Panduan Sholat Sunnah Setelah Adzan

Waktu Mulia Menanti

Adzan adalah seruan agung yang menandai dimulainya waktu sholat wajib. Namun, bagi seorang Muslim yang bersemangat, jeda antara adzan dan iqomah (atau waktu dimulainya sholat fardhu) bukanlah waktu yang boleh disia-siakan. Jeda ini merupakan **waktu mustajab** untuk memanjatkan doa dan melaksanakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan.

Keutamaan Sholat Sunnah Ba'da Adzan

Secara umum, sholat sunnah yang dilaksanakan setelah adzan adalah sholat sunnah rawatib qabliyah (yang dikerjakan sebelum sholat fardhu) atau sholat sunnah mutlak yang tidak terikat waktu tertentu. Namun, yang paling ditekankan dalam konteks setelah adzan adalah amalan doa dan sholat khusus yang memiliki keutamaan besar.

Rasulullah ﷺ bersabda bahwa doa di antara adzan dan iqomah tidak tertolak. Meskipun fokus utama pada saat itu adalah doa, melaksanakan sholat sunnah singkat sebelum iqomah juga merupakan bentuk penghormatan terhadap seruan tersebut dan persiapan jiwa untuk menghadap Allah SWT.

Sholat Sunnah Rawatib Qabliyah

Bagi sholat fardhu yang memiliki sholat rawatib qabliyah (sunnah sebelum), seperti Dzuhur, Ashar (menurut sebagian ulama), Maghrib, dan Isya, sangat dianjurkan untuk mengerjakannya segera setelah adzan dikumandangkan, sebelum iqomah. Ini menunjukkan kesigapan dalam menyambut panggilan Allah.

Rincian Sholat Rawatib Qabliyah:

Sholat Sunnah Khusus Setelah Adzan Subuh

Ada satu pengecualian penting dan sangat ditekankan, yaitu sholat sunnah yang dikerjakan setelah adzan Subuh. Rasulullah ﷺ secara spesifik mencontohkan dan menganjurkan amalan ini, yaitu Sholat Sunnah Fajar (Rawatib Subuh).

Sholat ini hanya terdiri dari 2 rakaat, namun keutamaannya luar biasa. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa dua rakaat sunnah fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya. Jika Anda mendapati adzan Subuh, segera tunaikan 2 rakaat ini sebelum iqomah. Jika Anda khawatir tertinggal sholat Subuh berjamaah, Anda bisa meringankan bacaan atau melaksanakannya dengan cepat.

Bagaimana Jika Adzan dan Iqomah Berdekatan?

Di banyak masjid modern, jarak waktu antara adzan dan iqomah dibuat sangat singkat, seringkali hanya cukup untuk membaca doa setelah adzan (seperti Allāhumma Rabbahādawātith-tāmma...) dan persiapan fisik.

Jika waktu yang tersedia sangat sempit, fokus utama harus diarahkan pada doa di antara adzan dan iqomah. Namun, jika masih ada waktu, dahulukanlah sholat sunnah rawatib yang paling ditekankan (terutama sunnah Fajar). Jika tidak sempat melakukan sholat rawatib sebelum fardhu, Anda masih memiliki kesempatan untuk menggantinya sebagai sholat qadha setelah sholat fardhu, meskipun keutamaan waktu mustajab tersebut telah berlalu.

Adab Setelah Adzan dan Sebelum Iqomah

Selain sholat sunnah, ada beberapa adab yang hendaknya dilakukan segera setelah adzan:

  1. Menjawab Adzan: Mengucapkan lafadz yang sama dengan muadzin, kecuali pada lafadz "Hayya 'alash shalaah" dan "Hayya 'alal falaah", di mana kita menjawab "Laa haula wa laa quwwata illaa billaah".
  2. Membaca Doa Setelah Adzan: Memohon syafaat untuk Nabi Muhammad ﷺ dan berdoa agar diizinkan mendapatkan maqam Mahmudah.
  3. Sholat Sunnah (Bila Ada Waktu).
  4. Mempersiapkan Diri: Meluruskan barisan, menata niat, dan berkhusyuk sebelum iqomah dikumandangkan.

Kesimpulannya, waktu setelah adzan adalah anugerah yang patut diisi dengan ketaatan. Baik itu dengan sholat sunnah yang dianjurkan atau dengan doa yang penuh harap, jadikanlah jeda singkat tersebut sebagai jembatan penghubung spiritual yang mempersiapkan hati Anda menyambut sholat wajib yang agung.

🏠 Homepage