Salat fardhu lima waktu merupakan tiang agama yang wajib dilaksanakan setiap Muslim. Namun, melengkapi ibadah wajib dengan salat sunnah akan menambah bobot timbangan amal kebaikan kita di akhirat kelak. Salah satu waktu yang sangat dianjurkan untuk menghidupkan dengan salat sunnah adalah setelah salat Maghrib.
Waktu antara Maghrib dan Isya seringkali dianggap sebagai waktu transisi yang cepat berlalu. Padahal, jeda waktu ini menyimpan keutamaan besar bagi mereka yang mau mengisi dengan ketaatan, terutama melalui pelaksanaan sholat sunnah setelah Maghrib. Keutamaan ibadah sunnah pada waktu ini disebutkan dalam berbagai hadis, menjadikannya amalan yang ringan namun berpahala besar.
Salat sunnah rawatib yang mengiringi salat fardhu memiliki kedudukan istimewa karena fungsinya menyempurnakan kekurangan dari salat wajib. Khususnya salat sunnah ba'da Maghrib, terdapat beberapa keutamaan yang patut kita renungkan:
Sholat sunnah yang paling sering dilaksanakan setelah Maghrib adalah salat sunnah rawatib ba'da Maghrib, yang dikenal juga sebagai salat Ba'diyyah. Jumlah rakaatnya bervariasi menurut pandangan ulama, namun yang paling populer adalah dua rakaat.
Mayoritas ulama menganjurkan dua rakaat salat sunnah ba'da Maghrib. Jika seseorang ingin menambahkannya menjadi empat rakaat, hal itu juga diperbolehkan sebagai bentuk kelebihan dalam beribadah.
Niat diucapkan dalam hati saat memulai takbiratul ihram. Niatnya dapat berupa:
"Saya berniat shalat sunnah Ba'da Maghrib dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata cara pelaksanaan sholat sunnah ini sama persis dengan tata cara salat fardhu, dimulai dari takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah, surat pendek (atau panjang sesuai kebiasaan), rukuk, i'tidal, sujud, hingga salam.
Untuk dua rakaat, setelah salam, Anda bisa langsung berdiri untuk menambah dua rakaat lagi jika memilih empat rakaat, atau langsung berzikir jika hanya melaksanakan dua rakaat.
Selain sholat sunnah, waktu setelah Maghrib adalah momen yang tepat untuk memperbanyak dzikir dan doa, karena Rasulullah SAW bersabda bahwa doa antara Maghrib dan Isya tidak akan ditolak.
Setelah menyelesaikan salat sunnah, sangat dianjurkan untuk duduk tenang dan beristighfar, kemudian memohon ampunan dan rahmat Allah. Memperbanyak bacaan Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar juga sangat dianjurkan.
Perhatikan bahwa waktu antara Maghrib dan Isya adalah waktu kritis. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa di waktu tersebut, setan-setan mulai bertebaran. Oleh karena itu, mengisi jeda ini dengan ibadah (sholat sunnah, tilawah Al-Qur'an, atau dzikir) adalah bentuk benteng diri yang paling efektif. Jangan biarkan waktu ini berlalu sia-sia dengan aktivitas duniawi yang tidak bermanfaat.
Dengan konsistensi melaksanakan sholat sunnah setelah Maghrib, seorang Muslim bukan hanya menyempurnakan salat wajibnya, tetapi juga membiasakan diri untuk senantiasa berada dalam keadaan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT, mempersiapkan diri dengan baik sebelum memasuki waktu salat Isya.