Gambar ilustrasi Aglonema yang sehat.
Aglonema, atau yang sering dijuluki "Sri Rejeki," telah menjadi primadona di kalangan pecinta tanaman hias tropis. Keindahan corak daunnya yang memukau—mulai dari perpaduan merah menyala, putih gading, hingga hijau zamrud—menjadikannya investasi berharga. Namun, untuk mencapai kondisi "suksom" atau sangat subur, diperlukan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan spesifik tanaman dari keluarga Araceae ini. Sukses merawat Aglonema bukan hanya soal keberuntungan, melainkan aplikasi ilmu hortikultura dasar yang tepat.
Popularitas Aglonema melonjak pesat, terutama setelah masa pandemi, menjadikan perawatan yang optimal sebagai kunci untuk menjaga nilai estetika dan ekonomis tanaman. Tanaman ini terkenal adaptif, namun titik kritisnya terletak pada lingkungan mikro yang harus kita ciptakan di rumah atau kebun. Kegagalan dalam mengontrol kelembapan, cahaya, atau media tanam adalah penyebab utama tanaman enggan menunjukkan potensi kecantikannya.
Mendapatkan Aglonema yang subur dan rimbun (suksom) memerlukan perhatian pada empat pilar utama: pencahayaan, penyiraman, media tanam, dan nutrisi. Mengabaikan salah satu aspek ini dapat menghambat pertumbuhan daun baru atau bahkan menyebabkan busuk akar yang fatal.
Meskipun Aglonema sering dianggap tanaman toleran teduh, cahaya adalah sumber energi utama mereka. Untuk mendorong warna daun yang cerah dan pertumbuhan yang padat (suksom), Aglonema membutuhkan cahaya tidak langsung yang terang (bright indirect light). Hindari sinar matahari langsung terutama pada siang hari, karena dapat membakar daun yang sensitif. Idealnya, tempatkan di dekat jendela yang menghadap timur atau gunakan paranet jika berada di luar ruangan. Kurangnya cahaya akan membuat warna memudar dan batang cenderung memanjang (etiolasi).
Media tanam adalah faktor krusial kedua. Aglonema membenci genangan air. Media tanam harus porous, ringan, dan memiliki drainase yang sangat baik. Campuran ideal sering kali melibatkan sekam bakar, cocopeat, dan sedikit tanah. Jangan gunakan tanah kebun murni. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang memadai. Media yang terlalu padat akan mencekik akar dan memicu pembusukan.
Penyiraman harus dilakukan berdasarkan kebutuhan, bukan jadwal tetap. Selalu periksa kelembapan media tanam sedalam 3-5 cm sebelum menyiram kembali. Jika terasa lembap, tunda penyiraman. Aglonema lebih mudah mati karena kekeliruan penyiraman (terlalu sering) daripada karena kekurangan air sesekali. Saat menyiram, pastikan air benar-benar keluar dari lubang drainase.
Tanaman yang subur membutuhkan asupan gizi yang seimbang. Pemberian pupuk harus dilakukan secara rutin namun tidak berlebihan. Gunakan pupuk NPK seimbang atau pupuk khusus tanaman hias daun dengan dosis setengah dari anjuran kemasan setiap 2-4 minggu sekali, tergantung fase pertumbuhan. Pupuk yang kaya akan Nitrogen (N) sangat penting untuk mendorong perkembangan daun yang besar dan sehat.
Selain itu, menjaga kelembapan udara di sekitar tanaman juga sangat membantu, terutama jika Anda tinggal di lingkungan yang kering. Anda bisa meletakkan pot di atas wadah berisi kerikil yang dialiri sedikit air (namun dasar pot tidak menyentuh air).
Dengan konsistensi dalam menerapkan praktik perawatan di atas, Aglonema Anda tidak hanya akan bertahan hidup, tetapi akan berkembang pesat, menunjukkan corak warna yang maksimal, dan mencapai kondisi suksom yang didambakan oleh setiap kolektor. Perawatan Aglonema adalah sebuah proses belajar dan observasi terhadap respons unik setiap individu tanaman yang Anda miliki.