Pertanyaan mengenai surah al fil digolongkan dalam surah apa sering muncul di kalangan pembaca Al-Qur'an, terutama mereka yang baru mendalami struktur dan pengelompokan surat-surat dalam mushaf. Surah Al-Fil, yang namanya berarti "Gajah," menempati posisi yang sangat spesifik dalam urutan Al-Qur'an. Untuk memahaminya secara utuh, kita perlu melihat beberapa klasifikasi utama yang diterapkan oleh para ulama dan ahli tafsir.
Ilustrasi simbolik mengenai kisah perlindungan Baitullah.
Klasifikasi Berdasarkan Urutan Mushaf
Secara formal, Surah Al-Fil adalah surah ke-105 dalam susunan mushaf Al-Qur'an standar yang kita gunakan saat ini. Surah ini terletak di Juz ke-30, juz terakhir. Sebelum Al-Fil terdapat Surah Al-Quraisy (104), dan sesudahnya adalah Surah Al-Falaq (113) jika kita mengabaikan surat-surat pendek lainnya yang letaknya berdekatan di akhir Al-Qur'an.
Namun, dalam konteks pengelompokan tematik yang lebih luas, Al-Fil sering dikelompokkan bersama Surah Al-Quraisy. Kedua surah ini, yang sangat pendek dan hanya terdiri dari beberapa ayat, memiliki keterkaitan erat dari segi narasi sejarah. Kisah dalam Al-Fil (usaha penghancuran Ka'bah oleh pasukan bergajah) adalah latar belakang atau pendahuluan bagi kedamaian dan kemakmuran yang dirasakan oleh kaum Quraisy, yang diceritakan dalam Surah Al-Quraisy.
Golongan Surah Makkiyah
Klasifikasi terpenting yang menentukan karakter dan konteks penurunannya adalah pembagian Makkiyah dan Madaniyah. Surah Al-Fil secara tegas **digolongkan dalam surah Makkiyah**. Surah Makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum beliau hijrah ke Madinah.
Ciri-ciri umum surah Makkiyah meliputi:
- Penekanan kuat pada keesaan Allah (Tauhid) dan penolakan terhadap politeisme (syirik).
- Peringatan mengenai hari kiamat, perhitungan amal, surga, dan neraka.
- Penyebutan kisah-kisah nabi terdahulu sebagai ibrah (pelajaran).
- Memiliki ayat yang relatif pendek dengan gaya bahasa yang kuat dan berirama.
Surah Al-Fil sangat sesuai dengan karakteristik Makkiyah karena fokus utamanya adalah menunjukkan kekuasaan dan pemeliharaan Allah (Rabb) terhadap tempat suci-Nya, Ka'bah, sebagai bukti kebenaran risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yang saat itu sedang berjuang melawan penolakan kaum kafir Makkah. Peristiwa ini menjadi penguat keyakinan bagi umat Muslim yang saat itu masih minoritas dan teraniaya.
Surah Fiil dan Hubungannya dengan Kisah Nabi
Dalam konteks lain, Surah Al-Fil dapat digolongkan sebagai bagian dari kelompok surah-surah yang menceritakan peristiwa luar biasa (mu'jizat atau pertolongan ilahi) yang berkaitan langsung dengan sejarah Islam awal. Kisah pasukan Abrahah yang membawa gajah dengan tujuan menghancurkan Ka'bah di Makkah, kemudian dihancurkan oleh burung-burung kecil (ababil), adalah salah satu peristiwa paling ikonik yang terjadi sesaat sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Penggolongan ini menekankan fungsi naratif surah tersebut, yaitu sebagai pendahuluan historis yang agung bagi kedatangan Rasulullah SAW. Karena peristiwa ini terjadi di Makkah dan memiliki dampak langsung pada posisi suku Quraisy sebagai penjaga Ka'bah, semakin menguatkan statusnya sebagai surah Makkiyah.
Kesimpulan Penggolongan
Jadi, jika dirangkum, surah Al Fil digolongkan dalam surah yang:
- Secara urutan adalah surah ke-105 dalam mushaf.
- Secara waktu penurunan adalah surah **Makkiyah**.
- Secara tematik sering dikaitkan erat dengan Surah Al-Quraisy (grup pendahuluan historis).
- Secara konten, merupakan penceritaan tentang pertolongan ilahi terhadap Baitullah.
Pemahaman terhadap klasifikasi ini membantu pembaca Al-Qur'an untuk lebih menghargai konteks di mana ayat-ayat tersebut diturunkan. Ayat-ayat Makkiyah seperti Al-Fil berfungsi untuk membangun fondasi keimanan yang kokoh di tengah tantangan kaum musyrikin Makkah, membuktikan bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah Pemelihara alam semesta, termasuk tempat ibadah tertua di bumi.
"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka sia-sia? Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang beramai-ramai, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang dibakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."
Keindahan dan keringkasan Surah Al-Fil menjadikannya salah satu bacaan favorit dalam shalat, sekaligus menjadi pengingat abadi akan kekuasaan Allah SWT yang mampu meruntuhkan kekuatan besar hanya dengan sesuatu yang tampak kecil dan remeh. Inilah makna mendalam yang terkandung ketika kita mengkaji klasifikasi dan konteks surah ini.