urutan ke-105 dalam Mushaf Al-Qur'an, terletak di Juz ke-30, dan memiliki kaitan historis mendalam dengan Surah Quraisy.
Meskipun banyak surah yang berisi kisah kenabian, Surah Al Fil unik karena secara spesifik berfokus pada peristiwa yang terjadi menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, memberikan latar belakang historis yang kuat mengenai kemuliaan Mekkah dan Ka'bah di mata Allah. Kisah ini sekaligus menjadi penanda bahwa perlindungan ilahi telah mengawali masa-masa penting dalam sejarah Islam.
Memahami di mana surah Al Fil termasuk surah apa, memberikan kita pemahaman yang lebih utuh tentang susunan Al-Qur'an dan bagaimana setiap surah memiliki peranannya masing-masing, baik dalam konteks Juz, urutan wahyu, maupun kaitan tematik dengan surah di sekitarnya.